Selasa, 29 Juni 2010

Langit Baru Dan Bumi Baru

Yohanes 14 : 1–3; 2 Petrus 3 : 7–13


Yohanes 14 : 1–3
14:1. "Janganlah gelisah hatimu;
percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak
demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ
untuk menyediakan tempat bagimu.
14:3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat
bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.

2 Petrus 3 : 7–13
3:7 Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan
disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.
3:8. Akan
tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu
lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu
tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
3:9. Tuhan tidak
lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya
jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan
bertobat.
3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada
hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur
dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di
atasnya akan hilang lenyap.
3:11. Jadi, jika segala sesuatu ini
akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
3:12 yaitu kamu
yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu
langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena
nyalanya.
3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan
langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.


Maksud rencana
agung TUHAN menciptakan dunia yang indah ialah menempatkan manusia
sebagai pengelolanya. Inilah sebenarnya kehendak Sang Khalik langit dan bumi, TUHAN Semesta Alam. IA adalah seniman agung yang menikmati hasil karya-NYA. Maka IA dapat menilai ciptaan-NYA sungguh amat baik (Kej.
1:31). Tidak mungkin IA mengatakan "baik", kalau IA tidak menikmatinya. Dalam hal ini ternyata TUHAN juga pribadi penikmat yang memiliki
nilai-nilai estetika.

Kejatuhan
manusia dalam dosa merusak rencana TUHAN dan keindahan ciptaan-NYA.
Manusia terpisah dari TUHAN dan bumi terhukum (Rm. 3:23). Manusia
binasa dan bumi mengalami penurunan grafik kemakmuran, kenyamanan dan
keindahan yang akhirnya nanti akan hancur (2Ptr. 3:10–11). Bumiyang kita diami ini, atau mungkin tata surya Matahari, atau bahkan mungkin galaksi Bimasakti di mana planet
Bumi berada, akan menjadi lautan api.

Dalam hal ini bukan berarti rencana ALLAH gagal. ALLAH
tidak pernah gagal dengan apa yang direncanakan-NYA (Ayb. 42:2).
Rencana ALLAH sebetulnya belum selesai. TUHAN tetap masih melaksanakan
rencana dan kehendak-NYA ini. Ia bermaksud menciptakan dunia lain,
yaitu langit baru dan bumi yang baru (Yoh. 14:1–3). Inilah proyek akbar dan kekal yang dimiliki oleh TUHAN Semesta Alam, yang harus dipahami
setiap umat pilihan-NYA.

TUHAN
memilih orang-orang yang menerima anugerah-NYA untuk menempati dunia
baru itu dan memerintah masyarakatnya (Luk. 22:28–30). Jadi pada intinya, panggilan sebagai umat pilihan adalah panggilan untuk menempati langit baru dan bumi baru itu.
Kekristenan adalah perjalanan untuk belajar menjadi umat TUHAN yang
layak bagi DIA agar dapat menerima warisan langit baru dan bumi baru
tersebut. Itulah sebabnya setiap orang percaya harus mengalami
pemuridan. Pemuridan ini sama dengan pendewasaan rohani yang membuat
umat hidup tidak bercacat dan tidak bercela.

Oleh sebab itu mari kita renungkan betapa berharganya
panggilan yang TUHAN berikan. Panggilan ini tidak dimiliki oleh
orang-orang sebelum jaman Yesus, padahal mereka merindukannya (Luk. 10:23–24). Panggilan ini pasti bukan sesuatu yang sederhana. Yang pasti, ini lebih dari sekadar pemenuhan kebutuhan jasmani, sebab
kalau mengenai pemenuhan kebutuhan jasmani, umat Perjanjian Lama
kenyataannya lebih makmur daripada umat Perjanjian Baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar