Kamis, 15 Oktober 2009

HALANGAN-HALANGAN DALAM BERDOA

Ada beberapa perkara yang dapat menghalangi doa. Hal ini diterangkan
oleh Allah dengan sangat jelas di dalam firman-Nya.

1. Yakobus 4:3, "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima
apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu
hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu."

Kehendak yang menurut diri sendiri dapat merampas kuasa doa.
Banyak sekali orang yang berdoa menurut kehendak diri sendiri.
Doa-doa ini boleh jadi doa untuk perkara-perkara yang
sungguh-sungguh layak untuk diminta, yaitu perkara-perkara yang
menurut kehendak Allah, tetapi alasan dari doa itu sama sekali
salah. Karena itu, doa yang demikian tidak berkuasa. Maksud yang
sebenarnya dari doa ialah supaya Allah dipermuliakan oleh jawaban
atas doa itu. Jika kita minta sesuatu dengan tujuan supaya kita
boleh menerimanya untuk kita gunakan bagi kesukaan kita sendiri
atau kepuasan diri sendiri, kita telah "salah meminta" dan tidak
perlu mengharapkan jawaban untuk permintaan kita tersebut. Hal
ini menerangkan mengapa banyak doa tidak mendapat jawaban.

Sebagai contoh, banyak perempuan berdoa untuk suaminya supaya
bertobat. Hal ini adalah hal yang patut sekali untuk diminta;
tetapi alasan dari permintaan tersebut sama sekali tidak patut
dan menurut kehendak diri sendiri. Ia mengharap suaminya bertobat
sebab baginya hal itu jauh lebih menyenangkan, yaitu memiliki
suami yang mengasihi dia; atau betapa susahnya untuk memikirkan
bahwa seandainya suaminya meninggal, dia akan terhilang
selama-lamanya. Untuk beberapa sebab yang serupa itu, yang
mementingkan diri sendiri, ia berharap suaminya bertobat.
Doanya semata-mata untuk kepentingan dirinya sendiri. Mengapa
seorang perempuan berharap suaminya bertobat? Pertama-tama dan
terutama, supaya Allah dipermuliakan; sebab ia tak dapat
memikirkan betapa Allah Bapa akan dipermalukan karena suaminya
tidak mengindahkan nama Anak Allah.

Banyak orang berdoa untuk kegerakan. Tentu saja hal itu adalah
doa yang memperkenankan Allah; hal itu seturut dengan kehendak
Allah; tetapi banyak doa untuk kegerakan-kegerakan hanya menurut
keinginan diri sendiri. Gereja-gereja mengharap adanya kegerakan
supaya anggotanya semakin bertambah-tambah, supaya gereja boleh
memunyai kedudukan yang lebih berkuasa dan berpengaruh di dalam
masyarakat, supaya perbendaharaan gereja dapat bertambah, supaya
nanti ada laporan baik kepada pimpinan pusat atau yayasan atau
perkumpulan. Bagi cita-cita yang rendah seperti ini, sering kali
gereja-gereja dan pendeta-pendeta berdoa untuk kegerakan, dan
sering kali juga Allah tidak menjawab doa-doa mereka itu. Mengapa
kita berdoa untuk kegerakan? Untuk kemuliaan Allah, sebab kita
tidak tahan Allah terus-menerus dipermalukan oleh keduniawian
gereja, oleh dosa-dosa orang-orang tak beriman, oleh ketiadaan
iman dan yang tinggi hati dari zaman ini. Firman Allah tidak
dihargai; Allah tidak dipermuliakan oleh pencurahan Roh Kudus di
dalam gereja Tuhan Yesus Kristus. Karena sebab-sebab yang paling
terutama inilah, kita harus berdoa untuk kegerakan.

Banyak doa kepada Roh Kudus hanya menurut kehendak diri sendiri.
Sesungguhnya kehendak Allah memberi Roh Kudus kepada mereka yang
meminta -- Ia telah mengatakan hal itu dengan jelas di dalam
firman-Nya (Lukas 11:13), tetapi banyak doa untuk Roh Kudus
terhalang oleh alasan kepentingan diri sendiri, yang terdapat di
belakang doa itu. Orang laki-laki dan perempuan berdoa untuk Roh
Kudus agar mereka selalu berbahagia, atau supaya mereka
diselamatkan dari kecelakaan atau kekalahan di dalam hidup
mereka, atau supaya mereka boleh mendapat kuasa sebagai
pengerja-pengerja Kristen, atau untuk sesuatu alasan lain yang
sama sekali menurut diri sendiri. Mengapa kita berdoa bagi Roh
Kudus? Supaya Allah tidak lagi dipermalukan oleh kehidupan
Kristen kita yang rendah dan oleh pelayanan kita yang tidak
berhasil; supaya Tuhan dipermuliakan oleh keindahan hidup baru
yang Tuhan berikan dan tenaga baru di dalam pelayanan kita.

2. Yesaya 59:1-2, "Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang
untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk
mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu
ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan
diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala
dosamu."

Dosa menghalangi doa. Banyak orang berdoa dan berdoa dan sekali
lagi berdoa, tetapi sama sekali tidak mendapat jawaban.
Barangkali ia digoda untuk berpikir, bahwa bukan kehendak Allah
untuk menjawab atau boleh jadi ia berpikir bahwa hari-harinya
telah lalu untuk Allah menjawab permintaan doa. Demikianlah yang
orang Israel pikirkan. Mereka berpikir bahwa tangan Allah telah
menjadi pendek, sehingga tidak dapat menyelamatkan dan
telinga-Nya telah menjadi berat untuk mendengar. "Tidak begitu,"
kata Yesaya, "telinga Allah terbuka seperti sediakala untuk
mendengar, tangan-Nya tetap berkuasa untuk menolong; tetapi ada
suatu halangan. Halangan itu ialah dosa-dosamu sendiri.
Dosa-dosamu telah menceraikan dirimu dengan Tuhanmu, dan
dosa-dosamu telah menutupi wajah-Nya dari padamu, sehingga Ia
tidak mau mendengar."

Demikianlah keadaannya hari ini. Banyak sekali orang yang
berteriak kepada Allah dengan sia-sia, tidak lain karena ada
dosa di dalam hidup mereka. Boleh jadi dosa itu dosa di dalam
hidup mereka yang telah lalu, yang belum diakui dan diadili,
boleh jadi suatu dosa pada masa ini yang sedang dikasihinya,
bahkan sama sekali tidak dipandang sebagai dosa; tetapi di mana
ada dosa, tersembunyi di dalam hati atau hidup kita, Allah
"tidak mau mendengar". Seorang yang mendapati doa-doanya tidak
berhasil baiklah jangan menarik kesimpulan bahwa perkara yang
dimintanya tidak disetujui oleh Allah, bukan kehendak-Nya,
tetapi baiklah ia berdoa menghadap Allah sendiri dengan doanya.
Penulis Mazmur, "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku,
ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah
jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!" (Mazmur
139:23-24), dan tunggulah pada-Nya, sampai Ia menunjukkan
segala sesuatu yang tidak disetujui-Nya. Kemudian dosa ini akan
diakui dan ditinggalkan.

Saya ingat betul suatu waktu di dalam hidup saya ketika saya
sedang berdoa untuk dua perkara yang pasti, yang rupanya harus
saya terima, karena jika tidak maka Allah akan dipermalukan,
tetapi jawabannya tidak datang. Saya bangun pada tengah malam
dalam penderitaan jasmani dan kesedihan yang besar. Saya berseru
kepada Allah untuk perkara-perkara ini, bersoal jawab dengan Dia
tentang betapa perlunya dan segeranya Ia harus menjawab doa saya;
tetapi tidak ada jawaban yang datang. Saya minta kepada Tuhan
untuk menunjukkan kepada saya, kalau-kalau ada sesuatu yang salah
di dalam hidup saya. Ada sesuatu yang timbul di dalam pikiran
saya -- yang telah timbul beberapa kali sebelum itu -- sesuatu
yang pasti, tetapi yang tidak mau saya akui sebagai dosa. Saya
berkata kepada Tuhan, "Jika hal ini salah, saya akan berhenti
berbuat itu." Tetapi jawaban belum datang juga. Di dalam hati,
saya tahu hal itu salah walaupun saya tidak pernah mengakuinya
sebagai dosa. Akhirnya saya berkata: "Ini salah. Saya telah
berdosa. Saya mau berhenti berbuat itu." Saya mendapat damai, dan
tak lama kemudian saya tidur seperti seorang anak kecil.
Pagi-pagi hari saya bangun dengan sehat, dan uang yang sangat
dibutuhkan untuk kemuliaan nama Tuhan datanglah.

Dosa itu suatu perkara yang sangat mengerikan, dan salah satu
dari kengeriannya yang paling besar ialah karena ia menghalangi
doa, dan bagaimana ia menceraikan perhubungan antara kita dengan
sumber dari segala anugerah kuasa dan berkat. Seorang yang ingin
berkuasa di dalam doa harus tidak mengenal kasihan dengan
dosa-dosanya sendiri. "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku,
tentulah Tuhan tidak mau mendengar" (Mazmur 66:18). Selama kita
terus berdosa atau memunyai perselisihan dengan Tuhan, kita tidak
dapat mengharap dari Dia untuk memerhatikan doa-doa kita. Apabila
ada sesuatu yang selalu timbul dalam masa-masa persekutuan Anda
yang erat dengan Allah, buanglah hal itu, karena hal itu
menghalangi doa Anda.

3. Yehezkiel 14:3, "Hai anak manusia, orang-orang ini menjunjung
berhala-berhala mereka dalam hatinya dan menempatkan di hadapan
mereka batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam
kesalahan. Apakah Aku mau mereka meminta petunjuk dari pada-KU?"

Berhala-berhala di dalam hati menyebabkan Allah tidak mau
mendengar doa-doa kita. Apakah berhala itu? Berhala ialah sesuatu
yang mengambil tempat Allah, yaitu sesuatu yang menjadi tujuan
yang terutama dari kasih kita. Allah sendiri yang berhak mendapat
tempat yang tertinggi di dalam hati kita. Segala sesuatu dan
semua orang harus di bawah Dia. Banyak laki-laki menjadikan
istrinya sebagai berhala. Bukan karena seorang laki-laki sangat
mengasihi istrinya, tetapi karena ia menempatkan dia di tempat
yang salah; ia menempatkan istrinya lebih terkemuka daripada
Allah; dan jika seorang laki-laki memerhatikan kesukaan istrinya
lebih dari kesukaan Allah; jika ia memberikan istrinya tempat
pertama dan Allah tempat yang kedua, istrinya menjadi berhala dan
Allah tak dapat mendengarkan doa-doanya.

Banyak perempuan menjadikan anak-anaknya berhala. Bukan karena
mereka terlalu mengasihi anak-anak mereka, tapi lebih banyak
daripada mengasihi Kristus. Kita dapat menempatkan mereka di
tempat yang salah karena kita menempatkan mereka lebih terkemuka
daripada Allah, dan kepentingan mereka lebih daripada
kepentingan Allah. Jika kita berbuat demikian, anak-anak kita
menjadi berhala kita. Banyak laki-laki menjadikan nama baiknya
atau pekerjaannya menjadi berhala. Nama baik atau pekerjaan
ditempatkan lebih terkemuka daripada Allah. Allah tak dapat
mendengar doa orang semacam itu. Satu pertanyaan besar untuk kita
putuskan supaya kita mendapat kuasa di dalam doa ialah: Apakah
Tuhan Allah kita tempatkan di tempat yang terkemuka? Adakah Ia di
atas istri, anak-anak, nama baik, pekerjaan atau kehidupan kita
sendiri? Jika tidak, maka doa yang berkemenangan mustahil kita
kerjakan. Allah sering kali mengundang perhatian kita kepada
berhala di dalam hati kita, dengan jalan tidak menjawab doa-doa
kita, dengan demikian memimpin kita untuk menyelidiki mengapa
doa-doa kita tidak dijawab; demikianlah kita mengetahui berhala
itu, kemudian kita buang supaya Tuhan mendengarkan doa-doa kita.

4. Amsal 21:13; "Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah,
tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru."

Barangkali tak ada suatu halangan yang lebih besar bagi doa
daripada kekikiran; kurang murah hati terhadap orang miskin dan
terhadap pekerjaan Allah. Barang siapa memberi dengan murah hati,
akan menerima dari Allah dengan murah hati pula. "Berilah dan
kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang
digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam
ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan
diukurkan kepadamu" (Lukas 6:38). Orang yang dermawan adalah
orang yang berkuasa di dalam doa. Orang yang kikir adalah orang
yang lemah di dalam doa. Salah satu dari pernyataan yang paling
mengherankan tentang doa yang berkemenangan ialah 1 Yohanes 3:22,
"dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya daripada-Nya,
karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang
berkenan kepada-Nya", yang langsung berhubungan dengan kemurahan
hati terhadap orang yang berkekurangan. Berhubungan dengan hal
itu dikatakan kepada kita, bahwa jika kita mengasihi, bukan
dengan perkataan atau lidah, tetapi dengan perbuatan dan
kebenaran, yaitu jika kita membuka hati kita terhadap saudara
yang di dalam kekurangan, dan hanya dengan demikianlah kita
memunyai keluasan hati terhadap Tuhan di dalam doa.

Laki-laki dan perempuan yang mencari rahasia dari kelemahan
mereka di dalam doa, tidak perlu mencari jauh-jauh; mereka hanya
harus berterus terang, bahwa kekikiranlah sebabnya. George
Mueller adalah seorang yang doanya berkuasa, karena ia seorang
dermawan yang besar. Apa yang diterimanya dari Allah, tidak
pernah berhenti di dalam tangannya; ia dengan segera
menyampaikannya kepada orang lain. Ia selalu menerima sebab ia
selalu memberi. Bila seseorang memikirkan tentang gereja pada
hari ini yang hanya memikirkan diri sendiri saja, dan
gereja-gereja yang tak pernah berkorban untuk pekabaran Injil,
tidaklah mengherankan jika bahwa gereja-gereja hanya memunyai
sedikit tenaga di dalam doa. Jika kita mau menerima dari Allah,
kita harus memberi kepada orang-orang lain. Barangkali perjanjian
yang paling mengherankan di dalam Alkitab mengenai bagaimana
Tuhan akan mencukupi keperluan-keperluan kita tertulis di dalam
Filipi 4:19, "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut
kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus." Perjanjian yang
diberikan kepada jemaat Filipi, dan dibuat langsung berhubungan
dengan kemurahan hati mereka.

5. Markus 11:25, "Jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu
sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang,
supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni
kesalahan-kesalahanmu."

Suatu roh yang tidak mengampuni adalah salah satu dari
halangan-halangan yang biasa ada di dalam doa. Doa itu dijawab
dengan alasan, bahwa dosa-dosa kita telah diampuni; tetapi Tuhan
tak dapat bersekutu dengan kita atas dasar pengampunan apabila
kita sedang mengerjakan kehendak jahat terhadap mereka yang
berbuat salah kepada kita. Seseorang yang memelihara suatu
kebencian di dalam hatinya terhadap saudaranya, telah menutup
rapat telinga Allah terhadap permohonan-permohonannya sendiri.
Betapa banyak orang yang berteriak kepada Allah supaya suaminya,
anak-anaknya, dan teman-temannya bertobat, dan bertanya-tanya
mengapa doa mereka tidak dijawab, sedang rahasianya ialah sedikit
kebencian di dalam hati mereka terhadap seorang saudara yang
telah menyakiti hati mereka, atau telah mereka kira menyakiti
mereka itu. Banyak sekali ibu dan bapak membiarkan anak-anak
mereka tidak diselamatkan hanya karena pemuasan hati yang celaka
di dalam hal membenci seorang saudara.

6. Petrus 3:7; "Hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan istrimu,
sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman
pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan
terhalang."

Di sini diterangkan dengan jelas, bahwa suatu hubungan yang salah
di antara suami dan istri adalah halangan bagi doa. Banyak sekali
terjadi doa-doa suami terhalang karena kegagalan mereka dalam
melaksanakan kewajiban mereka terhadap istri mereka. Begitu juga
sebaliknya, istri gagal memenuhi kewajiban mereka terhadap suami
mereka. Jika suami-suami dan istri-istri mau mencari hal yang
membuat doa-doa mereka yang tidak mendapat jawaban dengan rajin,
sering kali mereka mendapati sebab-sebabnya ada dalam hubungan
mereka yang tidak benar.

Banyak laki-laki yang suka menuntut kealiman (kesalehan) dan
sangat aktif (rajin) di dalam pekerjaan kekristenan, hanya
menunjukkan sedikit perhatian di dalam hal memelihara istrinya,
dan sering kali kurang baik hati atau kasar; kemudian ia
bertanya-tanya mengapa doanya tidak mendapat jawaban. Ayat yang
telah kita kutip di atas menerangkan rahasianya. Sebaliknya,
banyak orang perempuan yang sangat rajin dan cinta kepada gereja
dan sangat beriman di dalam segala pelayanan gereja,
mempermalukan suaminya dengan kelalaian yang tidak mengenal maaf,
bersungut-sungut dan menyesal terhadap dia, melukai dia dengan
kata-kata yang tajam dan amarahnya yang tak dapat dikendalikan
itu; kemudian ia bertanya-tanya mengapa ia tidak mendapat kuasa
di dalam doanya. Ada perkara-perkara lain yang berhubungan dengan
suami-istri yang tak dapat dibicarakan kepada umum, tetapi yang
pasti, sering kali hal itu merupakan halangan di dalam kita
menghampiri Allah di dalam doa. Ada banyak dosa yang terselubung
di bawah kesucian perkawinan, yang dapat menyebabkan kematian
rohani dan kelemahan di dalam doa. Seorang laki-laki atau
perempuan yang doa-doanya seakan-akan tidak mendapat jawaban,
baiklah menghadapkan seluruh kehidupan perkawinannya di hadapan
Tuhan, dan minta kepada Dia supaya Ia menunjukkan segala sesuatu
yang tidak memperkenankan Dia.

7. Yakobus 1:5-7, "Apabila di antara kamu ada yang kekurangan
hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan
kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak
membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikannya kepadanya.
Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan
bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut,
yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang
demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari
Tuhan."

Doa-doa dapat dihalangi oleh "ketiadaan iman". Allah menuntut
supaya kita percaya kepada firman-Nya. Bersoal jawab tentang hal
ini menjadikan Dia pendusta. Banyak di antara kita meragukan
perjanjian Allah tatkala kita memohon perjanjian itu. Karena itu,
tidak heran kalau doa-doa kita tak mendapat jawaban. Banyak doa
kita terhalang oleh kelemahan iman kita yang celaka itu! Kita
menghadap Tuhan dan minta kepada-Nya sesuatu yang pasti dan telah
dijanjikan di dalam firman-Nya, tapi kemudian kita mengharap
agar tidak lebih dari seperdua dari pengharapan itu
digenapkan-Nya. "Maka orang yang semacam itu janganlah menyangka
bahwa ia akan beroleh suatu barang dari Tuhan."

Kiranya Tuhan
memberi kekuatan dan memampukan mereka untuk tetap setia dalam
mengikut Tuhan.
Biarlah
anak-anak agar hidup mereka benar-benar dilandasi oleh firman
Tuhan dan tidak mudah terperangkap dalam dosa yang menyakitkan
hati Tuhan.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar