Kamis, 17 Desember 2009

MENGATASI TIDAK MENGAMPUNI

Matius 6:9-15

Alkitab dengan jelas
mengajarkan bahwa kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Jadi,
mari kita kenali cara-cara praktis untuk mengatasi masalah tidak mengampuni.
Anda mungkin perlu menyimpan catatan ini di Alkitab anda atau di tempat yang
mudah dilihat.

Jangan
anggap enteng. Tidak mengampuni
adalah masalah besar yang harus di tangani serius.

Ambil
tanggung jawab penuh. Jangan
menyalahkan orang lain atas perasaan atau tindakan anda.

Akui
dengan jujur. Ungkapkan
perasaan anda kepada Allah secara langsung dan spesifik dan akuilah bahwa
tidak mengampuni itu dosa. Jangan memperkecil ataupun memperbesar masalah.

Hentikan
amarah. Jika anda tidak
mengendalikan kegeraman anda, kepahitan bisa memasuki hidup anda lagi
dikemudian hari.

Doakan
orang itu. Tindakan ini mungkin
tampaknya mustahil dan tidak biasa, namun, lakukanlah. Berdoa adalah
pilihan untuk bertindak penuh kasih, tak peduli bagaimana anda
diperlakukan. Doa akan memengaruhi seluruh relasi anda.

Mintalah
orang itu mengampuni anda. Jika
orang itu tahu anda sudah menyimpan sakit hati, anda perlu meminta
pengampunannya.

Lakukan
sesuatu menyenangkan orang itu.
Biarkan perilaku mengasihi menunjukkan keinginan anda untuk memulihkan
relasi itu.

Jangan
biarkan setan membuat anda kembali tidak mengampuni. Sekali masalah itu diselesaikan, awasilah
pikiran-pikiran sesat yang dapat memunculkan kembali ingatan tentang sakit
hati anda.

Proses ini tidak mudah, tetapi berguna. Jika anda
menempuh cara-cara ini setiap kali anda disakiti, Allah sungguh akan melakukan
mujizat di dalam relasi-relasi anda.


Bahaya Kata-kata Manis


Mazmur 12:1-9
1 Petrus 3-5

Kita merasa senang, hati kita menjadi hangat, apabila mendengar kata-kata yang
manis. Dampak kata-kata manis memang baik bagi jiwa. Sayangnya, kata-kata manis
tidak selalu keluar dari hati yang manis pula. Bahkan, bisa juga hal itu
diucapkan dengan maksud licik, didorong oleh akal bulus, atau sarat dengan
keculasan. Inilah ironinya. Kata-kata manis yang enak didengar telinga tidak selalu
berasal dari hati yang manis!

Orang-orang yang berada di seputar lingkungan pemazmur adalah mereka yang
"berkata dusta … dengan bibir yang manis dan hati yang bercabang" (ayat 3).
Dengan itu mereka menindas orang yang lemah dan miskin (ayat 6). Rupanya,
kata-kata manis telah menjadi sarana penindasan pada zaman itu! Pemazmur yang
tak dapat menerima hal ini, memohon agar Tuhan campur tangan.
Serunya,"Tolonglah kiranya …" (ayat 2). Atas pengaduan ini, Tuhan berkenan
mendengar dan ber­tindak: "Sekarang juga Aku bangkit ... Aku memberi
keselamatan kepada orang yang menghauskannya" (ayat 6). Inilah janji Tuhan yang
teruji (ayat 7). Yakni bahwa Tuhan membela orang yang ditindas oleh mereka yang
menggunakan kata-kata manis sebagai alat untuk menguasai orang lain.

Bagaimana kita berkata-kata terhadap orang lain? Terhadap keluarga, rekan
sekerja, tetangga kiri-kanan, terhadap orang yang lebih lemah? Semoga setiap
kata-kata yang kita ucapkan merupakan kata-kata yang tulus dan jauh dari maksud
menindas orang. Sebab apabila tidak demikian, Tuhan akan mengganjar kita.
Bersikap dan berkata-katalah manis; bukan hanya di mulut, tetapi juga dari
dalam hati!

KARAT DI HATI TERJADI APABILA
KATA-KATA MANIS DIPAKAI SEBAGAI SENJATA MANIPULASI



[Non-text portions of this message have been removed]

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Rabu, 09 Desember 2009

BEBAN DOA

Nehemia 2:1-8

Pengikut Kristus memakai
kata "beban" tidak seperti pada umumnya. Kata itu tidak mengacu pada beban
secara fisik, tetapi beban spiritual yang ditaruh di hati mereka. Pada dasarnya,
"aku memiliki beban terhadapnya" berarti "aku merasakan dorongan yang kuat
untuk mendoakannya".

Allah membuat roh orang
percaya terasa berat ketika Dia hendak memusatkan perhatian orang itu kepada
hal tertentu. Sebagai contoh, Dia menggerakkan seorang Israel di pembuangan, Nehemia,
untuk mendoakan orang-orang Yahudi yang masih tinggal di Yerusalem, yang
mengalami kesusahan besar akibat kehancuran tembok Yerusalem. Tuhan sebenarnya
sudah tahu kesusahan bangsa Israel
dan tidak perlu doa-doa orang ini. Tetapi beban doa itu diberikan untuk
kebaikan Nehemia sendiri. Dengan membiarkan Allah memakainya sebagai saranan
untuk menolong orang lain, imannya akan meningkat. Nehemia membuka tandon belas
ketika ia berlutut. Kasihnya kepada orang sebangsanya begitu besar, sampai ia
tak dapat menyembunyikan keprihatinannya dan akhirnya mengungkapkan kebutuhan itu kepada raja Persia.

Panggilan untuk saling menanggung beban adalah salah
satu cara Tuhan menguatkan gerejaNya.
Manusia pada dasarnya akan merasa terhubung dengan orang yang ditolongnya.
Demikian juga, ada semacam ikatan yang tak kelihatan yang menghubungkan kita
dengan orang yang kita doakan, meskipun mereka mungkin tak pernah mendengar
langsung doa-doa syafaat kita. Allah merajut semua ikatan ini bersama-sama,
agar banyak orang percaya menjadi satu, yang disebut "tubuh Kristus" (Roma 12:5).

Bapa surgawi sedang mencari orang-orang yang mau
terbeban untuk saudara-saudara dalam Tuhan. Saya menantang anda untuk menjadi
pendoa syafaat bagi orang lain. Berkat tubuh Kristus merupakan hak istimewa
yang luar biasa.

Batu Opal yang Kusam

Kisah Para Rasul 15:35-41
2 Timotius 4:11
Efesus 1-3

Seorang ahli batu-batuan memasuki toko perhiasan. Penjaga menunjukkan koleksi tokonya
yang indah-indah. Ternyata, di antara permata yang berkilau itu ada sebutir
batu yang kusam. "Tunggu sebentar," kata pelanggan itu. Ia mengambil batu itu
dan menggenggamnya erat-erat. Setelah beberapa saat, ia membuka tangannya, dan
kini batu itu berkilau begitu elok! "Ini batu opal atau ada yang menyebutnya
permata simpatik," katanya. "Cukup digenggam, keindahannya pun akan memancar."

Paulus dan Barnabas bertengkar sengit gara-gara Markus. Barnabas ingin
melibatkan Markus dalam tim misi, tetapi Paulus menolaknya karena pemuda itu
pernah meninggalkan tim sebelumnya (Kisah Para
Rasul 13:13). Namun, secara mengejutkan, nama Markus muncul lagi, dipuji Paulus
dalam suratnya sebagai orang yang "pelayanannya penting bagiku" (2 Timotius
4:11). Alkitab tidak menjelaskan proses perubahan yang dialami Markus. Namun,
kita bisa membayangkan setidaknya dua kemungkinan. Pertama, Barnabas menggosok
dan menajamkan karakter Markus, sehingga pemuda itu berubah menjadi murid
Kristus yang setia. Kedua, Paulus mengampuni Markus dan memberinya kesempatan
kedua; dan Markus pun membuktikan bahwa dirinya murid yang layak dipercaya.
Melalui genggaman Barnabas dan Paulus, batu opal bernama Markus itu menjadi
berkilau.

Jangan terkecoh oleh penampilan "kusam" seorang murid Kristus. Mungkin ia
memerlukan "genggaman tangan": pendampingan yang konsisten dan
berkesinambungan. Apabila ada saudara seiman yang gagal dalam pelayanan,
ampunilah ia dan ulurkan kesempatan kedua.

MURID KRISTUS BUKANLAH ORANG YANG
SEMPURNA; IA TENGAH DIGOSOK AGAR MENJADI SEMAKIN BERKILAU


__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Kamis, 03 Desember 2009

Kekuatan Sebuah Hasrat Hati
yang terdalam

Bacaan: Mazmur 103:5,"Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga
masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali."

Apabila kita dapat menemukan hasrat yang terkuat dari dalam hati kita yang
terdalam maka sesungguhnya kita telah menemukan sebuah kekuatan dahsyat yang
dapat membuat kita termotivasi, mengejar panggilan Allah dan berani membayar
mahal untuk menyelesaikan panggilan itu.

Dalam Mazmur 103:3-4 bahkan Daud menyaksikan bahwa saat ia memiliki hasrat
untuk diampuni kesalahannya, ia menerima pengampunan dari Allah; saat ia
memiliki hasrat untuk disembuhkan dari sakit penyakitnya, ia menerima
kesembuhan bahkan ia lolos dari lubang kebinasaan oleh karena hasrat yang terkuat
dari hatinya yang terdalam. Lalu ia menyimpulkan dengan sebuah kalimat, "Dia
yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru
seperti pada burung rajawali." [Mazmur 103:5]

Mengapa Bartimeus terus berteriak-teriak kepada Tuhan Yesus bahkan ia berteriak
semakin keras sekalipun ia ditegor oleh banyak orang supaya diam? Jawabannya
adalah hasrat hatinya yang terdalam agar ia dapat melihat. Tuhan pun memberikan
apa yang diinginkan hatinya itu [Markus 10:46-52]

Mengapa Perempuan Kanaan tidak undur dan meninggalkan Tuhan Yesus sekalipun
seolah-olah ia didiamkan, ditolak dan dihina? Jawabannya adalah hasrat hatinya
yang terdalam agar Yesus menyembuhkan anaknya yang sakit. Ia menerima apa yang
diinginkan hatinya itu [Matius 15:21-28]

Tuhan akan memberikan berkat-berkat-Nya yang terbaik hanya apabila kita
memiliki hasrat yang kuat dari hati yang terdalam. Apakah Anda ingin memiliki
sebuah rumah dan kendaraan yang bagus? Bisnis yang berkembang? Karier yang
baik? Pelayanan yang memiliki pengaruh yang luas? Jodoh yang terbaik? Rumah tangga yang bahagia? Anda harus memiliki hasrat
yang kuat dari hati Anda yang terdalam.

Alkitab menjelaskan beberapa prinsip kebenaran yang harus dilakukan bilamana
kita ingin mendapatkan apa yang diinginkan hati kita:

"Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik. Diamlah di negeri dan
berlakulah setia, dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan
kepadamu apa yang diinginkan hatimu."

Mazmur 37:4-5

Apabila Anda telah memiliki sebuah hasrat hati yang kuat, berdoalah dan
percayalah kepada Tuhan bahwa Ia akan memberikan apa yang diinginkan hati Anda.
Bukti Anda mempercayai Tuhan adalah Anda harus berlaku seolah-olah Anda sudah
menerimanya, hal itu haruslah didukung oleh pikiran dan perkataan Anda. Apa pun
yang Anda pikirkan dan katakan haruslah sesuai dengan apa yang menjadi
keinginan hati Anda.

Seringkali kita hanya memiliki hasrat hati yang kuat tetapi apa yang kita
pikirkan dan katakan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan hati kita.

Ketika seseorang divonis dokter bahwa ia mengindap penyakit kanker ganas dan
dokter mengatakan bahwa umurnya tidak bisa lebih dari satu tahun lagi. Anda
tahu, hasrat hatinya yang terdalam adalah ia mau menerima kesembuhan.

Namun setiap kali bertemu dengan orang lain ia selalu mengungkapkan rasa
takutnya akan penyakitnya itu dan ia selalu berpikir bahwa penyakitnya pasti
akan membawa kematian, ia tidak lagi memiliki semangat hidup pasrah menunggu
hari kematiannya. Tindakannya ini semakin menjauhkan dirinya dari apa yang
diinginkan hatinya yaitu menerima kesembuhan.

Kesaksian Joel Osteen tentang bagaimana Ibunya, Dodie Osteen, menghadapi
penyakit kanker sungguh menyentuh hati saya. Saat itu dokter mengatakan bahwa
umurnya tidak akan lebih dari 6 [enam] bulan lagi. Dodie Osteen mengambil
keputusan untuk mempercayai Tuhan dan melakukan yang baik.

Berulang-ulang ia mengatakan kepada dirinya bahwa oleh bilur-bilur-Nya ia telah
disembuhkan. Ia pun selalu berpikir bahwa ia telah disembuhkan dan ia akan
melanjutkan pelayanannya. Ia selalu berusaha untuk menciptakan sebuah
gambaran kebahagiaan di dalam pikirannya dengan cara menempatkan foto-foto
keluarga agar ia bisa mengenang kembali masa-masa penuh sukacita itu. Ketekunan
dan kesabarannya membuahkan hasil. Tuhan menyembuhkan penyakit kanker Dodie
Osteen di tahun 1980-an dan Tuhan juga menambahkan umurnya sampai hari ini.

Rasul Paulus mengungkap hasrat yang terkuat dari
hatinya yang terdalam, ia berkata, "Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan
kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku
menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya." [Filipi 3:10]

Sebagaimana halnya Rasul Paulus, itulah juga hasrat yang terkuat dari hati
Allah yaitu agar kita semua memiliki keinginan hati yang kuat pada hal-hal yang
bersifat 'kekal.' Allah selalu ingin memberikan hati-Nya kepada kita, sebuah
'beban pelayanan' yaitu untuk menyembah Dia dan melayani sesama kita.

Setiap beban yang Allah berikan biasanya berhubungan erat dengan kekekalan.
Jarang sekali beban yang Allah bagikan berhenti hanya untuk kesenangan kita
pribadi, kekayaan atau ketenaran kita semata. Biasanya hal ini berhubungan
dengan apa yang Allah ingin lakukan di dunia secara umum.

Hanya ada satu hal yang akan bertahan hingga
kekekalan. Jelas hal itu bukan karier Anda, kekayaan Anda, atau ketenaran Anda.
Hal itu adalah jiwa-jiwa manusia!

Jadi seharusnya hasrat hati kita yang terdalam adalah menyelesaikan panggilan
Allah ini, melaksanakan Amanat Agung sehingga apabila kita menggunakan waktu,
kekayaan, kemampuan, dan segala yang ada pada kita semata-mata hanyalah untuk
menyembah Tuhan dan membawa jiwa-jiwa pada kekekalan.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Selasa, 01 Desember 2009

BENIH YANG TERPILIH

Suatu hari ada sebuah benih yang terbawa oleh air hujan dan tersangkut di antara bebatuan yang keras. Benih ini tidak serta merta menyesali diri dan mengutuk diri, kenapa harus berada di tempat ini. Tempat yang keras, tidak ada air,panas, gersang, tidak ada rekan-rekan sesama tanaman dan lain-lain. Benih ini tidak menunggu hujan untuk membawanya pergi ke tempat yang sekiranya cocok untuk dia bertumbuh. Benih ini memilih untuk tetap tinggal dan menumbuhkan akar-akarnya di tengah keterbatasan dan kekurangannya, untuk menghasilkan bunga yang mungkin hanya hidup untuk satu hari dan keesokannya menjadi layu dan dilupakan.Benih ini melambangkan diri kita, kita tidak dapat memilih siapa orang tua kita,dilahirkan dalam keluarga mana, ras/suku tertentu, dalam lingkungan yang penuhkasih sayang/keras, kaya/miskin, ikal/lurus, warna kulit, etc. Semuanya itu adalah keadaan external yang seharusnya tidak mempengaruhi siapa diri kita yang sesungguhnya. Kita semua adalah anak TUHAN dan di dalam diri kita ada benih ilahi, dimanapun kita berada dan ditempatkan, sekalipun dalam lingkungan yang tidak kondusif, tekanan yang tinggi, dan tidak mengenakkan, semua itu tidak akan berpengaruh terhadap kita. Sama seperti benih ini, dia tahu bahwa dia adalah benih bunga dan tugas utama dia adalah untuk menghasilkan bunga, terlepas dari segala situasi yang ada. Dia harus tetap bertahan, mampu beradaptasi sambil menumbuhkan akar-akar dan tunas bunga dari dalam dirinya. Benih ini, hanya menyerap hal-hal positif dari sekelilingnya seperti sinar matahari,tanah, air, kelembaban untuk membantunya mengeluarkan tunas-tunas bunga. Benih ini tidak mengizinkan hal-hal negative di sekelilingnya membuat dia loss focus. Dia tetap bertahan, sampai akhirnya kuncup-kuncup bunga itu bermekaran dan menghasilkan bunga yang berwarna warni. INDAH BUKAN !! Bagaimana dengan kita ? Apakah kita akan membiarkan masalah, keadaan, pergumulan menyeret kita ?Apakah kita akan membiarkan potensi yang telah TUHAN berikan terkubur dan tidak pernah teraktualisasikan ? Apakah kita akan membiarkan masa lalu terus menyeret kita ke dalam kondisi tanpa pengampunan ? Apakah kita akan membiarkan iblis menguasai kita dan bukan TUHAN yang memerintah atas hidup ?

SAUDARAKU,
Sadarilah, Di dalam dirimu ada benih ilahi, Benih yang membawa sifat dan karakter ALLAH, sudah ada dalam dirimu,Yang membawamu pada sebuah kekekalan.

SAUDARAKU,
Engkau adalah pemegang kunci masa depan atas sebuah kehidupan, Jangan pedulikan apa yang terjadi di sekelilingmu, Sekalipun berat, sekalipun sulit, sekalipun menyakitkan,sekalipun….sekalipun…..Kuasailah segalanya dengan IMAN, PENGHARAPAN dan KASIH, Maka engkau akan mampu menghadapi segala sesuatunya, Engkau akan diubahkan dan memandang dengan kacamata yang berbeda dari sebelumnya,

SAUDARAKU,
Tekanan demi tekanan yang ada akan membentukmu, Menjadikan engkau indah, Menjadikan engkau berbeda, Menjadikan engkau unique, Menjadi alat penghiburan dan kesukaan, Menjadi oase penyejuk hati bagi yang melihatnya.

SAUDARAKU,
Jadilah kuat dengan kekuatan tangan-NYA,Sama seperti benih bunga yang mampu menghasilkan bunga terindah di segala situasi, Demikian pula dengan dirimu.
II Timotius 2:1"Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

KUASA DALAM BERSERU KEPADA TUHAN

Yeremia 33:3, "Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan
akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni
hal-hal yang tidak kauketahui."

Allah bekerja melalui doa-doa kita untuk membuat kehidupan dunia ini
menjadi lebih baik. Doa-doa kita dapat membawa keselamatan; kesembuhan;
kesejahteraan; keamanan. Doa-doa kita pun dapat mengubah [mentransformasi]
suatu bangsa.

Namun, sekalipun Allah berdaulat dan Maha
Kuasa, Ia tidak akan
melakukan apapun atas masalah-masalah yang terjadi di dunia ini sampai Ia
menemukan orang-orang yang mau berdoa dengan tekun dan setia.

Allah harus melibatkan Musa yang rela berdoa dengan tekun dan setia semalam-malaman
bersama-Nya untuk mengeringkan Laut Teberau agar orang Israel
diselamatkan dari kejaran Firaun [Keluaran 14:21].

Sekalipun adalah ide, inisiatif atau kehendak Allah untuk menurunkan hujan
tetapi Allah harus melibatkan Elia yang rela berdoa dengan tekun dan setia
sampai hujan itu turun [1 Raja 18].

Transformasi atas bangsa Indonesia
dan kota-kota adalah inisiatif dan kehendak Allah bukan manusia, tetapi Allah
harus melibatkan orang-orang percaya untuk berdoa dengan tekun dan setia sampai
transformasi terwujud atas bangsa Indonesia.

Apakah bentuk doa yang dapat mewujudkan ide, inisiatif atau kehendak
Allah?

Dalam Yeremia 33:3, Tuhan berfirman kepada Yeremia agar mereka berseru
kepada-Nya. Doa dengan berseru merupakan doa yang penuh kuasa.

Berseru merupakan ungkapan doa yang aktif dan dapat didengar. Bahasa Ibrani
untuk 'berseru' adalah Qara artinya berteriak atau menjerit. Bahasa Yunani
untuk 'berseru' adalah Kaleo artinya memanggil nama seseorang.

Dalam Mazmur 18:7, "Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan,
kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya
teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya."

Doa dengan berseru merupakan doa yang dibawakan seseorang kepada Tuhan dengan
segenap hati, jelas dan terperinci terkadang disertai dengan erangan dan
cucuran air mata.

Ada beberapa
contoh: kuasa dalam berseru.

Ketika orang Israel
berseru-seru, berteriak, mengerang kepada Tuhan karena perbudakan Mesir, Allah
mendengar seruan mereka dan memberikan janji kelepasan dan sebuah Tanah
Perjanjian [Keluaran 2:23-24,
3:7-9]

Ketika Hana berseru, berteriak, mengerang, menangis kepada Tuhan untuk minta
seorang anak, Allah mengingat seruan doanya. Allah bukan saja memberikannya
seorang anak tetapi seorang Nabi Besar untuk Israel yaitu Samuel [1 Samuel
1:8-13].

Bartimeus, Pengemis buta di Yerikho berseru-seru kepada Tuhan, "Yesus, Anak
Daud, kasihanilah aku!" Seruan Bartimeus menghentikan derap langkah kaki Tuhan.
Lalu Tuhan menjawab seruan Bartimeus dengan menanyakan, "Apa yang kaukehendaki
supaya Aku perbuat?" Jawab Bartimeus, "Rabuni, Supaya aku dapat melihat." Dan
Yesus bukan hanya menyembuhkan tetapi juga menyelamatkan hidupnya. [Markus
10:46-52]

Yesus perlu menanyakan, "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat?"
Sebelum Bartimeus meminta supaya ia dapat melihat, Yesus belum dapat
memberikan kesembuhan karena setiap pemberian Allah tidaklah dapat dipisahkan
dari permintaan kita.

Bagaimanakah 'seruan' dapat memiliki kuasa?

Pertama, Anda harus mengenal dan dikenal oleh Allah [Keluaran 2:24]

Allah mendengar seruan orang-orang Israel di Mesir oleh karena Ia
mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak, dan Yakub. Allah
mengenal mereka oleh karena Allah mengikat perjanjian dengan nenek moyang
mereka.

Oleh karena ada ikatan perjanjian, Allah bertanggung jawab untuk mendengar dan
menjawab seruan orang Israel.

Bukankah Allah mengenal kita melalui Yesus Kristus?
Anda dapat mengenal dan dikenal oleh Allah sejak Anda bertobat dan percaya
bahwa Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi Anda. Tanda Anda bertobat dan percaya, Anda hidup dalam Kasih
bukan Kejahatan.

Dalam satu Yohanes 4:7, "… Setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah." Kasih adalah tanda pengenal bahwa Anda
hidup berada dalam perjanjian dengan Allah.

Kasih selalu berkorban. Berkorban adalah memberi sampai sakit. [Yohanes 3:16].
Sebaliknya Kejahatan selalu merampas, mengambil atau merugikan orang lain demi
keuntungan diri sendiri. Dalam Matius 7:23,
"Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku
tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!"

Allah tidak pernah mengenal mereka, para pembuat kejahatan, sekalipun
mereka berseru kepada-Nya: Tuhan, Tuhan, pernah bernubuat, mengusir setan,
mengadakan banyak mujizat demi nama Tuhan. [Matius 7:22].

Mereka yang hidup di dalam kasih Allah adalah mereka yang mengenal dan dikenal
Allah karena mereka lahir dari Allah. Seruan Anda akan memiliki kuasa atau
didengar oleh Allah bilamana Anda mengenal dan dikenal oleh Allah.

Kedua, Anda harus memelihara "hati" [Yohanes 7:38]

Anda harus memelihara 'hati' Anda bilamana seruan Anda mau didengar oleh Allah.
Yohanes 7:28, "…:Dari dalam
hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
Kata 'hati' berasal dari kata 'Koilia' [Yunani] yang artinya 'Rahim.'
Orang-orang percaya adalah rahim-rahim Allah di muka bumi ini.

Anda dapat mengandung dan melahirkan banyak janji Allah bilamana 'rahim' hati
Anda sehat dan subur untuk menerima benih Allah [firman-Nya].

Ada banyak
faktor yang menyebabkan terjadinya keguguran kandungan. Salah satu penyebabnya
adalah Virus Toksoplasma. Virus ini berasal dari bulu-bulu hewan seperti
kucing, anjing, ayam. Virus ini sangat berbahaya dan akan mematikan setiap
janin yang berada di dalam rahim [kandungan].

Sebelum virus ini dilumpuhkan, setiap benih [sperma] yang telah mengalami
pembuahan tidak dapat bertahan hidup, selalu mengalami keguguran.

"Rahim" hati Anda harus bebas dari segala virus yang dapat menyebabkan gugurnya
benih firman, bilamana Anda mau memiliki kuasa dalam seruan doa Anda.

Apakah jenis virus mematikan yang harus dibuang dari "Rahim" hati kita?

Bentuk Virus mematikan yang harus dibuang dari "Rahim" hati kita antara lain
segala sesuatu yang duniawi yaitu: percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu
jahat, dan juga keserakahan yang sama dengan penyembahan berhala [Kolose 3:5]
dan Dosa-dosa mulut yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor, dan
dusta [Kol 3:8]

Bukankah orang Israel telah menerima 'benih' janji Allah bahwa mereka akan
mendapatkan sebuah negeri yang baik dan luas, sebuah negeri yang berlimpah susu
dan madunya? Namun mengapa mereka tidak menerimanya? Oleh karena mereka
tidak memelihara "Rahim" hati mereka dari segala Virus kejahatan sehingga
'benih' tersebut mengalami keguguran – mereka dibinasakan dipadang gurun [1
Korintus 10:6-10].

Bagaimanakah memelihara "Rahim" hati agar dapat melahirkan janji Allah
[transformasi]?

Pertama, Anda harus membangun keintiman
dengan Tuhan

Berseru kepada Tuhan berarti Anda membangun keintiman dengan Tuhan, Anda
harus mendapatkan 'benih' firman Tuhan untuk dapat dikandung dalam "rahim" hati
Anda.

Keintiman merupakan proses pertukaran hati antara hati Allah dengan hati kita.
Bukankah transformasi adalah perubahan hati yang disertai perubahan karakter
dan perubahan tindakan?

Buah keintiman dengan Tuhan adalah belas kasihan. Belas kasihan adalah
kemampuan yang diberikan Allah untuk mengenali kebutuhan orang lain. Bukankah
kebutuhan terbesar setiap orang adalah keselamatan jiwa melalui Kristus Yesus?

Belas kasihan merupakan fondasi hidup orang Kristen yang lahir dari keintiman
dengan Tuhan. Belas kasihan adalah aktifator segala mujizat yang dilakukan Yesus
Kristus di dunia ini "maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan…" [Mar 1:41]

Roh belas kasihan akan meruntuhkan setiap kejahatan yang ada di dalam
"Rahim" hati kita. Tanda seseorang menerima roh belas kasihan adalah
mereka dapat 'mencucurkan' air mata untuk orang lain dan kebutuhannya, mereka
rela memberi sampai sakit [berkorban] kepada orang lain. Mereka tidak akan
merampas, mengambil atau merugikan orang lain untuk keuntungannya sendiri
[berbuat jahat].

Kedua, Anda harus bersyafaat bagi orang
lain

Doa adalah menyatakan kebutuhan kita kepada Tuhan. Syafaat adalah
menyatakan kebutuhan orang lain kepada Tuhan. Anda harus bersyafaat untuk orang
lain untuk memelihara "Rahim" hati tetap sehat dan subur.

Melalui syafaat, Anda mulai mendoakan segala macam kebutuhan orang lain sampai
Tuhan memberikan jawaban-Nya atas doa Anda.

Fondasi syafaat adalah roh belas kasihan yang lahir dari keintiman dengan Tuhan
secara pribadi. Anda tidak dapat bersyafaat sebelum Anda
memiliki kemampuan untuk mengenali dan merasakan kebutuhan [penderitaan]
orang lain. Artinya, Anda bersyafaat setelah Anda membangun keintiman pribadi
dengan Tuhan.

Syafaat, selain akan memperbesar otot-otot iman pengharapan dan kasih Anda
kepada Tuhan, syafaat juga akan membuat "Rahim" hati Anda menjadi tetap sehat
dan subur untuk menampung dan melahirkan "benih" janji Allah dalam kehidupan
Anda dan banyak orang.

Ketiga, Anda harus melakukan Invasi

Invasi merupakan penyerangan untuk merebut dan menduduki wilayah kekuasaan
musuh [kerajaan Iblis]. Invasi dilakukan dalam
beberapa bentuk tindakan seperti yang dilakukan Tuhan Yesus ketika Ia melayani
di dunia ini [Markus 1:29-45]

Memberitakan Injil Kerajaan Allah

Mengusir setan-setan

Menyembuhkan sakit penyakit

Senjata peperangan kita adalah senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah yaitu berupa Darah Yesus; firman Allah dan
Nama Yesus. Tujuan dari invasi adalah menghasilkan pertobatan sejati yang
berdampak kepada transformasi kota-kota dan bangsa.

Penutup:

Meskipun Allah sendiri yang memulai sesuatu dan sungguh-sungguh ingin
melakukannya, Allah tetap menghendaki kita untuk meminta kepada-Nya karena
pemberian Allah tidaklah dapat dipisahkan dari permintaan kita.

Renungan ini membahas bentuk permintaan doa yang memiliki kuasa yaitu berseru
kepada Tuhan. Seruan kepada Tuhan merupakan ungkapan doa yang aktif dan
sungguh-sungguh, itulah alasannya mengapa Allah senang mendengar seruan
umat-Nya.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

KETAJAMAN BATIN


Anak kecil seperti dihadapan Allah, anak itu punya hak istimewa, dan tidak saja dipuji, tapi dapat mengikuti kehendak Bapa, mempunyai ketajaman batin. Yesus dalam kandungan Bunda Maria dinaungi oleh Roh Kudus, karena kedekatannya dengan Allah. Yesus rela hidup sebagai anak kecil, supaya dapat meneladan kepada Dia sebagai pemilik kehidupan. Ketika Yesus masih anak-anak, Dia mempunyai ketajaman batin melebihi orang dewasa, karena ketika dalam kandungan, Dia berelasi dengan Allah. Demikian juga dengan kita, untuk berelasi dengan Allah, kita tidak perlu mempunyai pengetahuan yang tinggi. Seperti Daud teguh terhadap Tuhan, juga Sulaiman mempunyai kebijakan dalam hidupnya, karena dia takut akan Tuhan. Sepak terjang kehidupan Daud dan Sulaiman untuk kedamaian dan kejujuran. Mereka adalah manusia sejati. Menjadi manusia sejati akan mengarah kepada kehidupan Yesus sendiri.

Bagaimana hidup sebagai manusia sejati? Berarti menjadi martir, karena mereka pada dasarnya takut akan Allah. Karena itu marilah kita yang sudah terlanjur bisa membaca dan menulis dapat memiliki ketajaman batin. Supaya kita punya hak-hak istimewa seperti Yesus. Sehingga kita berani dalam menghadapi goncangan hidup, seperti dalam film 2012, tidak takut menghadapi kiamat.

Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu." Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya." Luk. 10:21-24.


Kebijakan adalah perisai terbaik.

Tuhan Yesus memberkati.

Nita Garot

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

SIKAPKU, PILIHANKU

Sikap adalah pilihan pribadi. Apabila pikiran dipenuhi hal negatif,
sehingga keluar sikap buruk seperti murung, putus asa, dendam, kita
tidak boleh menyalahkan orang lain atau kondisi di sekitar, sebab itu
pilihan kita. Seandainya kita mau mengubah pikiran ke hal yang
optimis dan positif, maka sikap kita pun akan mengikuti. Yang unik,
dalam waktu yang bersamaan, otak kita tak dapat memikirkan dua hal
sekaligus. Jadi, kita harus memilih.

Hari ini kita diminta memikirkan semua yang benar, mulia, manis,
sedap didengar, bajik, dan patut dipuji (ayat 8). Mungkin hidup Anda
saat ini sungguh terasa pahit, getir, dan sulit, tetapi mari kita
lihat Paulus. Ketika ia menasihati jemaat Filipi yang menghadapi
tekanan dan kesulitan hidup, Paulus sendiri sebenarnya sedang sangat
susah. Ia menuliskan surat itu dari dalam penjara, dalam kondisi
teraniaya karena Injil. Namun, ia memilih bersikap positif dan
optimis. Jadi, ia bisa melihat peluang untuk memberitakan Injil
kepada para narapidana, pegawai penjara, bahkan pejabat istana yang
menangani kasusnya (Filipi 1:12-14). Bahkan, ia menghibur banyak
jemaat yang ditimpa kesulitan melalui suratnya, sebab dalam penjara
ia punya banyak waktu untuk menulis, berdoa, dan memuji Tuhan.

Paulus dapat melakukan hal ini karena ia memilih untuk menambatkan
hatinya kepada Allah; memenuhi hatinya dengan kasih kepada jiwa-jiwa
terhilang dan jemaat yang dilayaninya. Maka, penjara hanya bisa
mengurung tubuhnya. Sedang pikirannya tetap dipenuhi oleh semua yang
benar, mulia, manis, sedap didengar, bajik, dan patut dipuji. Jika
Anda sedang susah, mengapa harus menjadi lebih susah dengan memilih
sikap pesimis atau negatif? Ayo bangkitlah! --SST

SEBUAH HARI CERAH BISA DIMENDUNGKAN OLEH KEMURUNGAN
SEBUAH HARI MENDUNG BISA DICERAHKAN OLEH SENYUMAN

Ayat Alkitab: Filipi 4:1-8

1. Karena itu, saudara-saudara yang kukasihi dan yang
kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah juga dengan
teguh dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang kekasih!

2 Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati
sepikir dalam Tuhan.

3 Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia:
tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam
pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku
sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab
kehidupan.

4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi
kukatakan: Bersukacitalah!

5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah
dekat!

6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa
dan permohonan dengan ucapan syukur.

7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan
memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang
mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua
yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut
dipuji, pikirkanlah semuanya itu.


Best regards
Christovita Wiloto
at www.wiloto.com

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com