Rabu, 26 Mei 2010

Metode Cinta Tegas Mendisiplinkan Anak

Sejak ratusan tahun silam sampai sekarang ini kita mengenal tiga cara untuk
menerapkan disiplin. Mula-mula, memukul dan menyakiti dipakai sebagai cara
untuk membuat anak menurut dan bersikap baik. Ketika tidak lagi diterima,
digantikan dengan upaya membangkitkan rasa bersalah untuk mempermalukan
anak sehingga dia merasa malu dan tidak mau berbuat hal seperti itu lagi.
Cara lain yaitu dengan pengucilan atau isolasi. Berdasarkan kenyataan
tentang pengaruh kurungan penjara terhadap orang dewasa, pengucilan pun
tidak membuahkan pelajaran yang baik. Ada cara lain yang melampaui
cara-cara di atas. Cinta dengan sikap tegas mengedepankan disiplin yang
merupakan upaya untuk melibatkan diri serta mendidik. Disiplin bukan upaya
untuk menjatuhkan hukuman. Anda tak akan pernah satu kali pun merasa perlu
memukul atau menyakiti anak Anda. Cinta tegas ini berarti menghadapi anak
secara langsung dan membiarkannya mengatasi situasi yang tidak
menyenangkan, tanpa mengakibatkan rasa sakit. Tujuan satu-satunya yaitu
membantu anak menemukan cara yang lebih baik untuk menghadapi sekaligus
mengatasi masalahnya. Berikut merupakan cara untuk menerapkan cinta
ini : Persiapan. Tanyalah pada diri sendiri, Apa yang salah? Aku
menginginkan mereka melakukan apa untuk memperbaiki kesalahan itu? Dengan
kata lain, Anda perlu punya sasaran yang jelas sebelum mulai.
Belajar berdiri diam untuk berpikir. Pelajaran seperti ini patut diberikan
kepada anak yang melanggar sikap baik yang seharusnya ditunjukkannya karena
pada dasarnya pelajaran ini merupakan kecakapan juga. Saat menerapkan
metode ini pada anak kecil yang baru belajar berjalan, Anda cukup
membawanya ke suatu tempat yang sesuai menurut Anda, kemudian sambil
memegang kedua bahunya Anda bisa mengatakan,Aku akan membolehkanmu pindah
dari sini kalau kau bisa tenang. Anda bisa membebaskannya begitu ia
menunjukkan sikap mengendur atau mengucapkan permintaan maaf. Gunakan cara
yang mudah dipahami anak seusia ini, misalnya jika dia melemparkan
mainannya ke tembok, minta dia untuk menaruh mainan itu ke dalam kotaknya,
bawalah kotak itu ke dekatnya. Percakapan. Terhadap anak yang
berusia dua atau tiga tahun lebih, yang paling penting dalam mendidiknya
adalah percakapan antara dirinya dengan Anda. Jangan lupa, ia harus bisa
meyakinkan bahwa sikapnya akan berubah. Berdiri di situ dan pikirkan apa
yang telah kaulakukan sehingga kau terkena masalah ini. Kalau kau sudah
mengerti mana sikapmu yang keliru, katakan, baru setelah itu aku mau
membicarakannya denganmu. Kalimat seperti ini merupakan contoh kalimat yang
dapat Anda katakan agar anak Anda dapat menghadapi masalahnya sendiri dan
mengatasinya. Ajukan pertanyaan. Setelah itu, ajukan pertanyaan
seperti, Apa yang telah kau lakukan? Mengakui perbuatan adalah penting. Apa
yang kau rasakan atau butuhkan sehingga kau berbuat itu? dan Apa yang
seharusnya kauperbuat supaya kau bisa memperoleh yang kau butuhkan?
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini membuatnya mampu berpikir untuk
memecahkan masalahnya. Jikalau pun belum bisa, Anda dapat memberikan
penjelasan dan menunjukkan jalan keluarnya lebih dahulu. Setelah kejadian
ini, apa yang akan kau lakukan? Ini untuk memperoleh rasa tanggung jawab si
anak. Lalu perkataan Coba buktikan! adalah bukti dari perkataan yang sudah
dia katakan. Arahkan proses ini ke suasana yang menyenangkan.
Mungkin di awal Anda akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengajari
anak Anda. Namun akhirnya, Anda bisa mengetahui bahwa metode ini berhasil
karena pada akhir prosesnya Anda akan merasa lebih enak dan anak Anda pun
demikian. Semua pihak akan merasa bebannya diringankan. Nah, siapkan
diri Anda menjadi orangtua yang mampu mendidik anaknya dengan baik dan
benar. Dan lakukan yang terbaik.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar