Tanggal 31 Mei, 2005, seorang bapak dan juga
seorang Doktor lulusan Amerika terkena stroke, dan terbaring koma hingga
sekarang. Lima tahun bukanlah waktu yang
singkat. Batin tertekan, hari-hari sunyi
melanda dirinya. Dalam kesesakannya, dia
merindukan kesembuhan dari Allah. Menurut pengakuan ibundanya, bapak ini sering mengandalkan dirinya
sendiri, yaitu kepandaiannya. Padahal
segala apa yang ada dalam diri kita itu semuanya dari Allah. "Tetapi barangsiapa bermegah,
hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan." Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang
dipuji Tuhan (2 Korintus 10:17-18).
Hari-hari mendekati ketidak-sadarannya masuk
dalam tahun ke-5, kondisi bapak ini drop, karena tidak tidur selama 2
hari. Dan pada saat itu sang ibunda
bersama tim doa mengadakan doa bersama dan puji-pujian, agar Allah memberikan
belaskasih-Nya. Sementara sang istri
sedang mencari obat agar suaminya bisa tidur. Allah sungguh luar biasa, beberapa saat setelah didoakan bapak ini tidur
sangat pulas.
Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada
hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam
kegeraman", siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun
mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang
keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa? Dan siapakah yang Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka
yang berbuat dosa dan yang mayatnya bergelimpangan di padang gurun? Dan
siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat
perhentian-Nya? Bukankah mereka yang
tidak taat? Demikianlah kita lihat,
bahwa mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka (Ibr 3: 15-19).
Semoga pengalaman sakit ini membuat bapak
tersebut lebih dekat dengan Yesus, dan di dalam waktu penantiannya pengharapan
akan mujizat dari Yesus sang penyembuh sejati.
Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing
menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik
yang pasti, sampai pada akhirnya, agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi
menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian
dalam apa yang dijanjikan Allah. Sebab
ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena
tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya, (Ibr 6:11-13).
Tuhan Yesus memberkati dan Bunda Maria
melindungi kita semua.
Senin, 07 Juni 2010
PENANTIAN YANG PENUH HARAP
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar