Senin, 08 Februari 2010

SERUPA DAN SEGAMBAR ALLAH...

Diciptakan Segambar Dan Serupa Allah

Kejadian 1:26-28;

26.Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
27.Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
28.Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Apakah yang dimaksud dengan manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah?
Manusia adalah mahluk intelek, mahluk bermoral. Ini berarti bagi manusia ada baik atau jahat, suci atau berdosa. Bagi binatang hal ini tidak ada, karena binatang bukanlah mahluk bermoral. Manusia adalah mahluk kekal. Manusia memang tidak kekal ke belakang, karena ia mempunyai titik awal. Tetapi manusia mempunyai sifat kekal kedepan, karena sesudah mati ia tetap ada, baik di Sorga atau di Neraka. Manusia juga adalah penguasa (Kej 1:26,28). Semua ini menunjukkan bahwa manusia adalah ciptaan yang mulia. Karena itu janganlah menjadi orang yang rendah diri! Anda adalah mahluk yang istimewa! Allah menciptakan segala sesuatu untuk manusia, sebelum manusia itu diciptakan! Tempat sudah diatur dengan baik, ada makanan, yaitu tumbuh2an dan buah2an (Kej 1:29). Seperti ketika seorang ibu akan melahirkan bayinya, ia pasti mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan – tempat tidur, popok, pakaian, bedak, dll. Setelah semua dipersiapkan barulah bayi lahir. Jika demikian, manakah yang lebih penting, bayinyakah atau perlengkapannya? Demikian juga, Allah telah mempersiapkan segala sesuatu sebelum Ia menciptakan manusia. Jadi jelaslah bahwa manusia itu lebih penting dari semua yang diciptakan Allah.

Banyak orang hidup dengan penuh ketakutan dan kekuatiran, seolah-olah Allah menciptakan manusia pada hari pertama. Tetapi ini tidak benar! Allah menciptakan manusia pada hari ke-6 setelah semuanya siap untuk menerima kehadiaran manusia. Ini menunjukkan bahwa Ia sangat memperhatikan kebutuhan hidup manusia.
Karena itu janganlah kuatir akan kebutuhan hidup Anda, baik rumah, pakaian maupun makanan (Mat 6:25-34).

Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, berarti manusia seperti Allah, tetapi bukan Allah.

Seorang anak lazimnya mirip dengan ayah atau ibunya, tetapi jelas dia bukan ayah atau ibunya. Jika wajah anda mirip dengan presiden, anda boleh merasa senang, tetapi jika anda menganggap diri seorang presiden berarti ada yang salah.

Kita memang mirip Allah, tetapi kita tidak bisa berperan menganggap diri Allah. Akan tetapi seringkali kita mau menggantika posisi Allah! Kita mau mengatur diri sendiri dan tidak mau diatur olehNya.

Pada waktu kita mengandalkan kekuatan, kepandaian kita sendiri; pada saat itu sebenarnya kita sedang memperlakukan diri sebagai Allah dan kita tidak mempermuliakan Allah. "Mempermuliakan Allah" bukan berarti "menjadikan Allah mulia". Allah sudah mulia. "Memuliakan Allah" adalah "memancarkan kemuliaan Allah". Pemazmur berkata,"Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tanganNya." (Maz 19:2).

Jikalau ciptaan Allah yang lain dpat memuliakanNya, seharusnya manusia yang diciptakan segambar dan serupa Allah lebih lagi.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar