Selasa, 29 September 2009

MENAMBAH NILAI HIDUP KITA (Increase our value)


Terkadang kita mengindentifikasikan nilai hidup kita berdasarkan antara lain
a. Dengan merek baju atau jeans yang kita pake
b. Merek mobil yang kita pake
c. Teman teman kita yang kaya atau bahkan anak pejabat
d. Dll

Bahkan ada yang bunuh diri karena tidak dapat memiliki mobil bermerek. Bahkan terkadang wibawa seseorang merasa turun kalau dia tidak mendapat sesuatu yang diharapkan atau perusahaan yang dia bekerja di mana sudah berdiri ratusan tahun bangkrut. Sebenarnya tidak salah mengenai hal tersebut di atas. Namun demikian hal hal tersebut adalah bersifat fana.

Menurut 1 Petrus 18:18-19, "Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat".

Jelas sekali bahwa cara hidup kita tidak boleh bersandarkan hal hal yang fana.

Ada 2 Nilai:
1. Nilai Intrinsik (Nilai Hakiki)
Siapa kita di dalam Tuhan?, nilai hakiki ini perlu kita renungkan, sebenarnya tujuan Tuhan menciptakan manusia itu apa? Dengan mempelajari tujuan Tuhan menciptakan manusia maka kita bisa tahu bahwa betapa berharganya nilai hidup kita. Rick Warren dalam bukunya "Purpose-Driven Life" telah mengupas lebih dalam lagi.

2. Nilai Ekstrinsik (Nilai Tambah)
Nilai tambah adalah seberapa besar orang lain menilai kita. Parameter yang sering digunakan oleh orang lain untuk menilai kita adalah:
a. Perkataan
b. Tingkah Laku
c. Kasih
d. Kesetiaan
e. Kemurnian

Ada hal hal yang perlu diperhatikan lebih dalam lagi yaitu:
A. "Semakin kita mengasihi Tuhan dan sadar akan kasihNya, bersamaan itu pula seharusnya hidup kita dapat dinikmati orang lain dan juga nilai ekstrinsik kita harusnya makin bertambah!!!"


B. Pilihlah teman yang menambah nilai hidup anda. Kalau ada teman kita yang selalu mengeluarkan energi negatif misalkan menghina, menganggap remeh, tempatkanlah mereka di Lingkaran Ketiga jangan di Lingkaran Kesatu. Lingkaran Kesatu melambangkan orang yang menambah nilai hidup anda. Menurut alkitab dengan jelas, pergaulan yang tidak baik akan membuat hidup kita akan celaka dan jauhilah orang orang tersebut dan tidak memusuhinya. Dengan menempatkan di Lingkaran Ketiga berarti kita tetap berkawan dengan mereka tapi tidak terlalu dekat.

i. 1 Timotius 4:12 "Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu".

ii. 1 Korintus 15: 33 "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik".

iii. 2 Timotius 2:22" Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni".

Rasul Paulus jelas bilang, pergaulan dapat merusak kebiasaan yang baik, artinya kalau kita bergaul dengan orang orang yang perkataannya tidak MENAMBAH NILAI HIDUP KITA, maka hal ini akan merusak kebiasaan baik. Dan di 2 Timotius 2:22, Rasul Paulus meminta agar kita mengejar keadilan, kasih dan damai bersama sama dengan orang yang berseru kepada Tuhan juga.

Cara cara untuk meningkatkan value kita adalah:
1. Acquire the Value (Raihlah Value)
Prinsip utama adalah Value tidak datang dengan sendirinya, tapi kita harus mengejarnya. Seperti yang di 2 Timotius 2:22, kita harus mengejar keadilan, kesetiaan, kasih dan damai. Ingat value tidak datang dengan sendirinya.

2. Befriend people of values
Bergaulah dengan orang orang yang memiliki value. Hal ini sama seperti Rasul Paulus di 2 Timotius 2: 22, kejarlah value itu bersama sama dengan orang yang berseru kepada Tuhan.

Bergaulah dengan orang yang tulus hatinya, pemaaf, rendah hati, yang karakternya murni.

3. Apply the Value
Aplikasikan value itu. Berteman dengan orang bule, bukan secara otomatis kita bisa langsung berbahasa inggris, tapi atmosfir yang kita peroleh berbeda dibandingkan kita sebelum bergaul sama orang bule. Tahu banyak tapi tidak menerapak value, hal ini seperti ahli taurat.

Yohanes 13:17 "Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya". Jadi kalau kita sudah tahu maka kita akan berbahagia apabila kita menerapkan value of God di dalam kehidupan kita.



__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

TUHAN
MEMENUHI KEBUTUHAN KITA

Filipi 4:19

Bapa surgawi
telah berjanji untuk memberikan kepada kita pemberian yang baik, yang akan
memenuhi apa yang kita perlukan. Marilah kita melihat apa yang menjadi milik
kita di dalam Kristus.

Satu kebutuhan
universal manusia adalah kebutuhan akan
kasih. Melalui iman kepada Yesus, kita telah dijadikan sebagai anak-anak
yang dikasihi oleh Bapa surgawi. Namun sebelum ini terjadi, keadilan Allah
harus terpenuhi. Kita semua lahir dengan sifat berdosa yang menyimpang dari
Tuhan. Oleh karena besarnya kasih Bapa, Ia mengutus Yesus mengambil alih tempat kita dan
mengalami penghakiman demi dosa kita. Oleh karena kasihNya yang begitu besar
kepada kita, Yesus bersedia menderita dan mati sehingga kita dapat menjadi
bagian dari keluarga Allah dan mengalami kasihNya yang begitu dalam bagi kita
(Yohanes 3:16). Melalui hubungan kita denganNya, kebutuhan akan
kasih ini terpenuhi sepenuhnya.

Bahkan, melalui
keselamatan, Bapa kita juga memenuhi dua kebutuhan dasar lainnya. Kebutuhan
akan teman dan kebutuhan akan jaminan keselamatan. Saat kita menerima pengampunan
Tuhan, Roh Kudus datang untuk tinggal di dalam kita, menggenapi janji Yesus
yang berkata Ia tidak akan pernah
meninggalkan kita (Ibrani 13:5). Hubungan yang baru ini juga permanent
sifatnya. Apa yang Yesus selesaikan di atas kayu salib diterima sepenuhnya oleh
Allah sebagai pembayaran atas hutang dosa kita. Selain itu, Kristus sendiri
berjanji bahwa tidak seorangpun yang akan pernah dapat mengambil kita dari
tanganNya (Yohanes 10:28). Karena itu, kita dapat merasakan kedamaian karena
mengetahui bahwa kita adalah anak-anak
Allah selamanya. Itulah jaminan yang sejati.

Kebutuhan
mendasar kita akan kasih, jaminan dan pertemanan dipuaskan dalam hubungan yang
intim dengan Tuhan. Sudahkah anda mempercayai Kristus sehingga anda dapat masuk
dalam keluarga Allah selamanya?

http://www.sentuhanhati.com/

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

MEMENANGKAN JIWA

BAGAIMANA KITA MENDEKATI JIWA-JIWA

Untuk mendekati jiwa baru, kita harus terlebih dahulu tahu
bagaimana keadaan tiap-tiap orang. Tidak semua orang memiliki
keadan yang sama. Keadaan jiwanya pun berlainan. Itu sebabnya kita
harus memunyai hikmat dari Tuhan, agar kita mengetahui bagaimana
kita mendekati seseorang. Tuhan Yesus mengetahui benar bagaimana Ia
mendekati tiap-tiap jiwa. Ia tahu di mana, bagaimana, bilamana, dan
apa yang harus dikatakan-Nya dalam pekerjaan-Nya untuk memenangkan
jiwa. Terhadap para petani, Ia bicara tentang pertanian, yaitu dalam
perumpamaan penabur (Matius 13). Terhadap Nikodemus, Ia berbicara
tentang pengajaran dasar mengenai hidup baru. Terhadap perempuan
Samaria, Ia berbicara tentang Air Hidup yang dapat menghilangkan
kehausan jiwa manusia. Baiklah kita mengambil contoh dari Tuhan dan
memerhatikan hal-hal yang tersebut di bawah ini.

1. Kita harus bijaksana dan berlaku hati-hati dalam mendekati
jiwa-jiwa baru. Cobalah ketahui terlebih dahulu keadaannya.
Berbicaralah mengenai kehidupan sehari-hari dan bertanya
kepadanya tentang segala hal yang penting baginya. Kemudian
tunjukkanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai jawaban satu-satunya
atas segala masalah hidup.

2. Berdoa sebelum mengucapkan suatu perkataan. Dengan demikian, Roh
Kudus akan membuka jalan.

3. Bersikaplah simpatik, ramah, dan sopan. Jangan merasa lebih suci
dan benar dari orang lain, melainkan bagilah kasih Kristus
terhadap semua orang.

4. Bersikap sabar dan bertekun dalam berbicara. Kalau orang itu
banyak bicara atau sedikit kasar, janganlah marah atau mundur
dari dia. Orang yang tekun akan menang (Lukas 18:5).

5. Jangan mudah putus asa. Setan senantiasa ingin melemahkan dan
mendorong kita sampai kita menjadi putus asa. Kita harus
memandang kepada Tuhan dan mengetahui bahwa kita sedang menabur
benih hidup kekal, yaitu firman Allah. Tuhan sendiri telah
berjanji bahwa firman-Nya tidak akan kembali dengan sia-sia
(Yesaya 55:11).

6. Kita harus memimpin orang itu sampai ia mengambil keputusan. Ada
waktu menabur dan ada waktu menuai. Berilah kesempatan padanya
untuk mengambil keputusan. Bacalah baginya Roma 10:9-10, Kisah
Para Rasul 2:36, dan Ibrani 2:14. Terangkan juga kepadanya bahwa
Tuhan Yesus melepaskan kita dari kuasa kegelapan (maut) dan
memindahkan kita ke dalam Kerajaan-Nya (Kolose 1:13). Satu ayat
yang baik lagi adalah 2 Korintus 5:21, yang menunjukkan bahwa
"Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa
karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."
Yakinkan dia bahwa sekarang juga dia bisa menjadi anak Allah jika
ia menerima Tuhan Yesus di dalam hidupnya (Yohanes 1:12).

7. Beritakan firman Tuhan dengan benar. Yesaya 53:6 mengatakan
bahwa segala dosa kita sudah ditimpakan Allah ke atas Yesus
Kristus, dan 1 Yohanes 1:9 memberi jaminan tentang pengampunan
dosa bilamana kita mengakui segala dosa kita. Inilah kebenaran
pokok yang tiap-tiap jiwa harus tahu dan menjalaninya untuk
beroleh keselamatan.

Dan akhirnya sebagai pemenang jiwa, kita harus yakin dan sudah
terlebih dahulu mengalami sendiri kuasa Tuhan sebelum kita
menyaksikan kepada lain orang. Jika kita belum lahir baru, tentu
kita tidak dapat menyaksikan tentang hidup baru kepada orang lain.
Demikian pula jika kita belum mengalami kesembuhan ilahi, kelepasan
dosa, atau kepenuhan Roh Kudus, maka kita tidak dapat meyakinkan
orang lain tentang hal itu juga. Oleh sebab itu, carilah Tuhan dalam
kepenuhan-Nya dan hidup dengan Dia dalam persekutuan, supaya Anda
mengetahui bagaimana mendekati tiap-tiap jiwa dan memenangkan mereka
bagi Tuhan.

KESANGGUPAN SEORANG PEMENANG JIWA

Kuasa Allah yang memampukan seseorang untuk memenangkan jiwa. Kita
tidak dapat memenangkan seorang jiwa pun tanpa kuasa Allah. Gampang
saja membentuk perkumpulan duniawi dalam lapangan sosial, kesenian,
kebudayaan, dsb., tetapi sukar sekali untuk membawa orang-orang
kepada Kristus. Inilah hal utama yang harus diketahui oleh mereka
yang hendak memenangkan jiwa. Ia harus dipenuhi dengan kuasa Allah.
Tuhan Yesus berkata, "Tanpa Aku kamu tidak bisa berbuat apa-apa"
(Yohanes 15:5). Itulah sebabnya Ia memerintahkan murid-murid-Nya
supaya mereka jangan dulu berbuat apa-apa, melainkan menunggu di
Yerusalem sampai mereka menerima kuasa dari surga, yaitu perjanjian
dari Bapa (Kisah Para Rasul 1:8). Murid-murid Kristus yang pertama
telah menaati perintah Tuhan ini. Mereka menunggu dalam doa sampai
mereka dipenuhi dengan Roh Kudus. Inilah urapan Roh, yaitu kuasa
Allah yang memampukan kita untuk melepaskan orang-orang berdosa dari
segala ikatan dosa dan Iblis, orang-orang sakit dari segala ikatan
penyakit.

Dengan kepenuhan Roh Kudus, hati kita akan menyala-nyala dengan
kasih Tuhan, sehingga kita dapat mengasihi jiwa-jiwa sama seperti
Tuhan. Kita mau berkorban, melayani, memikul salib, bayar harga,
bahkan mati sekalipun untuk keselamatan mereka yang terhilang (1
Yohanes 4:8; Roma 5:5; Yohanes 13:34-35). Kasih Allah yang
menyala-nyala dalam hati kita akan memampukan kita. Ini adalah janji
Allah bagi anak-anak-Nya. Dalam Lukas 11:13 Tuhan Yesus mengajak
supaya kita sekalian "berdoa minta kepenuhan Roh Kudus". Ini
merupakan kehendak Bapa supaya kita semua menerima kepenuhan Roh
Kudus karena hal ini akan memampukan kita untuk memenangkan jiwa.
Roh Kudus juga memimpin kita dalam segala kebenaran, artinya Ia
menyanggupkan kita untuk mengerti segala rahasia Allah yang terdapat
dalam Alkitab (Yohanes 16:13-15). Roh Kudus pun mengajar kita
berbicara atau berkhotbah supaya kita bisa memenangkan jiwa (1
Korintus 2:10-16). Roh Kuduslah yang menjadikan kita duta-duta
Kerajaan Surga dengan kabar kelepasan yang terdapat dalam nama Tuhan
Yesus Kristus (2 Korintus 5:19-20).

Kesanggupan seorang pemenang jiwa juga terletak di dalam firman
Tuhan sendiri. Seluruh isi Alkitab harus tertulis di atas papan hati
kita. Firman Tuhan itu pedang Roh yang harus selalu ada di dalam
mulut kita, supaya kita selalu dapat menggunakannya untuk
menghancurkan segala pekerjaan Iblis (Efesus 6:17). Ingatlah,
Alkitab ada di dekat pada Anda dan Roh Kudus ada di dalam hati Anda
(Yohanes 14:17). Sungguhpun Anda sanggup mengerti firman Tuhan,
tetapi Anda mesti dipimpin setiap hari oleh Roh Tuhan (Roma 8:14).
Hanya oleh firman Tuhan saja yang diterima dengan iman, Anda akan
bertambah-tambah dalam kesanggupan Anda tentang kebenaran Allah, dan
semakin besar cinta Tuhan di dalam hati Anda, maka semakin besar
pula kesanggupan Anda untuk memenangkan jiwa. Cobalah kita periksa
hati kita dan melihat berapa besar kesanggupan kita untuk
memenangkan jiwa. Bilamana sedikit sekali kesanggupan itu atau belum
ada sama sekali, biarlah kita mencari Tuhan terlebih dahulu dengan
sungguh-sungguh, supaya bukan kita yang bekerja, melainkan Roh Kudus
di dalam kita yang menyaksikan dan mempermuliakan Kristus sehingga
orang-orang bisa bertobat (Yohanes 16:14). Jadilah penuh dengan Roh
Kudus (Efesus 5:18)!

BAGAIMANA MENJADI SEORANG PEMENANG JIWA YANG BERHASIL

Ada banyak orang yang bersaksi tentang Kristus, menyebarkan
traktat-traktat, dan mengundang jiwa-jiwa datang pada Tuhan, tetapi
sedikit sekali yang berhasil. Mengapa? Sebab mereka tidak memiliki
beberapa sifat tertentu yang harus ada pada seorang pemenang jiwa.
Marilah kita periksa apa yang firman Tuhan katakan tentang hal ini.

1. Seorang pemenang jiwa bukan saja harus bersaksi tentang Kristus,
tetapi ia harus memiliki Kristus dalam kehidupannya sendiri.
Bukan saja mengaku dengan mulutnya, tapi juga pengalaman dengan
hatinya. Orang yang hanya berkata saja tetapi tidak mengalami
sendiri adalah orang yang berpura-pura. Orang yang pura-pura
(munafik) tak mungkin menjadi seorang pemenang jiwa. Tetapi
orang yang memiliki Kristus, yang hidup dalam persekutuan dengan
Allah, ialah yang dapat menjadi pemenang jiwa yang berhasil.
Tuhan Yesus melawan orang-orang yang pura-pura, yang hanya
mementingkan perkara lahir saja dan tidak mementingkan perkara
batin (Matius 23). Bilamana kita memunyai persekutuan dengan
Allah, ketika kita berbicara dengan orang lain, mereka akan mudah
menerima kesaksian kita.

2. Seorang pemenang jiwa harus berkelimpahan kasih Kristus. Kasih
Kristus itulah magnet yang menarik orang berdosa kepada Tuhan.
Tuhan Yesus hanya memunyai satu senjata, yaitu cinta. Ia cinta
kepada murid-murid-Nya. Ia cinta kepada semua orang yang susah
dan sakit yang datang kepada-Nya. Ia cinta kepada Yudas Iskariot,
pengkhianat itu. Ia cinta semua musuh-Nya. Tanpa cinta ini, tak
mungkin kita berhasil dalam pekerjaan memenangkan jiwa. Semua
anak-anak Tuhan memiliki cinta ini kalau ia berdoa, memelihara
sabda Tuhan, dan mengembangkan cinta Tuhan dengan turut melayani
pekerjaan Tuhan. Rahasia Rasul Paulus terletak dalam kata yang
pendek ini, yaitu cinta Kristus (2 Korintus 5:14; Roma 8:35-39).
Tiap-tiap anak Tuhan memunyai tanggung jawab yang besar, yaitu ia
dipanggil menjadi utusan Kerajaan Surga untuk mengabarkan kepada
dunia ini bahwa Allah mau berdamai dengan manusia di dalam dan
oleh Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal (2 Korintus 5:18-21).
Perintah Tuhan yang terakhir dan terbesar pada murid-murid-Nya
ialah: "Pergilah kamu ke seluruh muka bumi dan kabarkan Injil
...." (Markus 16; Matius 28; Lukas 24; dan Kisah Para Rasul 1)

3. Seorang pemenang jiwa harus memunyai hikmat Allah. Orang yang
memenangkan jiwa itulah orang yang bijaksana. Lebih gampang
mencari keuntungan uang, memenangkan piala, atau merebut suatu
rekor dalam dunia ini, tetapi sukar sekali untuk memenangkan
seorang jiwa. Pekerjaan ini hanya dapat dilakukan dengan berhasil
oleh orang-orang yang memunyai hikmat Allah. Tuhan Yesus itu
Mahahikmat, Mahapintar, dan Mahatahu. Ia melihat apa yang manusia
tidak dapat lihat. Ia mengajar segala rahasia Allah yang manusia
tak dapat mengajar. Yesus Kristus itulah hikmat kita (1 Korintus
1:30). Bilamana Dia ada di dalam hati kita dan bertambah-tambah
di dalam kita, maka hikmat-Nya juga akan menjadi nyata di dalam
kita. Hikmat Tuhan sebagaimana dituliskan dalam Yakobus 3:17
dapat memberi jawaban atas segala masalah manusia. Tuhan berjanji
akan memberi hikmat secukupnya kepada kita bilamana kita mau
berdoa dengan iman (Yakobus 1:5-7).

4. Seorang pemenang jiwa harus waspada senantiasa dan rajin dalam
pelayanan pekerjaan Tuhan. Orang yang mau memenangkan jiwa harus
melayani pekerjaan Tuhan. Seorang yang malas tak bisa dipakai
Tuhan, malah firman Tuhan mengatakan bahwa orang yang malas itu
tak patut diberi makan (2 Tesalonika 3:10). Tuhan Yesus sangat
rajin sekali, Dia bekerja keras. Banyak kali pada pagi-pagi Ia
telah bangun berdoa dan sering kali semalam-malaman Ia terus
bergulat dalam doa. Pada siang har,i Ia berjalan kaki
berkilo-kilo meter untuk mengabarkan Injil. Sering kali Ia tak
mendapat tempat untuk makan dan tidur. Suatu waktu, Ia mesti
tidur di dalam perahu saja. Hidupnya berarti bekerja keras.
Begitu pula dengan seorang pemenang jiwa. Ia harus bekerja keras
untuk mencari jiwa. Tiap hari melayani jiwa-jiwa yang perlu
pertolongan rohani (Roma 12:11).

Inilah beberapa sifat yang harus terdapat dalam hidup kita jika kita
mau jadi pemenang jiwa yang berhasil. Jika kita belum memiliki
sifat-sifat ini, mulailah berdoa dan minta kepada Tuhan supaya Dia
mengubahkan hidup Anda sesuai dengan kehendak-Nya, supaya Anda bisa
menjadi alat dalam tangan-Nya untuk menyelamatkan banyak jiwa.

BEBERAPA NASIHAT DAN PETUNJUK UNTUK MENDEKATI ORANG-ORANG YANG BELUM
SELAMAT

Ada banyak kesalahan yang dibuat dalam pekerjaan memenangkan jiwa.
Sudah terbukti bahwa sering kali jiwa-jiwa yang kita ajak bicara
tidak menerima kesaksian atau undangan kita oleh karena sikap kita
yang salah. Terkadang kita terlalu tergesa-gesa sehingga menjalankan
paksaan terhadap jiwa-jiwa itu. Kita harus mempelajari firman Tuhan
tentang hal ini, supaya kita berhasil memenangkan banyak jiwa bagi
Kristus. Di bawah ini beberapa nasihat dan petunjuk yang harus
diperhatikan dan dijalankan oleh tiap-tiap pemenang jiwa.

1. Bilamana jiwa yang akan kita menangkan sedang berbicara dengan
orang lain atau sedang sibuk dengan pekerjaannya, janganlah
mengganggunya. Jangan sampai kita menimbulkan kesan bahwa kita
menjadi pengganggu hidup mereka. Tunggu saat yang baik; saat ia
sedang sendirian dan tak memunyai pekerjaan apa-apa. Lalu
datanglah. Pada saat sepi, manusia merasakan kekosongan jiwanya.
Saat itulah saat yang tepat untuk pekerjaan kita sebagai
penginjil.

2. Sebelum mendatangi seseorang, pandanglah Tuhan dan berdoalah
minta pimpinan serta pertolongan Roh Kudus supaya Ia menerangi
jalan Anda. Hanya Roh Kudus yang mengetahui isi hati manusia dan
segala hal dalam kehidupan seseorang. Jika Anda melakukan hal
ini, Anda akan kagum melihat pimpinan Tuhan dan akan mengalami
mukjizat Tuhan dalam pekerjaan Anda.

3. Sedapat mungkin bicaralah dengan seeorang pada suatu tempat yang
tak terganggu. Keadaan sekeliling sering kali memengaruhi dan
mengganggu pembicaraan kita. Tuhan Yesus berbicara dengan
Nikodemus pada malam hari; sendirian. Dengan perempuan Samaria,
Ia berbicara di sumur Yakub sendirian juga. Tetapi ingat, dalam
hal ini jangan sampai ada salah pengertian, sehingga Anda
menyimpang dari maksud pekerjaan Tuhan yang suci. Perlu
ditegaskan bahwa pemuda memenangkan pemuda, pemudi harus
memenangkan pemudi, dan orang tua memenangkan orang tua. Awas
orang muda, jangan sampai berbuat salah dalam hal ini.

4. Setelah Anda menyaksikan keselamatan yang ada di dalam Yesus
Kristus kepada seseorang, berdoalah di dalam hati Anda supaya Roh
Kudus meyakinkan jiwa itu tentang kebenaran yang telah Anda
kabarkan. Roh Kudus itulah yang meyakinkan tiap-tiap orang
berdosa dari dosanya, kebenaran, dan penghukuman (Yohanes
16:7-11).

5. Ajaklah jiwa itu menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru
Selamat dan Tuhannya. Anda dapat membacakan Yohanes 1:12 dan Roma
10:9-10 baginya supaya ia dapat segera mengambil keputusan untuk
masuk dalam doa dan menerima Kristus dalam hidupnya. Bilamana
jiwa itu memunyai beberapa kesulitan dan ia mengajukan beberapa
pertanyaan, tunjukkan kepadanya bahwa yang terpenting dan
terutama ialah keselamatan jiwa. Katakan kepadanya bahwa hidup
kekallah yang diperlukannya. Kristus sendiri akan menjawab segala
pertanyaan dalam hatinya, karena Kristus adalah Jalan, Kebenaran,
dan Hidup (Yohanes 14:6).

6. Jika saatnya belum tepat untuk membawa dia kepada Kristus,
janganlah memaksa dia. Kita tidak dapat memenangkan seseorang
dengan paksaan. Kita harus sabar dalam pekerjaan yang sukar ini
dan menarik jiwa-jiwa itu dengan kasih Kristus yang ada di dalam
hati kita. Jika seorang jiwa belum mau menerima Tuhan sesudah dia
mendengar kesaksian kita, berikan kepadanya sebuah ayat firman
Tuhan atau traktat tentang jalan keselamatan. Berdoalah
senantiasa bagi jiwa itu, maka Tuhan akan menyempurnakan
pekerjaan Anda.

7. Dalam menghadapi tiap-tiap jiwa, bila kita tidak berhasil untuk
memenangkan dia, selidikilah sebab-sebab kegagalan kita.
Perhatikan pula bagaimana sikap orang itu dengan mengingat
perkataan-perkataan yang diucapkannya. Bawalah kesulitan kita di
dalam doa dan minta hikmat dari Tuhan supaya kita dapat menarik
pelajaran dari segala kegagalan kita. Minta kekuatan baru.
Saksikan lagi kebenaran Tuhan dan jangan putus asa dalam
pekerjaan Anda sebagai pemenang jiwa. Bertekun dan setia dalam
pengabaran Injil Kristus, itulah rahasia dari pemenang-pemenang
jiwa yang besar.

8. Selalu bersikap hormat, sopan, dan lemah lembut terhadap semua
orang yang belum mengenal Tuhan. Selalu bersedia untuk melayani
dan menolong orang lain. Jika mungkin, jadikanlah tiap-tiap orang
sobat Anda dan hiduplah damai dengan semua orang (Roma 12:18)

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Kamis, 24 September 2009

MENJADI ORANG KRISTEN YANG
BERTANGGUNG JAWAB

Kita memerlukan iman yang penuh keyakinan, penuh keberanian dan berkomitmen.
Keyakinan kita berasal dari pengetahuan kita bahwa Allah itu setia pada
kerakterNya dan janjiNya. Keberanian kita disebabkan oleh Roh kudus yang
menguatkan kita. Dan komitmen kita bertumbuh saat kita berfokus pada Yesus,
yang mengalami penderitaan yang besar demi menyelamatkan kita.

Tuhan akan
memanfaatkan kejadian dalam hidup kita serta menumbuhkan iman kita untuk
memperlengkapi kita dalam melayaniNya. Mintalah Tuhan untuk menyingkapkan
bagaimana latar belakang anda dapat menolong anda untuk memperlua kerajaanNya.

Satu pelajaran yang bisa diambil dari sejarah adalah bahwa tak ada seorang
pun yang layak dikultuskan (didewakan). Sebab tak ada orang yang sempurna.
Atau, dapat hidup selamanya. Namun, kesalahan ini terus terulang dalam
sejarah, terutama ketika orang-orang besar muncul sebagai pemimpin.

Di sekitar kita, mungkin ada orang yang berkarisma, mengagumkan. Mungkin
seorang pemimpin masyarakat, rohaniwan, atau pembina. Walau demikian, tak
seorang pun layak dikultuskan. Ingatlah, ia ciptaan Allah. Yang hadir di
dunia sebagai "alat" demi terwujudnya rancangan Allah. Di sisi lain
masing-masing kita mesti selalu ingat bahwa jika kita menjadi pribadi yang
berarti, itu bukan demi keagungan diri sendiri, melainkan demi kemuliaan
Allah.
Jika manusia menjadi
hebat, pasti Tuhan punya rencana besar di mana ia harus terlibat

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

BAGAIMANAKAH SIKAP KITA SAAT BEKERJA?

Kalau kita tidak memikirkan biaya hidup, buat apa kita bekerja?
Karena selama ini saya berpikir kerja untuk cari uang, uang dipakai
untuk hidup. Tetapi FT bilang utamakan Kerajaan Allah, semuanya
itu akan ditambahkan kepadamu.

Lalu bagaimanakah aplikasinya? bagaimanakah sikap saya saat
bekerja? apakah karena saya tidak lagi kuatir apa yang akan saya
makan, minum, pakai maka saya tidak perlu bekerja? bagaimana ini?
pikiran ini seperti nyamuk yang berputar-putar di dekat telinga, meng
ganggu rasanya. Hingga suatu hari FT menegur saya, Kolose 3 :22-24

FT ini menerangkan bagaimana sikap kita dalam bekerja.
"Melakukan pekerjaan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan"
"Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah seperti untuk Tuhan"
"Dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah"

Contoh orang yang melakukan ini adalah Yusuf, dengan takut akan
Tuhan, dia melakukan pekerjaannya, sehingga Tuhan menyertai dia
dan apa yang dikerjakannya dibuat Tuhan berhasil (Kej 39:23b) .
Yusuf tidak patah arang ketika dijebloskan ke penjara karena menolak
rayuan istri potifar, karena dari Tuhanlah dia menerima upahnya.

Jika kita bekerja dengan 3 aturan diatas, mana mungkin kita tidak
mendapat berkat, kecuali memang ada rencana lain dari Tuhan.
Jadi sebenarnya selaras juga apa yang Tuhan minta carilah dahulu
kerajaan Allah dalam hidup kita. Karena dengan demikian kita akan
menjadi pekerja-pekerja hebat (yang bekerja bukan untuk manusia
tetapi untuk Tuhan), dan menerima berkat dengan tidak bersungut
sungut karena itu adalah bagian yang sudah ditentukan Tuhan
sebagai upah kita.

Terima kasih Tuhan untuk FirmanMu hari ini
Kami semakin belajar bagaimana kami mempercayakan hidup kami kepadaMu
Ajar kami Tuhan untuk bekerja bagiMu
dan bersyukur untuk setiap upah yang Kau tetapkan bagi kami

Amien


Kepuasan


Baca: Matius 6:24-34
Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. —Matius 6:24

Bacaan Untuk Setahun: Kidung Agung 4—5, Galatia 3


Sebuah foto yang menyentuh hati tentang seorang wanita tua yang sedang
duduk di atas tumpukan sampah sangat menarik perhatian saya dan membuat
saya berpikir. Wanita tua ini tersenyum ketika menyantap sebungkus
makanan yang ditemukannya dari tumpukan sampah. Ia tidak butuh banyak
hal untuk dapat merasa puas.

Saat ini ada banyak pembicaraan tentang ekonomi yang semakin
memburuk dan biaya hidup yang semakin tinggi. Banyak orang semakin
cemas memikirkan mata pencahariannya. Apakah memungkinkan untuk menaati
ajaran Tuhan Yesus dalam Matius 6:25, "Janganlah kuatir akan hidupmu,
akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula
akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih
penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada
pakaian?"
Tuhan kita tidak mengatakan bahwa kita tidak perlu bekerja,
tidak perlu makan, atau tidak perlu memedulikan penampilan kita. Dia
mengingatkan supaya kita percaya kepada-Nya, dan tidak membiarkan
hal-hal tersebut menjadikan kita sebagai budak uang. "Tak seorangpun
dapat mengabdi kepada dua tuan" (ay.24).

Mencari dahulu "Kerajaan Allah dan kebenarannya" (ay.33) adalah
menyadari bahwa seberapa pun besarnya usaha yang kita lakukan untuk
memperbaiki taraf hidup kita dan keluarga, yang pasti Tuhan memenuhi
semua kebutuhan kita. Karena Allah adalah Bapa surgawi kita, pasti kita
akan dicukupkan.


Tersembunyi di dalam tangan-Nya yang penuh berkat,

Musuh pun tak bisa mengikuti, pengkhianat pun tak bisa bertahan;

Tak ada rasa khawatir, ataupun rasa tidak dipedulikan,

Tak ada ketergesaan bisa menyentuh roh yang bersama-Nya.


Uang sangat berguna bila kita menerimanya sebagai wujud dari pemeliharaan Allah.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

SIAPAKAH AKU INI?

· Ada orang yang kesibukan sehari-harinya berdagang di
pasar atau sebagai kontraktor bangunan dst. tetapi dalam KTP atau ID-nya tertulis 'buruh'; ada orang
katolik yang tidak berani memakai nama baptis di tempat kerja, tidak berani
berdoa sebelum dan sesudah makan ketika makan di rumah makan umum, dst.. Memang di balik 'ketidak-jujuran' atau
'ketakutan' dalam hal jati diri tersebut ada berbagai kemungkinan alasan,
misalnya takut akan kewajiban besar, takut diejek atau disingkirkan dst.. Ketakutan untuk mengakui atau mengimani Yesus
sebagai 'Mesias dari Allah' mungkin
masih mewarnai cara hidup dan cara bertindak kita sebagai murid-murid
atau pengikut Yesus, karena mengandung konsekwensi berat yaitu 'harus
menanggung banyak penderitaan'. Setia pada jati diri, panggilan, tugas
pengutusan dan kewajiban memang tak akan terlepas dari penderitaan dan
perjuangan, sehingga cukup banyak orang kurang atau tidak setia. Setia
pasangannya ialah jujur, setia dan jujur bagaikan mata uang bermuka dua, dapat
dibedakan dan tak dapat dipisahkan. Pertama-tama marilah kita jujur terhadap
'jati diri' kita masing-masing dimanapun dan kapanpun, tanpa takut dan was-was
mengakui 'jati diri' dihadapan umum. Sekiranya dengan kejujuran jati diri ini
harus menghadapi atau mengalami tantangan, ejekan, sindiran dst.., jadikanlah
semuanya itu sebagai bantuan atau dukungan agar kita konsekwen pada jati diri
kita dan dengan demikian hidup dan bertindak sesuai dengan jati diri kita
masing-masing. Tumbuh berkembang dalam jati diri alias panggilan dan tugas
pengutusan memang harus berani menghadapi dan mengolah aneka macam tantangan,
hambatan, ejekan, sindiran, dst.. Penderitaan dan perjuangan merupakan wahana
pemurnian jati diri, bagaikan emas dibakar untuk memperoleh emas murni.

· "Sedikit waktu
lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan
menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala
bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan,
firman TUHAN semesta alam. Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas,
demikianlah firman TUHAN semesta alam" (Hag 2:7-9). Gempa bumi berkekuatan
cukup besar pada awal bulan September menggoncang pulau Jawa: bangunan yang tak
kuat roboh, rata dengan tanah, sedangkan bangunan yang kuat tetap berdiri
kokoh. Aneka masalah, perubahan dan perkembangan menggoncang kehidupan bersama,
sebagaimana krisis moneter yang menggoncang dunia tahun lalu. Dalam krisis
moneter mereka yang gila akan uang memang sungguh tergoncang, sedangkan mereka
yang hidup sederhana dan tidak gila uang tak terasa apa-apa. Kita telah mendengarkan melaui pengajaran
atau kotbah: firman atau sabda Tuhan, yang diharapkan menjadi pedoman, pegangan
dan kekuatan kita dalam menghadapi gelombang kehidupan yang tiada henti. Adakah
kata-kata atau ayat yang mengesan bagi anda dalam rangka mendengarkan
pengajaran atau kotbah? Jadikanlah kata-kata atau ayat yang mengesan tersebut
sebagai pedoman, pegangan dan kekuatan hidup anda, sebagaimana dipakai oleh
para gembala kita, para uskup, dengan mottonya. Saya pribadi merasa diteguhkan
oleh ayat atau kata-kata ini: "Di dalam Dia
kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan
oleh iman kita kepada-Nya." (Ef
3:12). Ayat-ayat ini, dengan rendah hati dan dari kelemahan dan kerapuhan saya pribadi, saya coba hayati antara lain dengan berusaha
hidup dan bekerja sesuai dengan kehendak Tuhan alias berusaha taat dan setia
pada aneka tatanan dan aturan yang
terkait dengan hidup, panggilan dan tugas pengutusan. Hidup dan
bertindak dalam Tuhan tiada ketakutan dan kecemasan sedikitpun.

"Berilah keadilan kepadaku, ya Allah,
dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku
dari orang penipu dan orang curang! Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku.
Mengapa Engkau membuang aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan
musuh? Suruhlah terang-Mu dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan
dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu! Maka aku dapat pergi
ke mezbah Allah, menghadap Allah, yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku, dan
bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!" (Mzm 43:1-4)

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Rabu, 23 September 2009

KARAKTER SERUPA KRISTUS

"Kita tidak dapat seketika mencapai karakter serupa
Kristus dan hidup kudus seluruhnya. Tetapi kita akan dan harus bertumbuh menuju
kedewasaan dan kesempurnaan"

Kasih itu bukan sekadar perasaan yang biasa. Ia
lebih dari suatu hubungan badani. Kasih adalah komitmen, saling menghormati
dan saling memperdulikan.
Kasih merupakan seorang pelari yang tidak pernah
menyerah dalam pertandingan, meski ia kelelahan. Kasih adalah seorang serdadu
yang memberikan mantelnya kepada kawannya walaupun ia sendiri kedinginan.
Kasih adalah seorang istri yang miskin yang mengunjungi rumah mewah
tetangganya tanpa berpikir, " kuharap ini semua menjadi milikku."
Kasih adalah seorang bintang sepakbola yang memenangkan trofi tanpa
membanggakannya terhadap kawannya yang bukan olahragawan. Kasih adalah
seorang sopir yang telah menunggu di jalan, namun mempersilakan mobil lain
dalam antrean untuk mendahuluinya. Kasih adalah seorang ayah yang dapat
mendisiplinkan anaknya secara adil dan tanpa marah-marah. Kasih akan senang
jika kebenaran disebutkan, dan ia bersukacita terhadap hal-hal baik atas diri
orang lain.
Kasih merupakan sebuah nyanyian yang tak akan
pernah berhenti.
Kekasihmu,

Tuhan
Kasih itu
sabar.. baik hati.. tidak cemburu..tidak memegahkan diri..tidak sombong..
tidak melakukan yang tidak sopan.. tidak mencari keuntungan diri sendiri..
tidak pemarah.. dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak
bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menahan segala
sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar
menanggung segala sesuatu (I Korintus 13:4-7)


__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

DOA

Ada yang bilang, doa adalah nafas orang Kristen. Orang Kristen tidak dibatasi
oleh waktu doa, kapan saja mau doa, BISA. Nah yang lucunya, apa karena
saking mudahnya untuk berdoa, bisa kapan aja, kita justru kadang-kadang
suka menyepelekan doa. Kita suka berdoa hanya kadang hanya untuk
basa-basi aja. Mau latihan, mau makan, mau mulai acara, mau tidur, kita doa
dulu. Doa menjadi seolah-olah menjadi rutinitas rohani yang harus dikerjakan.

Kapan doa itu menjadi BENAR-BENAR sebuah doa? ya benar, saat kita
kepepet dalam suatu masalah. Maka pada saat itu saya benar-benar merasa
saya berdoa, diluar itu, saya merasa doa saya hanya rutinitas atau aktivitas
rohani belaka.
ingat renungan tentang maria dan marta. Bagaimana Yesus menegur Marta yang sibuk
dengan pekerjaannya. Disitu saya disadarkan bahwa "next" bukan saja
mengenai pekerjaan2 yang harus dilakukan, tetapi juga pembaharuan hati.
Karena pekerjaan baik, tanpa hati yang benar akan menjadi sia-sia.
(Mat 15:19-20)

Kembali ke doa, lalu bagaimanakah doa yang akan dijawab Tuhan ?
Jawabannya ada di ayat 13: "supaya Bapa dipermuliakan" Bagaimana
doa2 kita selama ini? apakah doa kita selama ini masih fokus ke kita?
atau kita sudah mulai mempunyai hati yang benar, sehingga doa-doa
kita tidak lagi fokus kepada kita, tetapi "supaya Bapa dimuliakan"


Terima kasih Tuhan untuk FirmanMu hari ini
Ajar kami ya Tuhan untuk belajar berdoa supaya namaMu yang dimuliakan
Ajar kami ya Tuhan untuk mempunyai lebih banyak doa-doa yang lebih berarti
daripada sekedar rutinitas rohani saja.


Baca: Yohanes 14:12-14

Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. —Yohanes 14:13
Terkadang kita perlu diingatkan bahwa Allah dekat dengan kita.
Saat cobaan datang dan Allah terasa jauh, ingatlah doa dan
kebenaran bahwa kita hanya sejauh doa dengan Allah pencipta semesta
alam (Yoh. 14:13).

Allah menjawab doa, inilah cara-Nya yang luar biasa

'Tuk memberikan dengan cuma-cuma berkat-Nya setiap hari;

Satu permohonan yang tulus dan lihatlah dari takhta surga

Jawaban diberikan, karena Allah mendengar doa anak-Nya.

Allah senang mendengar doa yang tulus dari umat-Nya.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Selasa, 22 September 2009

MARAH


"Saat kita ingin marah, carilah penyebabnya, apakah kita
marah karena bereaksi terhadap dosa yang perlu diluruskan atau kita marah
karena ketersinggungan pribadi"

Tuhan
Ya Allah, Engkau telah mengajar Aku sejak kecilku, dan sampai sekarang
aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib. (Mazmur 71:17)

APA ITU
RASA BERSALAH?

Roma 5:6-11

Rasa bersalah
adalah hal yang tidak asing bagi kita. Seringkali, orang Kristen mengenakan
perasaan bersalah seperti lencana kehormatan dalam usahanya yang salah untuk
menunjukan kerendahan hati. Namun ini merupakan kesalah-pahaman tragis yang
meracuni jemaat dan mencuri sukacita Kristus dari hidup orang percaya. Kita
perlu berhenti dan bertanya, "Apa itu rasa bersalah?".

Kata ini sendiri
jarang muncul dalam Alkitab. Namun, ketika istilah ini muncul, seringkali
disalah-artikan. Dalam konteks dunia. "rasa bersalah" mengacu pada perasaan
menyesal, depresi atau penolakan atas sesuatu yang terjadi di masa lampau.
Namun, menurut Firman Tuhan, "rasa bersalah" hanya digunakan untuk menunjukan
tanggung jawab. Kata ini tidak pernah dihubungkan dengan perasaan malu atau
penolakan; sebaliknya, kata ini lebih seperti istilah hukum, seperti halnya
saat pengadilan memutuskan seseorang terdakwa "bersalah".

Apa artinya bagi orang
percaya? Tentunya kita sudah mengetahui bahwa kita didapati bersalah – kita
semua memiliki hutang dosa yang besar yang tidak akan pernah dapat kita bayar.
Akan tetapi, Yesus Kristus menempatkan kesalah itu atas diriNya di kayu salib
dan Ia membayar lunas hutang kita. Dan bila Ia telah membayar hutang kita dan
membebaskan kita dari segala pertanggung-jawaban, kita tidak lagi bersalah.
Kita telah diadili dan didapati bahwa kita telah diampuni.

Alkitab tidak
pernah mengatakan kepada kita untuk menyembunyikan sukacita keselamatan di
bawah selimut perasaan bersalah. Bahkan, kita dipanggil untuk bersukacita dalam
penebusan mulia yang dimungkinkan oleh pengorbanan Kristus. Oleh karena alasan
ini, kita dapat dengan bangga menyatakan, "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu,
kamupun benar-benar merdeka" (Yohanes 8:36). Pergilah dan jadilah orang merdeka hari
ini.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Senin, 21 September 2009

"Janganlah merasa kecewa oleh karena gara2 kita belum
melihat hasil yang kita inginkan, sehingga membuat kita berhenti melakukan
kebaikan2 lagi"
SUMBER
KESALAHAN

2 Korintus 7:9-10

Sekali waktu saya
membaca sebuah survey yang bertanya kepada 500 orang, emosi apa yang mereka
rasakan saat merasa bersalah. Jawabannya adalah hati yang remuk. Para responden menjelaskan bahwa ada perasaan terhukum,
depresi, tidak berharga, penolakan dan terisolasi. Banyak yang merasa memiliki
harga diri yang rendah. Tidak ada sukacita, tidak ada harapan dan tidak ada daya
hidup. Dengan kata lain, rasa bersalah itu telah sepenuhnya menodai segala
sesuatu lainnya dalam hidup mereka. Bahkan kita yang adalah orang percaya,
pernah mengalami emosi yang persis sama. Atau mungkin malah anda sedang
bergumul dengan rasa bersalah saat ini. Bila ya, cobalah renungkan satu
pertanyaan sederhana: darimana rasa bersalah itu berasal?

Dalam 2 Korintus
7:10, kita melihat 2 macam rasa bersalah. Satu
adalah dukacita yang bersalah dari Allah. Panggilan untuk bertobat ini menjadi
alat yang Tuhan pakai untuk menarik orang tidak percaya datang kepadaNya
melalui keselamatan di dalam Kristus. Hal ini juga memotivasi orang percaya
untuk mengakui kesalahan apapun yang menyebabkan adanya "gangguan" dalam
hubungan mereka denganNya.

Rasa bersalah
yang kedua adalah emosi kelam
yang menghinggapi orang dengan perasaan menyesal dan reaksi seperti yang
disebutkan dalam survey tadi. Dukacita seperti ini bukan berasal dari Allah,
melainkan dari dunia.

Bila anda telah
menerima cuma-cuma keselamatan dari Yesus namun masih bergumul dengan rasa
bersalah, biarlah Firman Tuhan menguatkan anda: perasaan ini tidak berasal dari
Allah. Ia tidak menyerang anda. Sebaliknya Ia memegang kunci untuk memerdekakan anda. Jangan
menjadi korban dari dusta iblis. Dalam Kristus, anda diampuni dan merdeka.
Tanggalkan rantai anda hari ini juga.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

UPS, MATI LAMPU!

Kita sangat memerlukan penerangan. Lilin dan lampu senter. Kedua benda ini laris manis terjual saat listrik padam di sore atau malam hari. Menyusuri sudut-sudut rumah sendiri pun menjadi hal yang sulit saat tiada cahaya. Aktivitas sehari-hari berjalan lebih lamban. Mata bekerja lebih keras dalam gelap.
Keindahan pun tak tampak lagi. Wow, alangkah penting penerangan itu!

Tuhan Yesus mengingatkan bahwa kita adalah terang dunia. Dunia kita memerlukan terang! Setiap hari, dunia ini bertambah "gelap" dengan berbagai dosa; ego manusia menguat hingga menomorduakan Tuhan; nafsu keserakahan merajalela dengan menghalalkan segala cara; kebenaran dapat diputarbalikkan dengan cepat.

Dalam keadaan seperti itu, Tuhan mengutus kita sebagai pembawa terang yang mengingatkan dunia akan kasih, kebenaran, dan keadilan. Tugas ini tidak mudah. Namun, kita harus menyadari bahwa bukan kita sendiri yang melakukannya, sebab terang yang kita bawa itu berasal dari Tuhan! Kita adalah pembawa terang Kristus.

Terang, membuat kita bekerja dengan lebih baik dan melangkah dengan lebih berani. Ia juga menghadirkan kehangatan, mengusir kebekuan. Saat ini, apakah Anda sudah menjadi pembawa terang bagi sekeliling Anda?

Saat orang lain berlaku curang dan jahat, tetaplah berlaku adil dan baik. Saat ada kebekuan semangat, hadirlah sebagai terang yang menghangatkan. Saat ada orang lain meminta pertimbangan, berilah pendapat yang terbaik dengan dasar kebenaran. Dan, saat terang pada diri Anda mulai meredup, datanglah kepada-Nya, Sang Terang dunia yang
sejati -HA

TERANG ITU HARUS TAMPAK DI TENGAH KEGELAPAN DAN TIDAK BOLEH MENJADI SERUPA DENGAN GELAP

Ayat Alkitab: Matius 5:14-16

14. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
15. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
16. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Minggu, 20 September 2009

JANGAN MENYERAH

Dalam sebuah dongeng, seluruh warga kota sangat khawatir karena hujan tidak juga turun. Mereka takut panennya akan gagal karena kekeringan. Akhirnya, kepala suku memanggil seluruh pendoa syafaat yang ada di daerah itu, mereka diminta untuk berdoa agar Tuhan memberi hujan.

Ada sekitar sepuluh orang pendoa, bersama-sama seluruh warga kota berdoa memohon hujan pada Tuhan. Hari pertama hujan belum juga turun. Bahkan sampai satu minggu belum juga terlihat tanda-tanda hujan akan turun. Setengah dari pendoa itu mulai menyerah. Warga juga mulai menyerah berdoa dan resah melihat hal itu.

Dua minggu berlalu, tinggal tersisa tiga orang pendoa yang masih terus berdoa memanggil hujan. Namun, saat menginjak minggu ketiga, tinggal satu orang pendoa tua saja yang masih tersisa. Warga menunggu dengan perasaan cemas. Setelah satu bulan, tiba-tiba hujan turun dengan deras; warga pun sangat gembira.

Lalu kepala suku memanggil pendoa itu, sambil bertanya "Apa rahasianya, sehingga engkau terus berdoa meminta hujan? Padahal teman temanmu yang lain sudah menyerah." Lalu pendoa tua itu berkata, "Rahasianya, saya tidak akan berhenti berdoa pada Tuhan sampai hujan turun."

Firman Tuhan hari ini berkisah tentang empat orang yang menggotong orang lumpuh kepada Yesus. Mereka menunjukkan semangat pantang menyerah untuk mencapai tujuan. Mereka mengusung temannya; berusaha membawa temannya masuk; naik ke atap; lalu membongkar atap dan menurunkan orang itu.

Hasilnya, Yesus menyembuhkan orang lumpuh itu. Sebuah keuletan cepat atau lambat akan mendatangkan hasil. Saat kegagalan datang apakah kita akan menyerah? Bangkitlah dengan iman, dan berusahalah terus -GK

ORANG BERHASIL BANGKIT SATU KALI LEBIH BANYAK DARIPADA KEGAGALANNYA

Ayat Alkitab: Lukas 5:17-20
17. Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit.
18. Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus.
19. Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus.
20. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni."


Best regards
Christovita Wiloto

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

MENTAL FARISI


· Orang-orang yang bersikap mental Farisi pada umumnya
orientasi pergaulan hanya terarah pada mereka yang akan menguntungkan dirinya
atau mereka yang dianggap baik dan terhormat di dunia ini. Mereka kurang
perhatian terhadap mereka yang kurang terpandang dan terhormat di dunia ini,
misalnya para pembantu rumah tangga atau sekolah/tempat kerja , buruh, pesuruh,
satpam, dst.. Mereka yang bersikap mental Farisi pada umumnya juga tidak bersedia
makan bersama dengan yang kurang/tidak terpandang atau terhormat di dunia ini,
dan juga tidak bersedia makan di warung-warung sederhana di pinggir jalan atau
pasar, dst.. Bahkan orang bersikap
mental Farisi juga mudah berkomentar seperti orang-orang Farisi mengomentari
Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama
dengan pemungut cukai dan orang berdosa?". Menanggapi komentar macam itu
Yesus menjawab: "Yang Kukehendaki ialah
belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil
orang benar, melainkan orang berdosa". Sebagai orang beriman kita dipanggil
untuk meneladan Yesus yang rendah hati, "makan
bersama-sama dengan para pendosa". Hal ini kiranya secara konkret dapat
kita hayati dengan memperhatikan mereka yang dipandang hina atau rendah di
dunia ini antara lain para pembantu, pesuruh atau satpam. Perhatian tersebut
antara lain dapat diwujudkan dengan sering curhat dengan mereka, menyapa dan
mengunjungi mereka dalam kasih, dan syukur makan dan minum bersama mereka
sambil curhat. Jika kita kurang atau tidak memperhatikan mereka yang dipandang
hina dan rendah atau tidak dapat curhat dan bersama mereka, maka kebersamaan
hidup dan kerja bersama dengan rekan-rekan hemat saya masih dijiwai oleh sikap
mental Farisi. Kami mendambakan kepada para pimpinan unit kerja di manapun
untuk sering 'turba', turun ke bawah untuk memperhatikan dan menyapa para
pekerja kasar atau pembantu, dst..

· "Aku
menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu
sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan
itu.Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah
kasihmu dalam hal saling membantu.Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh
ikatan damai sejahtera"(Ef 4:1-3) Kutipan
ini bagus untuk kita renungkan dan hayati dalam hidup kita sehari-hari,
terutama ajakan "Hendaklah kamu selalu
rendah hati, lemah lembut, dan sabar". "Rendah
hati adalah sikap dan perilaku yang tidak suka menonjolkan dan menomorsatukan
diri, yaiiu dengan menenggang perasaan
orang lain. Meskipun pada kenyataannya
lebih dari orang lain, ia dapat menahan diri untuk tidak menonjolkan
diri" (Prof Dr.Edi Sedyawati/edit; Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur,
Balai Pustaka – Jakarta 1997, hal 24). Jika orang dapat menghayati keutamaan
rendah hati ini dengan baik, hemat saya keutamaan lemah lembut dan sabar secara
inklusif telah dihayati juga. Menghayati keutamaan rendah hati dapat kita
laksanakan dengan berusaha menjadi sama dengan sesama dan saudara-saudari kita,
terutama mereka yang dipandang rendah dan hina di dunia ini. Untuk itu
hendaknya tidak menghadirkan diri dihadapan mereka sedemikian rupa sehingga
merangsang pikiran jahat, misalnya dengan pamer pakaian yang mahal, aneka
asessori mahal, dst, melainkan menghadirkan diri dalam dan dengan kesederhaan
baik dalam tutur kata, gaya hidup, gaya berpakaian, dst.. Alangkah indahnya
juga jika kita dapat membantu tugas pekerjaan para pembantu, yang berarti
bekerjasama dengan mereka. "Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu", demikian
nasihat Paulus, marilah saling membantu ini kita hayati dengan membantu mereka
yang senantiasa membantu kita yaitu para pembantu rumah tangga atau
kantor/tempat kerja.

"Langit menceritakan kemuliaan Allah,
dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu
kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada
berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka
terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia
memasang kemah di langit untuk matahari"
(Mzm 19:2-5)

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Jumat, 18 September 2009

MENYAMBUT SEORANG ANAK


"Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia
menyambut Aku"

Kelahiran atau kedatangan seorang
anak pada umumnya merubah suasana lingkungan hidup, dan peran anak kiranya juga
cukup dominan dalam merubah atau mempengaruhi cara hidup dan cara bertindak
orang dewasa atau orangtuanya. Sekelompok orangtua atau orang dewasa yang
sedang asyik dan ramai omong-omong, ngobrol sana-sini dan pada umumnya diwarnai
bau porno, ketika ada anak kecil datang maka mereka spontan merubah isi omongan
atau obrolan. Anak-anak TK akan merubah perilaku guru-gurunya lebih daripada
anak-anak/siswa-siswi SMA terhadap guru-gurunya. Para
guru TK mau tidak mau harus memaksakan diri untuk hadir sedemikian rupa di
hadapan anak-anak atau peserta didiknya agar diterima oleh anak-anak. Mereka
harus rendah hati, lemah lembut, sabar, ramah, ceria terhadap anak-anak. Kehadiran atau kelahiran anak pertama di
dalam keluarga akan merubah cara hidup ayah dan ibunya, terutama sang ibu. Menyambut kehadiran seorang anak memang butuh
kerendahan hati, dimana orang harus melepaskan aneka atribut atau 'jati diri'
untuk menyamakan diri pada anak, dengan kata lain berusaha menjadi sama dengan
anak.

"Yesus
mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka,
kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa
menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan
barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus
Aku."(Mrk 9:36-37)

Ketika Yesus mengatakan kepada
para murid bahwa Ia akan menderita dan wafat alias meninggalkan mereka, maka
timbullah pikiran dalam diri mereka "Siapa yang akan mengganti Yesus untuk
memimpin kita alias siapa yang terbesar di antara kita". Menanggapi pikiran
mereka itu Yesus mengambil dan menempatkan seorang anak kecil ke tengah-tengah
mereka serta memeluknya serta mengingatkan mereka bersikap seperti sedang "menyambut seorang anak kecil". Anak kecil sedikit banyak hampir sama dengan
'binatang', dimana jika didekati dalam dan diperlakukan dengan cintakasih pasti
akan takluk dan bersahabat. Maka marilah dalam cara hidup dan cara bertindak
kita dimanapun dan kapanpun senantiasa dijiwai oleh cintakasih.

Semua ciptaan di dunia ini ada
dan diciptakan dalam dan oleh kasih Allah. Setiap manusia, setiap dari kita
diciptakan dalam dan oleh kasih Allah yang bekerjasama dengan atau dengan
partisipasi orangtua atau bapak-ibu kita masing-masing yang saling mengasihi
satu sama lain dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap
kekuatan/tubuh, yang antara lain memuncak dalam hubungan seksual. Para
bapak-ibu atau suami-isteri kiranya dapat membagikan pengalamannya bagaimana
saling menyambut dalam rangka memadu kasih atau hubungan seksual, kiranya
masing-masing menyikapi pasangannya sebagai anugerah Allah, kado dari Allah,
sehingga saling memuji, menghormati, membahagiakan, dst.. Suami dan isteri
saling memeluk dalam kasih dan kehangatan yang mesra. Kita semua dipanggil untuk
bersikap seperti ibu yang sedang memeluk anaknya, yang sering disertai dengan
pujian mesra pada anaknya.

Mungkin baik kita juga
berrefleksi perihal kata 'menyambut". Orang
yang akan 'menyambut seseorang' atau 'memberi sambutan' pada umumnya tampil sedemikian
rupa sehingga menarik dan memikat bagi orang lain, yang disambut. Kata-kata
awal yang muncul antara lain: Selamat datang, Yang terhormat dan yang terkasih,
dst.. Hari-hari ini saudara-saudari kita mungkin juga sedang dalam 'saling
menyambut' dengan saudara, sahabat dan kenalan dalam rangka mudik, merayakan
Idul Fitri, hari-hari yang ditandai oleh persaudaraan dan persahabatan sejati.
Semoga pengalaman-pengalaman dalam saling menyambut ini terus menjiwai cara
hidup dan cara bertindak kita, dimana tidak ada satu orangpun yang
berpikir-pikir siapa yang terbesar di antara kita, tetapi semuanya berpikir
bahwa kita sama-sama saudara: berdiri sama tinggi, duduk sama rendah.

"Di
mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala
macam perbuatan jahat.Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni,
selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang
baik, tidak memihak dan tidak munafik"(Yak 3:16-17).

Kutipan di atas ini hemat saya
bagus untuk kita renungkan bersama. Di mana terjadi kekacauan hidup dan kerja
bersama serta segala macam perbuatan jahat berarti ada orang diri hati dan
mementingkan diri sendiri di dalamnya, entah itu di dalam keluarga, tempat
kerja/kantor atau masyarakat umum. Pertama-tama dan terutama hemat saya perlu
direfleksikan hidup bersama yang paling dasar, yaitu keluarga atau komunitas
(biara, pastoran atau tempat kerja sehari-hari). Apakah terjadi kekacauan atau
kejahatan di dalam hidup bersama yang paling dasar ini? Apakah saya pribadi iri
hati atau mementingkan diri sendiri, sehingga saya sebenarnya yang menjadi
sumber kekacauan? Apakah saya memihak dan munafik?

Kita semua dipanggil untuk
menjadi 'pendamai, peramah, penurut,
penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik'.

·
Pendamai pada umumnya bersikap
konstruktif, yaitu "sikap dan perilaku
yang bersifat membina dan membangun ke arah tujuan-tujuan yang positif" (Prof
Dr. Edi Sedyawati/edit: Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur, Balai
Pustaka-Jakarta 1997, hal 13). Sikap dan perilaku ini pertama-tama dan terutama
diwujudkan dalam hubungannya dengan diri sendiri.

·
Peramah berarti menghayati keutamaan
ramah tamah, yaitu "sikap dan perilaku
dengan budi bahasa yang baik, tutur kata dan sikap manis. Ini diwujudkan dalam
perilaku yang menyenangkan, menenangkan, serta membuka pintu kepada orang
lain. Perilaku ini diwujudkan dalam
hubungannya dengan diri sendiri dan keluarga" (ibid hal 23). Budi bahasa memang mencerminkan
kwalitas kepribadian seseorang, maka baiklah hal ini dibiasakan atau dibinakan
sedini mungkin pada anak-anak di dalam keluarga dan tentu saja diiringi teladan
orangtua/bapak-ibu.

·
Apa yang dimaksudkan dengan penurut kiranya bukan
berarti menuruti atau mengikuti apa atau siapa saja, entah keinginan, nafsu,
kehendak diri sendiri atau orang lain, tetapi diharapkan menuruti atau
mengikuti apa yang baik dan menyelamatkan atau membahagiakan. Di dalam hidup
bersama ada tatanan atau aturan hidup, entah tertulis atau lisan sebagai
tradisi, dan pada umumnya aturan atau tatanan tersebut bertujuan baik, ke arah
tujuan yang positif. Maka marilah kita taati dan laksanakan sepenuhnya aneka
aturan dan tatanan hidup yang terkait dengan hidup, panggilan dan tugas
pengutusan kita masing-masing.

·
Penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik
hemat saya merupakan dampak atau hasil dari penghayatan-penghayatan
keutamaan-keutamaan di atas. Apa yang disebut baik senantiasa berlaku secara
universal atau umum, dimana saja dan kapan saja. Belas kasihan merupakan unsur
dari rasa kasih sayang. "Rasa kasih sayang adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan kepekaan, kepedulian,
dan belas kasihan kepada orang lain atau makhluk yang tidak berdaya dan perlu
dibantu"

Marilah keutamaan-keutamaan di
atas kita hayati bersama dan sebarluaskan. Sekali lagi kami ingatkan semoga
penghayatan keutamaan-keutamaan tersebut terjadi dalam hidup bersama yang
paling dasar, dimana kita hidup sehari-hari, entah keluarga atau komunitas dan
tempat kerja.

"Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku
karena keperkasaan-Mu! Ya Allah, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada
ucapan mulutku! Sebab orang-orang yang angkuh bangkit menyerang aku,
orang-orang yang sombong ingin mencabut nyawaku; mereka tidak mempedulikan
Allah. Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku."

(Mzm 54:3-6)

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Berharaplah!

Hope sees the
invisible, feels the intangible, and achieves the impossible.
(Harapan melihat apa
yang tidak tampak, merasakan apa yang tidak nyata, dan mencapai apa yang tidak
mungkin)


Harapan
adalah kata yang terlalu indah. Harapan memperoleh upah akan membuat seseorang
tersenyum ketika beban berat berada di pundaknya. Harapan akan tuaian yang
melimpah akan membuat orang tetap menabur benih-benih gandum di tengah terik
matahari. Harapan untuk lolos dari kematian akan membuat seorang prajurit berlatih
hingga bermandikan keringat di medan latihan.
Harapan
tentu sesuatu yang indah dan menyenangkan. Harapan adalah kunci mencapai
impian. Mungkin bagi beberapa orang, harapan sama dengan impian. Namun bagi
sebagian yang lain, harapan adalah grade atau tangga-tangga indah menuju
impian. Harapan adalah impian yang diperjuangkan agar dapat terwujud dan
harapan membuat perjuangan itu seolah-olah menjadi ringan.
Pengharapan
tidaklah abadi. Pengharapan akan berhenti ketika sesuatu yang kita harapkan itu
menjadi kenyataan. Harapan akan berubah dan meningkat, ketika kondisi kita
sudah mencapai satu grade tertentu dalam proses menuju impian.
Namun,
pertanyaannya: Siapakah yang Anda harapkan dalam hidup ini? Siapakah yang dapat
Anda andalkan untuk mencapai apa yang Anda cita-citakan? Ada dalam tangan
siapakah harapan Anda itu? Orang tua? Pekerjaan? Kepintaran? Kedudukan?
Kekayaan? Status sosial dalam masyarakat? Pengalaman? Keahlian? Sahabat? Isteri
atau suami? Kakak atau adik? Siapakah pribadi yang dapat Anda andalkan menolong
Anda melalui tiap tahap kehidupan sampai Anda mencapai apa yang Anda
cita-citakan?
Bangsa
Yahudi pada tahun 586 sM berada dalam kondisi penjajahan dan pembuangan. Mereka
meratapi jatuhnya kota Yerusalem ke tangan tentara Babel. Mereka dianiaya,
menderita, dan meratap. Bangsa itu selalu berkata1, Tetapi
hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak
berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap
pagi; besar kesetiaan-Mu! TUHAN adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu
aku berharap kepada-Nya.
Mereka
tahu kepada siapa mereka berharap. Mereka tahu pribadi yang dapat diandalkan
untuk mencapai cita-cita mereka. TUHAN adalah harapan mereka. TUHAN tidak
pernah mengecewakan mereka yang berharap kepada-Nya.
Jadi,
mulailah berharap kepada TUHAN! Dia adalah Pribadi yang tepat yang sangat dapat
Anda andalkan. Selalu ada harapan bagi mereka yang berharap kepada-Nya. Tidak
pernah DIA kehabisan stok kebaikan, dan kasih bagi mereka yang mengandalkan
DIA. Kitab Suci menjadi saksi kebenaran ini bahwa berbahagialah
mereka yang berharap kepada TUHAN.

Refleksi:

Katakan dalam hatimu
kalimat-kalimat ini:
Sekian lama aku salah
berharap. Aku selalu mengandalkan kepandaianku, keahlianku, pengalamanku,
kekayaanku, orang tuaku, pendidikanku, status
sosialku, dan diriku sendiri. Aku lupa kalau ada TUHAN yang dapat aku Andalkan.
Ampunilah aku, ya TUHAN. Hari ini, aku akan mulai berharap. Aku akan berharap
kepada TUHAN untuk setiap persoalan hidupku, dan juga impianku.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

"BENIH ITU IALAH FIRMAN ALLAH"

(1Tim 6:13-16;
Luk 8:4-15)


"Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah
firman Allah. Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah
mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam
hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah
yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu,
menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya
sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Yang jatuh dalam semak
duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan
selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup,
sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.Yang jatuh di tanah yang
baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam
hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."(Luk 8:11-15),
demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi
atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai
berikut:

· Dalam perjalanan hidup kita sampai saat ini kiranya
kita telah menerima begitu banyak 'firman Allah' melalui orang-orang yang telah
dan sedang mengasihi kita, misalnya orangtua, guru/pendidik,
pembimbing/pendamping , sahabat, kenalan, rekan bermain maupun bekerja. "Firman
Allah" tersebut antara berupa ajaran, nasihat, saran, kritik, tegoran dst..
yang tidak lain merupakan bentuk kasih mereka kepada kita agar kita tumbuh
berkembang menjadi pribadi baik, cerdas beriman. Pertanyaan bagi kita
masing-masing: apakah aku merupakan 'tanah berbatu-batu, tanah penuh semak duri
atau tanah baik dan subur'? Kita semua diharapkan menjadi 'tanah baik dan
subur' sehingga ketika ditaburi benih, yaitu 'firman Allah', benih itupun tumbuh
berkembang menjadi pohon dan menghasilkan buah-buah yang menyelamatkan dan
membahagiakan. Maka sekiranya kita belum menjadi 'tanah baik dan subur',
marilah kita berusaha menyuburkan dan memperbaikinya, antara lain dengan
menyingkirkan 'batu-batu atau semak duri', yaitu hati yang keras, jiwa yang
tertutup, egois, malas, suka menyalahkan atau melecehkan yang lain dst.. Ketika
kita menerima benih, yaitu 'firman Allah' hendaknya benih tersebut diberi
kesempatan untuk tumbuh berkembang, antara lain dengan merawat dan memberi
pupuk. Apa yang kami maksudkan merawat dan memberi pupuk tidak lain adalah
perbuatan-perbuatan baik. Semua perbuatan baik sekecil apapun merupakan wujud
perawatan dan pemupukan. Setiap hari, setiap saya bagi kita ada kesempatan
untuk berbuat baik bagi sesama dan lingkungan hidup kita. Pada hari-hari ini
kiranya cukup banyak saudara-saudari kita yang sedang dalam perjalanan mudik
dalam rangka merayakan Idul Fitri: ada kemungkinan seluruh anggota keluarga
berada dalam satu mobil dan kena kemacetan lalu lintas berjam-jam. Nah, dalam
kemacetan dan kebersamaan tersebut kiranya anda dapat berbuat baik kepada
saudara-saudari anda, entah dalam satu keluarga atau rekan seperjalanan.

· "Di hadapan
Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus
yang telah mengikrarkan ikrar yang benar itu juga di muka Pontius Pilatus,
kuserukan kepadamu: Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak
bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya" (1Tim 3:13-14), demikian peringatan Paulus kepada
Timotius dan kita semua orang beriman. Perintah apa yang harus kita turuti? "Bertandinglah dalam pertandingan iman yang
benar dan rebutlah hidup yang kekal "(1Tim 6:12) , inilah perintah yang harus kita laksanakan. Untuk
memenangkan pertandingan ini kiranya kita harus bekerjasama. Lahan untuk
pertandingan iman yang benar dan perebutan hidup yang kekal ini tidak lain
adalah keluarga, tempat kerja/kantor, masyarakat atau jalan. Entah apapun yang
kita kerjakan atau lakukan hendaknya membuat kita semakin beriman, semakin
mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan. Di tempat dimana kita berada atau
bekerja kiranya ada aturan atau tatanan hidup yang diberlakukan, maka taati dan
laksanakan aturan atau tatanan hidup tersebut 'dengan tidak bercacat dan tidak bercela'. Mungkin baik dalam masa
mudik yang ditandai ramainya orang di perjalanan, kami mengajak dan
mengingatkan siapapun yang sedang dalam perjalanan untuk mentaati aneka aturan
dan rambu-rambu lalu lintas 'dengan tidak
bercacat dan tidak bercela'. Cara hidup dan cara bertindak anda di jalanan
merupakan cermin cara hidup dan cara bertindak bangsa secara umum. Kepada
rekan-rekan umat Islam yang sebentar lagi akan menyelesaikan masa penyucian
diri/puasa, kami harapkan apa yang ada temukan dan hayati selama masa penyucian
diri tersebut terus diabadikan alias dihayati terus menerus di dalam hidup
sehari-hari.

"Beribadahlah kepada TUHAN dengan
sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!Ketahuilah, bahwa
TUHANlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan
kawanan domba gembalaan-Nya.Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian
syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan
pujilah nama-Nya! Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya,
dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun"
(Mzm 100:2-5)

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Senin, 14 September 2009

HARAPAN DAN PENGADUAN

Sering kita hadapi suatu masalah,cukup pelik&sedikit memberi pilihan.
Sering pula kita ego dengan merasa masalah selesai cukup dengan mengadu.
Sekali mendapat tanggapan membuat kita jadi berani&sedikit takabur.
Bohong. . .
Adalah bumbu,walau sedikit tapi cukup'meracuni,terlebih pengaduan itu di tanggapi dengan di telan begitu saja.
Bersandar pada suatu keyakinan pada setitik pembelaan kita jadi lebih berani seolah itu hal yang abadi.
Kapankah kita sadar bahwa masih lebih besar peran Tuhan dalam setiap pengaduan,lebih abadi dan penuh pengharapan.
Kita akan selalu dibimbing dan diingatkan akan segala kebohongan atas pengaduan kita.
Sekarang kapankah Tuhan kita beri peran yang lebih dalam hati kita,iman adalah pengharapan& manusia ada batasnya.
Kemanakah sebaiknya mengadu?

KASIH MURAH HATI

Sepanjang hayat,setinggi mega,sesakit bumi.
Tiada berkesudahan,sejauh memandang mega,pedih hingga di lubuk hati yang paling dalam.
Setia melayani dalam suka&duka,mendampingi dalam kaya&miskin,mau belajar dari masa lalu.
Kasih tidak mengadu pada apa yang menjadi derita selain pada Tuhan.
penuh pengharapan karena yakin Tuhan akan selalu campur tangan.
Kasih hanya milik anak Tuhan dengan degala pengharapannya..