Rabu, 28 Oktober 2009

Kristus & Penjaga Pintu


Terdapat sebuah gereja istimewa di Eropa Utara dengan pemandangannya yang
indah, di dalam gereja tersebut terdapat sebuah patung Kristus, ukurannya
kurang lebih sama dengan manusia sungguhan. Semua orang mengatakan Kristus
itu sering menunjukkan kegaibannya, setiap doa pasti dikabulkan, itulah
mengapa banyak umat dari tempat sejauh ribuan kilometer pun mau datang
untuk berdoa dengan tulus, bersembahyang dan beribadah, pengunjung
membludak dan penuh sesak. Di dalam gereja tersebut ada seorang penjaga
pintu, ia menyaksikan Kristus setiap hari harus dengan susah payah melayani
doa dan permohonan yang begitu banyak, ia merasa tidak tega dan berharap
bisa meringankan sebagian beban Kristus. Pada suatu hari ia berdoa dengan
tulus dan menyatakan niatnya itu kepada Kristus. Tak dinyana, tiba-tiba
terdengar sebuah suara, berkata, Baiklah! Saya turun menggantikan dirimu
menjaga pintu, engkau menggantikan ke atas sini. Tetapi, kamu harus
mematuhi sebuah syarat, yakni tak peduli mata dan telinga kamu melihat dan
mendengar apapun, sama sekali tak boleh menjawab, sepatah kata pun tidak
boleh. Penjaga itu setelah berpikir sejenak, merasa permintaan itu sangat
sederhana, maka ia pun menyetujuinya. Kristus pun turun dan digantikan si
penjaga pintu. Memang patung tersebut dipahat sebesar manusia biasa, maka
itu para umat yang datang beribadah tidak sampai curiga, penjaga itu juga
sesuai kesepakatannya dengan Kristus, berdiri diam dan membisu,
mendengarkan dengan seksama suara hati para umat Nya. Orang yang datang
dan pergi silih berganti, permohonan mereka pun beraneka ragam, sebagian
adalah permintaan yang masuk akal, lebih banyak lagi yang tidak masuk akal.
Namun, bagaimana pun hatinya tergerak, ia selalu menahan dan tidak berani
membuka mulut, karena ia harus mematuhi komitmen yang telah dibuat. Suatu
hari, datang seorang pedagang kaya berkunjung, di tangannya menenteng satu
kantong uang, ketika selesai berdoa, ia langsung ngeloyor pergi dan lupa
membawa tas yang diletakkan disampingnya. Kala itu Kristus palsu
menyaksikannya, sungguh ingin sekali ia memanggil orang kaya itu untuk
kembali, tetapi, ia segera teringat komitmen sebelumnya, yakni tidak boleh
bicara, mau tak mau menahannya. Kemudian datang seorang miskin yang untuk
makan tiga piring dalam sehari saja kesulitan dan hidupnya terlunta-lunta,
ia berdoa kepada Kristus agar membantunya melewati lintasan kesulitan dalam
kehidupan ini. Sewaktu orang miskin itu hendak pergi, ia menemukan kantong
milik si pedagang yang ketinggalan di situ, begitu dibuka, di dalamnya
ternyata dipenuhi dengan uang! Kontan orang miskin itu sangat bergembira
sekali dan ia berpikir, Kristus ini benar-benar baik, setiap doa pasti
dikabulkan. Dengan menenteng uang ia meninggalkan tempat tersebut dengan
perasaan bersyukur yang mendalam. Si penjaga yang berperan sebagai
Kristus setelah menyaksikan perkembangan kejadian tersebut, hatinya sangat
cemas, ia hendak memberitahu orang miskin itu, Ini bukannya diberikan
kepadamu! Namun, teringat komitmen, ia terpaksa melanjutkan menahan
perasaannya, tak berkata apapun dan hatinya bergejolak tidak keruan.
Kira-kira 10 menit berlalu, seorang pemuda yang hendak bepergian jauh
datang ke hadapan patung Kristus, ia hendak memohon rejeki dan perlindungan
keselamatan selama dalam perjalanan lautnya. Ketika si anak muda hendak
pergi, orang kaya itu menerjang masuk, tak peduli apapun yang terjadi, ia
menarik kerah pemuda itu dan meminta si pemuda menyerahkan uangnya. Si
pemuda sama sekali tak memahami apa yang terjadi, maka antara kedua orang
itu terjadi keributan. Pada saat itu, si penjaga pintu tak kuasa lagi
menahan, lantas membuka mulutnya berbicara dan melupakan komitmennya dan
menjelaskan panjang lebar mengenai kejadian sesungguhnya. Meski
permasalahan sudah diluruskan, si kaya lantas pergi mencari orang miskin
itu sesuai ciri-ciri yang diceritakan Kristus palsu tadi dan si pemuda
dengan tergesa meninggalkan tempat itu karena khawatir ketinggalan jam
berangkat kapal. Tiba saatnya Kristus asli muncul dan menunjuk ke arah
penjaga pintu, Kamu turunlah! Jabatan itu belum layak kamu sandang. Si
penjaga menjawab, Saya menjelaskan fakta sebenarnya, melakukan keadilan
bagi semua pihak, apakah itu keliru? Kristus berkata, Sebenarnya Anda
tidak memahami apapun! Pedagang kaya itu tidak kekurangan uang, uang yang
hilang itu hanyalah hendak ia gunakan untuk berpelesir dengan wanita
jalanan, akan tetapi bagi orang miskin tersebut, bahkan bisa menyelamatkan
sebuah keluarga; yang paling tragis ialah si pemuda, andaikan pedagang kaya
terus-terusan merecokinya sehingga ia melewatkan jadwal keberangkatan
kapal, ia masih dapat mempertahankan nyawanya, tetapi sekarang, kapal yang
ia tumpangi sedang tengggelam di laut. Prinsip di dalam dunia nyata,
barangkali di dalam mata Tuhan bukannya seperti yang kita lihat, baik atau
buruknya sebuah hal terkadang tidak bisa kita lihat tembus fakta
kebenarannya. Apabila kita bisa dengan sungguh hati hidup di setiap saat,
dan mempercayai segala sesuatu sudah lewat pengaturan yang terbaik, bila
menemui masalah tetap bersyukur, tidak mengeluh dan menghujat siapa pun,
tak peduli diri sendiri sedang berada dalam kelancaran mau pun kesulitan,
seyogyanya tetap bisa menjaga hati dengan riang, tenang dan lapang,
percayalah Tuhan senantiasa mengatur yang terbaik bagi kita semua.
Sumber : www.erabaru.or.id

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar