Rabu, 09 Desember 2009

BEBAN DOA

Nehemia 2:1-8

Pengikut Kristus memakai
kata "beban" tidak seperti pada umumnya. Kata itu tidak mengacu pada beban
secara fisik, tetapi beban spiritual yang ditaruh di hati mereka. Pada dasarnya,
"aku memiliki beban terhadapnya" berarti "aku merasakan dorongan yang kuat
untuk mendoakannya".

Allah membuat roh orang
percaya terasa berat ketika Dia hendak memusatkan perhatian orang itu kepada
hal tertentu. Sebagai contoh, Dia menggerakkan seorang Israel di pembuangan, Nehemia,
untuk mendoakan orang-orang Yahudi yang masih tinggal di Yerusalem, yang
mengalami kesusahan besar akibat kehancuran tembok Yerusalem. Tuhan sebenarnya
sudah tahu kesusahan bangsa Israel
dan tidak perlu doa-doa orang ini. Tetapi beban doa itu diberikan untuk
kebaikan Nehemia sendiri. Dengan membiarkan Allah memakainya sebagai saranan
untuk menolong orang lain, imannya akan meningkat. Nehemia membuka tandon belas
ketika ia berlutut. Kasihnya kepada orang sebangsanya begitu besar, sampai ia
tak dapat menyembunyikan keprihatinannya dan akhirnya mengungkapkan kebutuhan itu kepada raja Persia.

Panggilan untuk saling menanggung beban adalah salah
satu cara Tuhan menguatkan gerejaNya.
Manusia pada dasarnya akan merasa terhubung dengan orang yang ditolongnya.
Demikian juga, ada semacam ikatan yang tak kelihatan yang menghubungkan kita
dengan orang yang kita doakan, meskipun mereka mungkin tak pernah mendengar
langsung doa-doa syafaat kita. Allah merajut semua ikatan ini bersama-sama,
agar banyak orang percaya menjadi satu, yang disebut "tubuh Kristus" (Roma 12:5).

Bapa surgawi sedang mencari orang-orang yang mau
terbeban untuk saudara-saudara dalam Tuhan. Saya menantang anda untuk menjadi
pendoa syafaat bagi orang lain. Berkat tubuh Kristus merupakan hak istimewa
yang luar biasa.

Batu Opal yang Kusam

Kisah Para Rasul 15:35-41
2 Timotius 4:11
Efesus 1-3

Seorang ahli batu-batuan memasuki toko perhiasan. Penjaga menunjukkan koleksi tokonya
yang indah-indah. Ternyata, di antara permata yang berkilau itu ada sebutir
batu yang kusam. "Tunggu sebentar," kata pelanggan itu. Ia mengambil batu itu
dan menggenggamnya erat-erat. Setelah beberapa saat, ia membuka tangannya, dan
kini batu itu berkilau begitu elok! "Ini batu opal atau ada yang menyebutnya
permata simpatik," katanya. "Cukup digenggam, keindahannya pun akan memancar."

Paulus dan Barnabas bertengkar sengit gara-gara Markus. Barnabas ingin
melibatkan Markus dalam tim misi, tetapi Paulus menolaknya karena pemuda itu
pernah meninggalkan tim sebelumnya (Kisah Para
Rasul 13:13). Namun, secara mengejutkan, nama Markus muncul lagi, dipuji Paulus
dalam suratnya sebagai orang yang "pelayanannya penting bagiku" (2 Timotius
4:11). Alkitab tidak menjelaskan proses perubahan yang dialami Markus. Namun,
kita bisa membayangkan setidaknya dua kemungkinan. Pertama, Barnabas menggosok
dan menajamkan karakter Markus, sehingga pemuda itu berubah menjadi murid
Kristus yang setia. Kedua, Paulus mengampuni Markus dan memberinya kesempatan
kedua; dan Markus pun membuktikan bahwa dirinya murid yang layak dipercaya.
Melalui genggaman Barnabas dan Paulus, batu opal bernama Markus itu menjadi
berkilau.

Jangan terkecoh oleh penampilan "kusam" seorang murid Kristus. Mungkin ia
memerlukan "genggaman tangan": pendampingan yang konsisten dan
berkesinambungan. Apabila ada saudara seiman yang gagal dalam pelayanan,
ampunilah ia dan ulurkan kesempatan kedua.

MURID KRISTUS BUKANLAH ORANG YANG
SEMPURNA; IA TENGAH DIGOSOK AGAR MENJADI SEMAKIN BERKILAU


__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar