Suatu hari, saya berkesempatan berbincang-bincang dengan seorang
agen keuangan. Ia menjelaskan tentang konsep kebebasan finansial dan
tahap-tahap yang perlu saya ikuti agar dapat mencapainya. Konsep ini
sendiri merujuk kepada keadaan ketika kita tidak lagi perlu bekerja
mencari uang, karena jumlah harta yang kita miliki sudah lebih dari
cukup untuk menafkahi kita seumur hidup. Tentu ini suatu keadaan
yang diidam-idamkan oleh banyak orang. Namun, sebagai anak Tuhan
kita mesti selalu ingat bahwa tiada sesuatu pun yang pasti di dunia
ini, termasuk kekayaan. Jadi, kita perlu memegang perintah yang
Yesus sampaikan dalam perikop hari ini.
Ada seorang yang kaya raya dan memiliki hasil panen yang berlimpah.
Suatu saat ia mengamat-amati segala kekayaannya tersebut. Lalu ia
merasa bahwa hidupnya sudah terjamin untuk bertahun-tahun ke depan.
Ia sudah berhasil meraih kebebasan finansial! Tak perlu lagi bekerja
keras; tinggal menikmati hidup. Namun, Tuhan menghardik orang ini
dan mengingatkan bahwa rasa aman semacam itu tidak tepat. Sebab,
tiada materi apa pun dapat menjamin masa depan.
Merencanakan masa depan secara finansial, baik dengan agen keuangan
atau dilakukan sendiri, memang baik dan perlu. Namun, ingatlah bahwa
banyak hal bisa terjadi dan menghancurkan segala rencana tersebut.
Mungkin kecelakaan atau penyakit, bencana alam, krisis finansial,
dan sebagainya. Karena itu, jangan sampai perencanaan tersebut kita
jadikan sandaran hidup; menggantikan posisi Tuhan. Sebab hidup kita
tidak bergantung pada kekayaan (ayat 15) --ALS
RENCANA FINANSIAL TIDAK BISA MENJAMIN MASA DEPAN
HANYA TUHAN YANG BISA
Lukas 12:13-21
13. Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru,
katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan
aku."
14. Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah
mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"
15. Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah
terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang
berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada
kekayaannya itu."
16. Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya:
"Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
17. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab
aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil
tanahku.
18. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak
lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan
aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
19. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu
banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya;
beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
20. Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam
ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah
kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
21. Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi
dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar