Senin, 30 November 2009

STANDAR KEBAHAGIAAN


Kebahagiaan adalah kebutuhan dasar setiap insan manusia.
Namun dalam praktiknya, manusia harus berjalan pada prinsip dan standar yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

Apa Standar Kebahagiaan Menurut Kitab Suci?
Yohanes memperingatkan:"Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya, Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia…. Tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup [bahagia] selama-lamanya"—
1 Yoh. 2: 15-17.

Lalu Yohanes juga menyampaikan "Saudaraku yang kekasih, aku berdoa semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja" III Yohanes 2.

Rasul Paulus tuliskan dalam 1 Korintus 10:31 "Jika engkau makan atau minum, atau jika engkau melaku-kan sesuatu yang lain, lakukanlah semua itu untuk kemuliaan Allah."

Kita akan mempelajari makanan apakah yang Tuhan rencanakan pada mulanya untuk manusia?
Kejadian 1:29 "… Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi Makananmu." Ini makanan pertama manusia

MAKANAN Manusia PERTAMA (Kelas I) adalah Biji-Bijian dan Buah-buahan

Makanan manusia setelah berdosa, Kejadian 3: 18 "Semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkan bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu"
Makanan setelah manusia jatuh ke dalam DOSA adalah Biji-bijian, buah-buahan ditambah sayur-sayuran (Makanan kelas II)

Lalu kapankah ALLAH mengizinkan manusia memakan daging?
Kejadian 7: 2 "Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kau ambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya"

Sesudah air bah makanan daging diperbolehkan.
"Segala yang bergerak, yang hidup akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau." Kejadian 9:3 (Makanan kelas III = makanan darurat)

Tetapi walaupun Tuhan mengizinkan manusia memakan daging binatang, namun Tuhan tetap memberikan aturan. Seperti di Kejadian 9: 4 "Daging yang masih ada nyawanya yakni darahnya jangan kamu makan"

Buku Imamat 11 berisikan ciri, binatang yang boleh dimakan dan yang tidak boleh dimakan . . .
Imamat 11:2, 3 "Inilah binatang-binatang yang boleh kamu makan dari segala binatang berkaki empat yang ada diatas bumi: setiap binatang yang berkuku belah , yaitu yang kukunya berselah panjang, dan yang memamah biak boleh kamu makan."

Contoh binatang yang haram: Anjing, kelinci, Unta, Komodo,dll
"Demikian juga babi, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya berselah panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu." Imamat 11: 8

"Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak atau dari yang berkuku belah: unta, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah. Haram itu bagimu." Imamat 11: 4

"Juga pelanduk, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haramlah bagimu. Juga kelinci, kerena memang memamah biak tetapi tidak berkuku belah, haramlah ia bagimu." Imamat 11: 5, 6

Alkitab juga mengatakan "Jangan sekali-kali kamu makan lemak dan darah" Imamat 3:17

Di dalam Buku Counsel on Diet & Food, hlm. 373, 380 dituliskan sebagai berikut "…Tetapi daging hewan sebagai makanan bukanlah hal yang sangat menyehatkan manusia …sayur-sayuran, buah-buahan dan biji-bijian haruslah makanan utama kita. Kita harus kembali kepada rencana Allah pada permulaan ketika menciptakan manusia."

Jenis hewan di air yang boleh dimakan yaitu: yang bersirip dan bersisik
"Inilah yang boleh kamu makan dari segala yang hidup di dalam air:segala yang bersirip dan bersisik di dalam air, di dalam lautan, dan di dalam sungai, itulah semuanya yang boleh kamu makan." Imamat 11:9

Imamat 11:10 "Tetapi segala yang tidak bersirip atau bersisik di dalam lautan dan di dalam sungai, dari segala yang berkeriapan di dalam air dan dari segala makhlum hidup yang ada di dalam air, semuanya itu kejijikan bagimu."

Itulah sebabnya Alkitab katakan di dalam 1 Kor 6;19,20 "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu."

Bagaimana dengan rokok?
1 batang rokok memperpendek umur 5-7 menit
1 bungkus rokok memperpendek umur: 140 menit/hari = 5100 menit/tahun = 35,49 hari/tahun.
Satu batang rokok memproduksi lebih 4000 zat kimia, 47 diantaranya penyebab Kanker.

Bagaimana dengan Standar Pakaian dan Perhiasan (ada gambar-gambar orang dengan berbagai tampilan pakaian dan gaya)

I Timotius 2: 9, 10 "Demikian juga hendaknya perempuan, hendaklah Ia berdandan dengan pantas dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal, tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah"

I Petrus 3: 3, 4 "Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa…. Yang sangat berharga dimata Tuhan"

Bagaimana dengan Standar Pemikiran?
Ø Apa yang kita baca dan dengar?
Ø Apa yang kita lihat dan tonton?
Ø Apa yang bicarakan dan renungkan?

Bagaimana dengan Film? TV dan lain sebagainya?
Dari 250 film:
79 film pembunuhan, 34 film bunuh diri, 79 film kejahatan, 48 film seks, 95% ada pornografi di dalamnya

"Jadi akhirnya, saudara-saudara semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semua nya itu" --- Filipi 4: 8

Bagaimana dengan Standar Pekerjaan?
Ø Nafkah yang halal
Ø Bekerja dengan rajin dan jujur
Ø Bukan dengan jalan yang salah dan kemalasan

Orang yang mau menikamati kebahagiaan dari Tuhan akan membuang segala yang bertentangan dengan kehendak Tuhan

2 Tesalonika 3:10 "Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan

Standar Kebahagiaan .... Umat Tuhan yang bahagia akan:
Ø Mengisi pikiran dengan hal-hal suci
Ø Makan makanan dan minuman yanga menyehatkan saja
Ø Pakaian bersih dan sopan dan menyehatkan
Ø Perilaku sopan, ramah dan suci
Ø Menyembah Tuhan pada hari kudus-Nya

Yesus memanggil Anda untuk menerima:
Ø Tuhan Yesus Sumber Kebahagiaan
Ø Alkitab adalah penuntun kebahagiaan
Ø 10 firman-Nya adalah peraturan kebahagiaan
Ø Sabat-Nya adalah hari kebahagiaan
Ø Kemuliaan-Nya adalah standar kebahagiaan

Marilah kita semua bersatu untuk menerima Yesus sebagai Tuhan yang mengatur kehidupan kita
Apakah saudara mau menerima dan mau mengikuti Standar Kebahagiaan yang telah kita pelajari malam ini?. Amin
regards,
ellssss...


__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

PERATURAN KEBAHAGIAAN



Ketika Allah menciptakan dunia ini . . .
Dunia penuh dengan ketenangan dan kebahagiaan. Adam dan Hawa hidup dalam sukacita dan damai yang sempurna di Taman Eden
Tuhan telah menceritakan kepada mereka tentang hal yang telah terjadi di surga. Namun demikian, ternyata manusia pertama itu pun berdosa/gagal atas pilihannya

Mengapa mereka gagal?
Mereka gagal karena mereka tidak mau: Mendengar Suara Allah dan tidak mau Menurut semua perkataan Allah =
Tidak mengikuti petunjuk firman-Nya

Di dalam Alkitab, Tuhan telah memberikan 10 Peraturan agar Hidup Bahagia dapat kita nikmati
Tuhan memberikan 10 prinsip Hidup Bahagia kepada umat-Nya melalui Musa agar mereka dapat menikmati kebahagiaan sejati
Daud menuliskan: "Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan. Berbahagialah orang-orang yg memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati." (Mazmur 119:1-2)

Hukum dan Peraturan harus dituruti, karena itu adalah pelindung bagi kita (ibarat rambu lalu lintas), dibuat agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas
Apakah peraturan itu? Apakah prinsip kebahagiaan itu?
Ulangan 11:18-19 "Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam jiwamu; . . . Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicara-kannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apa-bila engkau berbaring dan apabila engkau bangun."

10 Hukum Allah yang diberikan Tuhan melalui Musa di Gunung Sinai (Kel 20:3-17)
1. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun dan jangan sujud menyembah kepadanya
3. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan
4. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat...Enam hari lamanya engkau bekerja....tapi hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan Allahmu
5. Hormatilah ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu
6. Jangan membunuh
7. Jangan Berzinah
8. Jangan Mencuri
9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu
10. Jangan mengingini rumah sesamamu, jangan mengingini istrinya, atau hambanya laki-laki atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu

HUKUM ALLAH ADALAH DASAR PEMERINTAHAN SURGA
Inilah 10 Prinsip / Peraturan Hidup Bahagia dari Allah:

Kasihilah Allah
Kasihilah sesama manusia
Penjabaran dari kasihilah Allah (Hukum I-IV):
Ø Allah harus menjadi yang nomor satu di dalam kehidupan kita
Ø Ibadah kita hanya ditujukan untuk Dia
Ø Kita akan menghormati nama-Nya yang kudus
Ø Kita ingin memelihara janji kepadanya setiap Sabat
Penjabaran dari kasihilah sesama manusia (Hukum V-X):
Ø Menghormati dan menghargai orang tua kita
Ø Menghargai kehidupan
Ø Mempertahankan moralitas
Ø Menghargai milik sesama
Ø Jujur di dalam hubungan dengan sesama
Ø Tidak ingin milik orang lain

PRINSIP-PRINSIP HUKUM ALLAH ITU KEKAL, KARENA 10 HUKUM/PERINTAH ITU ADALAH BENTUK TABIAT ALLAH, YAITU TABIAT YANG TIDAK DAPAT BERUBAH

Allah memberikan hukum-hukum tersebut untuk menjadi tembok pelindung
Siapa yang melanggar hukum, maka dia berdosa. Karena dosa adalah pelanggaran hukum Allah (1 Yoh 3:4)
Yesus berkata dalam Yoh 14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."
Lalu di 1 Yoh 5:3 dikatakan "Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat."

Lebih lanjut Yesus berkata dalam Mat 22:37-40 "Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah yang hukum yang terutama dan pertama. Dan hukum kedua yang sama dengan itu ialah: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum taurat dan kitab para nabi."

Saudaraku, kita memperoleh keselamatan hanya melalui kasih karunia dalam Yesus Kristus.
Kasih selalu menuntun kepada penurutan, bukan kepada pelanggaran.
Hukum itu adalah bagaikan cermin. Menyatakan apa kesalahan kita. Ketika kita mengakui, memohon pengampunan dan tidak mengulanginya lagi maka kita akan diampuni oleh Allah

RAHMAT DAN ANUGERAH YESUS TELAH MEMBERSIHKAN KITA DARI DOSA
Melalui Kristus kita dibenarkan, disucikan dan dimuliakan
Yesus telah mati menggantikan saya dan saudara. Sehingga kita berada di bawah kasih karunia, artinya menerima anugerah Allah sebagai sarana keselamatan
Suadara-saudara, dalam 1 Yoh 2:4 dikatakan "Barangsiapa berkata, aku mengenal Dia, tetapi tidak menuruti perintah-Nya, adalah seorang pendusta, dan di dalamnya tidak ada kebenaran."

Hukum menunjukkan dosa itu bagi kita. "Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman… Sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri… Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin… sesudah pergi ia segera lupa bagaimana rupanya." (Yakobus 1:22-25)
Yohanes 15:10 "Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya."


Wahyu 14: 12 "Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus."

YESUSLAH SATU-SATUNYA PENUNTUN KITA YANG AMAN
Keputusan saya dan saya harap itu juga menjadi keputusan saudara:
Saya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya dan dengan kuasa-Nya menghayati dan mengamalkan 10 prinsip hidup bahagia. Apakah saudara mau menerima dan mau mengikuti Peraturan Kebahagiaan yang telah kita pelajari ini? Amin
regards,
ellsss...

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Jumat, 27 November 2009

BERKAT DARI BERSYUKUR

Kolose 2:6-7

Orang percaya memiliki hak
yang begitu istimewa untuk berdoa kepada Bapa mereka di surga. Namun bisa jadi
hal yang mengejutkan bagi beberapa orang bahwa membawa permohonan kita kepada
Tuhan hanyalah salah satu aspek dari komunikasi kita denganNya. Bagian penting
lainnya dari doa – yang sayangnya sering diabaikan – ialah mengucapkan syukur
(Filipi 4:6).

Bahkan, Bapa ingin agar
kehidupan anak-anakNya bercirikan pengucapan syukur. FirmanNya mengatakan
kepada kita bahwa sikap yang bersyukur harus nyata dalam penyembahan kita
(Mazmur 95:2-7; Kolose 3:1-6), pemberian kita (2 Korintus 9:12), hubungan kita
(Filipi 1:1-3) dan bahkan di dalam cara kita menghadapi peperangan rohani (1
Korintus 15:55-57). Dengan kata lain, bersyukur kepada Tuhan harus meresep di
dalam segala hal yang kita lakukan (Roma 14:6).

Dalam firmanNya, Tuhan
mengamanatkan agar kita bersyukur (1 Tesalonika 5:18), dimana bagi beberapa
orang hal ini mengejutkan. Namun
Ia mengetahui bagaimana sikap
yang bersyukur mempengaruhi hati kita. Bersyukur kepadaNya…

Membuat kita senantiasa menyadari akan
kehadiranNya.

Membuat kita berfokus pada Yesus Kristus;
keangkuhan memudar bila kita mengingat bahwa hidup ini adalah tentang Dia.

Membuat kita untuk mencari maksudNya di dalam
situasi sulit yang kita hadapi.

Mengingatkan kita akan kebaikanNya yang menuntun
kepada pengharapan dan tunduk kepada kehendakNya, sekalipun kita tidak
memahami alasan dari rasa sakit yang kita alami.

Mendorong kita untuk bergantung padaNya.

Menggantikan kekuatiran dengan damai sejahtera
dan sukacita.

Bila kita memelihara sikap
yang bersyukur baik saat kita bahagia maupun dalam masa yang sulit, hidup kita
akan terasa bermakna dan penuh. Namun yang lebih penting lagi, Tuhan akan
dipermuliakan. Mintalah Ia untuk membawa berkat itu ke dalam benak
anda sehingga anda dapat berkata "Terima
Kasih".

|||||| sumber: http://www.sentuhanhati.com/
||||||

Menghadirkan
Surga

Kisah Para Rasul 10:34-43
Kisah Para Rasul 10:38
2 Korintus 4-6

Seorang ibu yang sudah lanjut usia sakit keras. Dokter memperkirakan masa
hidupnya tidak akan lama lagi. Ia sudah siap jika memang demikian. Putrinya
yang merawat menghiburnya, "Di surga, setiap orang yang kita cintai ada di sana." Ibunya tersenyum
dan menjawab, "Tidak, Sayangku. Di surga, aku akan mencintai setiap orang yang
ada di sana."
Benarkah kondisi surga seperti yang digambarkan ibu tadi? Saya belum tahu.
Menariknya, perkataan tersebut secara tidak langsung justru menunjukkan salah
satu cara menghadirkan surga di bumi ini. Bukankah kehidupan kita akan
bersuasana surgawi ketika kita belajar untuk mengasihi orang-orang yang ada di
sekeliling kita?

Yesus bertindak seperti itu. Dia hadir ke dunia yang penuh dengan orang-orang
yang memusuhi-Nya. Tetapi, Dia memilih untuk mengasihi setiap orang yang
dijumpai-Nya—bahkan orang-orang yang menyalibkan-Nya! Ketika berkhotbah di
rumah Kornelius, Petrus menyimpulkan bahwa Yesus ialah Pribadi yang berkeliling
untuk berbuat baik dan memulihkan kehidupan orang. Dengan memilih untuk
mengasihi, Dia menghadirkan Kerajaan Surga ke dalam dunia. Dan, setelah bangkit
dari kematian, Dia mengutus para murid untuk melanjutkan kesaksian Kerajaan Surga
tersebut.

Amanat tersebut tetap berlaku bagi kita. Selama hidup di dunia ini, kita
dipanggil menjadi duta Kerajaan Surga. Kita ditantang untuk mengasihi dan
berbuat baik kepada setiap orang—termasuk orang-orang yang menjengkelkan dan
bahkan mereka yang memusuhi kita. Maka, kita akan mengalami surga di bumi!

KASIH MENJADIKAN DUNIA YANG FANA
MENGECAP KEINDAHAN SURGA YANG BAKA

Penulis: Arie Saptaji

|||||| sumber: http://www.renunganharian.net/ ||||||

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

PAPA

Mungkin mama lebih sering menanyakan keadaan anaknya setiap
hari, tapi tahukah kamu jika papamu yang mengingatkannya untuk menelponmu?

Mungkin mama yang lebih sering mengajakmu bercerita, tapi
tahukah kamu sepulangnya ia bekerja dengan wajah lelah ia selalu menanyakan
kabarmu dari mama mu?

Waktu kecil..Saat kamu menangis meronta meminta boneka yang
baru, mama menatapmu iba, tetapi papa mengatakan dengan tegas "kita beli
nanti, tapi tidak sekarang" karena ia tidak ingin kamu menjadi manja
dengan semua tuntutan yang selalu di penuhi.ketika kamu remaja..

Kamu mulai menuntut untuk keluar malam. Lalu papa mulai
bersikap lebih tegas ketika mengatakan "tidak".itu untuk menjagamu
karena kamu adalah sesuatu yang berharga.

Lalu kamu masuk ke kamar membanting pintu. Tapi yang datang
mengetok pintu dan membujuk mu adalah mama.

Tahukah kamu saat itu dia memejamkan matanya dan menahan
diri, karena dia sangat ingin mengikuti keinginanmu. Tapi lagi2 dia harus
menjagamu.

Saat seorang cowok mulai sering datang mencarimu, papa akan
memasang wajah paling cool sedunia. Dan sesekali menguping/mengintip saat kamu
sedang berdua di ruang tamu.Tahukah kamu dia merasa cemburu? dan saat dia
melonggarkan sedikit peraturan, kamu melanggar jam malamnya. Ia duduk di ruang
tamu menunggu mu pulang dengan sangat2 khawatir. Wajah khawatir itu mengeras
ketika melihat putri kecilnya pulang terlalu larut. Dia marah. Karena hal yang
di takutinya akhirnya terjadi, "putri kecilnya sudah tidak ada lagi".

Saat papa sedikit memaksamu utk jd seorang dokter.
Ketahuilah bahwa ia hanya memikirkan masa depanmu nanti. Tp toh dia tetap
tersenyum saat pilihanmu adalah menjadi seorang penulis.

Sampai saat papa harus melepasmu di bandara. Bahkan badannya
terlalu kaku utk memelukmu. Ia hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini-itu.
Dia ingin menangis seperti mama yg menangis dan memelukmu erat. Tapi dia hanya
menghapus sedikit air mata di sudut matanya dan menepuk pundakmu berkata
"jaga diri baik2". Agar kamu kuat untuk pergi.

Saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan
kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah papa. Berusaha
mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan yang lain. Ketika
permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan ia tau ia tidak bisa
memberikan, dia sangat ingin mengatakan "iya nak,nanti kita beli" dan
saat kata2 yang keluar adalah "tidak bisa" dari bibirnya, tahukah
kamu ia merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saat kamu sakit dan tidak berada di dekatnya, papa terlalu
khawatir sampai kadang sedikit membentak berkata "sudah di bilang jangan
minum air dingin!", berbeda dengan mama yang memperhatikanmu dengan
lembut. Ketahuilah saat itu ia benar2 khawatir dengan keadaanmu. Dan di saatnya
nanti kamu wisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah orang pertama yang
berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Dia yg tersenyum bangga dan puas
melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah
menjadi seseorang".

Sampai saat seorang teman hidupmu datang dan meminta izin
mengambilmu darinya, papa akan sangat berhati2 memberikan izin, karena ia tau
laki2 itu yang nanti akan menggantikannya. Dan saat Papa melihat mu di
pernikahan bersama seseorang yang di anggapnya pantas menggantikannya, papa
pergi kebelakang panggung, dan menangis "tugasku telah selesai dengan
baik, putri kecilku yang lucu telah menjadi wanita yang cantik". Papa
hanya bisa menunggu kedatangan mu dan cucu2nya sesekali untuk menjenguknya, dgn
rambut yang telah memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari
bahaya.

Papa adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat bahkan
ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis. Harus terlihat tegas bahkan saat
dia ingin memanjakanmu. Papa juga orang pertama yang selalu yakin bahwa
"kamu bisa" dalam hal apapun tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu
bisa merasakan kasih sayang seorang papa hingga tugasnya selesai. Kamu adalah
salah satu orang yang beruntung, karena papa adalah sosok superhero yang hebat.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

RAHASIA KEBAHAGIAAN


Pertanyaan Penting
• Di manakah letak kebahagiaan itu dan Bagaimana cara memperolehnya?
Siapa pun dia, dan apa pun pekerjaannya, manusia bekerja dan berusaha untuk mencari kebahagiaan.
• Seseorang boleh jadi bersekolah tinggi-tinggi, atau bekerja banting tulang, semuanya itu dimaksudkan adalah untuk mencapai kebahagiaan.
• Apa kebahagiaan itu?
Webster Dictionary memberikan arti kebahagiaan itu sebagai senang, gembira, nikmat.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikannya sebagai "keadaan atau perasaan senang, tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan) , beruntung."
Saudara-saudaraku…
• Banyak orang menduga bahwa kebahagiaan itu dapat dibeli dengan uang.
• "Tolong berikan saya kebahagiaan seumur hidup! Berapa harganya?"
• "Maaf Tuan, kami tidak menjual kebahagiaan!"
• Manusia mencari, mencari dan mencari kebahagiaan, tetapi tidak kunjung dapat.
• Kota-kota besar penuh dengan hiburan dan kepelesiran, tetapi orang-orang tetap tidak bahagia...
• Manusia terus mengisi otaknya dengan ilmu yang menakjubkan. Tetapi yang ada bukan kebahagiaan, justru membuat manusia merasa hampa dan kesepian.

Tahukah saudara bahwa di Amerika Serikat, dalam setiap 4 menit ada 1 orang yang bunuh diri. Mengapa demikian? Karena walaupun otak seseorang penuh ilmu, tetapi karena hati kosong hidup terasa sangat membosankan.
• Bosan di rumah, bosan di tempat kerja, bahkan bosan hidup!
• Mengapa? Karena walaupun kebutuhan tubuh dapat dipenuhi, tetapi kebutuhan jiwa dan rohnya tidak terpenuhi.
• Akibatnya banyak orang yang pergi minta nasihat kepada orang pintar. Ke tukang-tukang tenung, peramal, astronomer, kepada ahli nujum.
• Di AS masyarakat telah menghabiskan 200 juta dolar 1 tahun untuk membayar peramal. Ternyata mereka juga tidak bahagia!
Saudaraku,
• Di kisahkan tentang seorang raja:
• Dia terkaya dan terbesar kuasanya,
• Dia terhebat inteleknya serta kebijaksanaannya
• Dia memiliki banyak istri dan gundik
• Dia paling termasyhur di dunia yang pernah dicatat di dalam Alkitab.
• Tidak ada lagi raja yang akan hidup seperti dia.
• Nama raja itu adalah raja Salomo atau Sulaiman.
• Dia mencatat di dalam bukunya yang bernama buku Pengkhotbah tentang petualangannya.
• Dalam buku itu, diceritakannya tentang petualangannya memburu kebahagiaan.
• Marilah kita mempelajarinya satu per satu:
Kebahagiaan tidak terletak pada kekayaan atau harta
• Salomo menyangka bahwa dia akan menemukan kebahagiaan pada kekayaan.
• Salomo mengumpulkan banyak harta.
• Dia mempunyai kebun-kebun anggur, kolam, budak laki-laki dan perempuan, banyak sapi, kambing-domba, perak dan emas, kayu aras, gedung, kuda dan kereta kuda.
• Pendek kata Salomo yang terkenal itu mengumpulkan baginya harta yang sangat banyak sekali, rumah, budak, ternak sapi dan domba, serta para biduan (Pkh 2:4, 7, 8; 1 Raja 10:21, 23, 27).
• Tetapi apakah kata Salomo tentang harta dan kekayaan?
• Dia berkata, "Siapa mempercayakan diri kepada kekayaannya, akan (pasti) jatuh," Amsal 11:28.
• "Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik daripada perak dan emas," Amsal 21:1.
• Selanjutnya dia berkata, "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan penghasilannya.. . Ini pun sia-sia," Pkh 5:9.
• Yesus mempertegas dalam Lukas 12:15, "Walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung daripada harta kekayaannya itu."
• Seperti kesaksian Salomo kita tahu bahwa kebahagiaan sejati dan abadi tidak terletak pada kekayaan dan harta.
• Walau uang perlu, namun kebahagiaan tidak dapat dibeli dengan uang.
Kebahagiaan tidak terletak pada takhta atau kekuasaan
• Salomo gagal menikmati kebahagiaan bukan saja melalui kekayaan tetapi juga melalui takhta dan kuasa.
• Dia tidak menemukan kebahagiaan walau memerintah sebagai raja yang berkuasa di seluruh wilayah Israel (Pkh 1:12).
• Sebagai raja, takhtanya besar, terbuat dari gading, dan bersalutkan emas tua, dan terdiri dari enam tingkat (1 Raja 20:28-20). Luar biasa bukan?
• Tetapi apakah dia bahagia karena takhta kekuasaannya itu? Sekalipun dia tidak menuliskan secara harfiah, yang jelas ini pun adalah sia-sia (Pkh 1:2).
• Sejarah dunia mencatat munculnya orang-orang di berbagai zaman yang mempunyai ambisi besar untuk memiliki kekuasaan absolut, tetapi mereka tidak bahagia.
• Hitler, Mussolini, dan bangsa Jepang pada Perang Dunia II, tidak bahagia sekalipun mereka berkuasa waktu itu.
Kebahagiaan tidak terletak pada kepintaran atau intelektual
• Salomo juga tidak mendapatkan kebahagiaan dari kepintaran atau intelek yang cerdas.
• Dia adalah raja yang bijaksana, peneliti sains yang genius, dan brilian (cemerlang), ahli tumbuh-tumbuhan (botani), ahli ilmu hewan (zoolog), segala ilmu pengetahuan lain pada zamannya (1 Raja 4:33, 34).
• Dia sendiri telah berkata dalam hatinya, "Lihatlah, aku telah memperbesar dan menambah hikmat lebih daripada semua orang yang memerintah atas Yerusalem sebelum aku, dan hatiku telah memperoleh banyak hikmat dan pengetahuan. ..
• Tetapi aku menyadari bahwa hal ini pun adalah usaha menjaring angin karena di dalam banyak hikmat ada banyak susah hati, dan siapa memperbanyak pengetahuan, memperbanyak kesedihan" Pkh 1:16-18.
• Sekalipun Salomo merupakan penggemar dan pengumpul buku yang terkemuka di dunia, sehingga dia menghimpun banyak buku yang berisi ilmu dan sastra di perpustakaannya, tetapi dia berkata, "Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan." Pkh 12:12.
• Malah, dia berkata selanjutnya bahwa nasib yang menimpa orang bodoh juga akan menimpa dia, dan untuk apa dia dulu begitu berhikmat?
• Lalu dia berkata dalam hati, bahwa ini pun sia-sia...Dan ah, orang yang berhikmat seperti dia juga akan mati sama seperti orang bodoh (Pkh 2: 15,16).

Pada sebuah majalah Intisari pernah diceritakan di luar negeri (AS) seorang yang sangat pintar berumur 16 tahun. Dia lebih pintar dari guru besar atau profesornya. Tetapi apakah yang terjadi di dalam hidupnya?
• Dia kedapatan mati di dalam tong sampah dengan cara bunuh diri. Dia menembak dirinya dengan pistol.
• Di kantong bajunya terdapat secarik kertas yang bertuliskan kata-kata sebagai berikut, "Saya tidak mendapati kebahagiaan di dalam hidup ini. Orang menganggap saya hebat karena kepintaran saya, tetapi saya sendiri tidak merasa bahagia walau saya pintar."
• Seperti raja Salomo, orang ini berputus asa karena tidak menemukan kebahagiaan pada kepintaran. Pkh 2:20a.
• Jadi, sekalipun kita tidak pintar di sekolah, kita tidak perlu kecewa, karena kepintaran tidak menjamin seseorang itu berbahagia.
Pemuasan hawa nafsu tidak juga menjamin kebahagiaan
• Salomo memburu kebahagiaan lewat pemuasan selera. Segala keinginan badaniahnya dipuaskannya.
• Beristri banyak, makan minum yang enak dan mewah serta bersenang-senang.
• "Aku mencari bagiku biduan-biduan laki-laki dan perempuan, dan yang menyenangkan anak-anak manusia yakni banyak gundik." Pkh 2:8.
• Di dalam Kitab 1 Raja 11:3 dikatakan, "Ia mempunyai tujuh ratus istri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik."
• Salomo selalu dihibur oleh wanita-wanita cantik dan minuman keras (Pkh 2:3) makan yang lezat-lezat, lawak (Pkh 2:2), tari-tarian dan lagu-lagu top, dia adalah juga seorang komponis (Pkh 2:7; 1 Raja 4:32).
• Tetapi apa yang dia katakan mengenai semua ini?
• Dia berkata, "Anggur adalah peribut, minuman keras adalah pencemooh, tidaklah bijaksana orang yang terhuyung-huyung karenanya," Amsal 20:1.
• "Aku berkata dalam hati, 'Mari, nikmatilah kesenangan dan kegirangan!'Tetapi lihat, juga itu pun sia-sia."
• Tentang tertawa, dia berkata, "Itu bodoh!" dan mengenai kegirangan, "Apa gunanya?" (Pkh 2:1,2).
• Dari petualangan yang dilakukan Salomo dalam mencari kebahagiaan, dia tidak berhasil menikmatinya, walaupun dia telah mencoba: harta, takhta, kepintaran (intelektual) , pemuasan selera dan hawa nafsu.
• Semuanya itu gagal memberikan kebahagiaan.
• Apa yang kurang dalam hidup Salomo?
• Alkitab mencatat bahwa ke-700 istri dan 300 gundiknya telah menjauhkan dia dari Tuhan.(1 Raj 11:3, 4).
• Akibatnya?
• Dia merasa hidupnya sia-sia dan hampa (Pkh 2:11)
• Merasa putus asa atau bosan hidup (Pkh 2:30).
• Kehidupan Salomo harus memberikan pelajaran kepada kita bahwa di luar Tuhan, walaupun seseorang itu memiliki kekayaan, jabatan dan pangkat yang tinggi, terkenal, pintar, dan hidup senang,
• Hidupnya akan sia-sia, hampa dan membosankan serta putus asa.
Kebahagiaan hanya ada di dalam Tuhan!
• Untunglah Salomo sadar dan bertobat di masa tuanya.
• Dia memberikan nasihat yang baik bagi generasi berikutnya dan juga kita.
• Amsal 16:20, "Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan dan berbahagialah orang yang percaya kepada Tuhan."
• Dalam Amsal 29:18 dia menasihati, "Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum!"
• "Orang yang takut kepada Allah akan beroleh kebahagiaan" (Pkh 8:12)
• Dia menyimpulkan nasihatnya, "Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah- Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang" (Pkh 12:13).
• Dengan perkataan lain, kebahagiaan tidak terletak pada MATERI tetapi terletak pada PRIBADI yaitu di dalam Allah.
• Itu berarti, "Takut akan Tuhan adalah kunci menemukan kebahagiaan sejati." Hanya orang yang takut akan Tuhanlah yang dapat menemukan dan menikmati kebahagiaan sejati itu!
• Karena itu, kita harus berhenti memburu kebahagiaan di dalam materi dan selera, karena itu hanyalah kesenangan semu (fotokopi) yang memberi kepuasan.
• Sebaliknya jelaslah sudah bagi kita bahwa kebahagiaan itu hanya di dalam Tuhan.
• Sekalipun kita:
• Tidak kaya
• Tidak memiliki jabatan atau pangkat,
• Tidak pintar dan terkenal.
• Kita dapat menikmati kebahagiaan sekarang juga bila kita:
• Takut/hormat kepada Tuhan
• Percaya kepada Tuhan
• Menuruti kehendak-Nya .
Apa artinya takut akan Tuhan?
* Takut akan Tuhan artinya menghormati Tuhan. Percaya kepada Tuhan.
Bagaimana kita menyatakan bahwa kita menghormati dan percaya pada Tuhan?
• Dengan cara berpegang (menuruti) perintah-perintah- Nya!
• Takut akan Tuhan berarti:
• Tidak melakukan yang tidak disukai-Nya dan melakukan apa yang dikehendaki- Nya.
• Rela dan senang hati melakukan kemauan Tuhan.
• Bukan karena terpaksa, tetapi karena kasih pada-Nya yang telah terlebih dahulu mengasihi kita.

Penyebab ketidakbahagiaan adalah pelanggaran atau ketidaktaatan kepada kehendak Tuhan.
• Di mana saja terdapat penyimpangan dari kehendak Tuhan, di situ terdapat ketidakbahagiaan: kekacauan, penderitaan, kesakitan, dan akhirnya kematian. (Rm 6:23, 1 Yoh 3:4).

Jadi segala sikap dan tindakan yang menentang/melanggar kehendak Tuhan, akan mendatangkan kesusahan, kesakitan, dan ketidakbahagiaan.
• Mengapa kita harus homat dan menuruti perintah-perintah Tuhan?
• Ini adalah kewajiban setiap orang.
• Karena Allah akan mengadili (menghakimi) setiap perbuatan entah itu baik atau jahat.
• Setiap perbuatan harus kita pertanggungjawabkan kepada Tuhan.
• Sebagaimana ketidaktaatan adalah penyebab ketidakbahagiaan,
• Demikianlah juga ketaatan kepada Tuhan akan menghasilkan kebahagiaan.
• Takut akan Tuhan adalah kunci kebahagiaan sejati!
• Penurutan kepada Tuhan akan mendatangkan sukacita dalam hidup ini.
• Kerelaan kita melakukan kehendak Tuhan adalah kunci kebahagiaan kita.
• Raja Daud berkata, "Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan (Mzm 25:13).

Maukah Saudara menerima Yesus sebagai Pemberi kebahagiaanmu?
• Apabila Saudara percaya kepada Yesus dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamatmu maka Anda akan hidup bahagia!
• Tuhan pasti menggenapi janji-Nya pada saat ini asalkan Anda percaya dan menerima Dia sebagai Pemberi Kebahagiaanmu.
• Apapun masalahmu dan kesulitanmu, Dia sanggup menolongmu.
• Maukah Anda percaya pada-Nya sekarang? Saya yakin Anda mau menerima Dia.

Yesus berkata, "Marilah kepadaku hai kamu yang menanggung beban berat, supaya Aku memberikan sentosa (kelegaan) kepada-Mu!" (Mat 11:28)

Yesus berkata, "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya." (Luk 11:28).
Aminnnnnnnnnn

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

PENUNTUN KEBAHAGIAAN
Selamat malam dan selamat datang di Kebaktian Kebangunan Rohani "KEBAHAGIAAN SEJATI".
Mitos tentang Hidup Bahagia:
• Menjadi orang yang kaya raya, billioner, banyak uang simpanan di bank
• Pendidikan dan pangkat yang tinggi
• Jabatan yang tinggi dengan gaji besar
• Punya rumah mewah dan tanah luas
• Punya mobil canggih dan mewah
• Punya sanak keluarga yang kaya raya
• Punya sahabat dan kenalan orang-orang hebat dan kaya
• Makan makanan yang enak-enak dan mewah setiap hari
• Hidup bersenang-senang dan berfoya-foya
• Enjoy Life (Bikin Hidup lebih hidup)
Kenyataan Hidup
• Uang tidak membeli kebahagiaan hidup keluarga
• Uang tidak dapat membeli kesehatan dan umur panjang
• Uang tidak dapat membeli kepusaan
• Uang tidak dapat membeli hidup kekal abadi selamanya
Kita telah mempelajari kehidupan Raja Salomo
• Paling pintar, paling bijaksana, paling tersohor, paling kaya, paling mewah, paling banyak istri
• Walau telah menjalani semua itu, tetapi dia tidak menemukan kebahagiaan sejati di dalamnya
• Walaupun dia paling hebat dalam segalanya, tetapi semua itu hanya kesia-siaan belaka jika di luar rencana Tuhan
• Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya. (Mazmur 127:1)
• Hidup Bahagia adalah hidup yang dibangun /dijadikan oleh Tuhan
Hidup Bahagia menurut Alkitab
• Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam. (Kejadian 1:26)
• Hidup Bahagia adalah hidup yang sesuai dengan kehendak dan rencana Allah
Tetapi mengapa Adam dan Hawa gagal menikmati hidup bahagia dan terusir dari Taman Eden?
• Karena Hawa kurang percaya dan meragukan firman Allah
• Dia mau sama seperti Allah
• Dia mau mengikuti keinginannya bukan kehendak Allah (Kejadian 3:1-19)
ADAM DAN HAWA TIDAK MAU MENGIKUTI RUMUS HIDUP BAHAGIA DARI ALLAH :
Tidak mau mendengar Suara Allah
Tidak yakin dan percaya +
KEPADA FIRMAN ALLAH = Hidup Menderita Sengsara (Tidak Bahagia)
Apa yang Anda percayai mengenai firman Allah, akan mengubah segala sesuatu yang Anda percaya mengenai Allah. Hanya ada satu tempat di mana Anda bisa memperoleh gambaran yang jelas mengenai Allah, yaitu di dalam ALKITAB.
ALKITAB, firman Allah adalah Penuntun Hidup Bahagia. Alkitab ditulis oleh lebih 40 orang yang berbeda zaman dan latar belakang namun isinya mengandung satu kesatuan yang ajaib.
KITAB SUCI:
Ø Terdiri dari 66 buku
Ø Ditulis selama 1600 tahun
Ø 39 Perjanjian Lama
Ø 27 Perjanjian Baru
Ø Latar belakang pekerjaan penulis: Nelayan, raja, gembala, dokter, petani, petinggi kerajaan, dll

Terdapat keharmonisan yang sempurna di antara buku yang mereka tulis-karena Allah yang menggerakkan mereka menulis pesannya.
ALKITAB adalah PENUNTUN KEBAHAGIAAN:
A = Allah menyatakan diri-Nya (Ibr 11:1-3)
L = Luar biasa kasih-Nya (Yoh 3:16)
K = Keselamatan ditunjukkannya (Yoh 14:6; Kis 4:12)
I = Indah janji-janjinya (Mzm 119:103)
T = Terima dengan iman percaya (Rm10:17)
A = Ajaib kuasanya (2 Tim 3:15-17)
B = Bahagialah dan selamatlah orang yang menghidupkannya (Mzm 119:100)
A = Allah menyatakan diri-Nya (Ibr 11:1-3)
"Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta."
Alkitab adalah sebagai:
• Penyataan kehendak Allah yang tidak bisa salah
• Segala sesuatu yang perlu dalam menikmati anugerah kebahagiaan dan keselamatan sudah lengkap dalam Alkitab
• Alkitab bukan hasil rekaan manusia (Baca 2 Ptr 1:21)
L = Luar biasa kasih-Nya (Yoh 3:16-17)
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
• Menunjukkan kasih Tuhan kepada manusia
• Dia menjadikannya
• Dia memeliharanya
• Dia menebusnya dengan mengorbankan diri-Nya di kayu salib
• Mati sebagai tumbal/ganti kita
• Supaya kita tidak mati
K = Keselamatan ditunjukkannya (Yoh 14:6; Kis 4:12)
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Yoh 14:6
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Yoh 14:6
• Menunjukkan bahwa Yesus adalah Juruselamat manusia
• Semua manusia telah berdosa (Rm 3:23)
• Upah dosa adalah maut (Rm 6:23)
• Yesus datang untuk menyelamatkan manusia dari dosa (Mat 1:21)
I = Indah janji-janjinya (Mzm 119:103)
Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku. Mzm 119:103
Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah (Mzm 12:7)
Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.(Mzm 18:31)

Alkitab adalah makanan jiwa manusia (Mat 4:4; Ul 8:3)
Dengan makanan, kerohanian kita akan bertumbuh, kuat dan sehat. Tanpa makanan, kerohanian kita akan kerdil, lemah dan sakit bahkan mati
Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam. (Yer 15:16)

T = Terima dengan iman percaya (Roma 10:17)
Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!" 2 Taw 20:20
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Ams 3:5
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Rom 10:17
• Menunjukkan jalan bahagia dengan cara sederhana, mudah dan terbuka bagi semua orang
• Percaya, beriman kepada Tuhan Sang Pencipta, Pemelihara dan Penyelamat
• Orang benar akan hidup oleh percaya (Hab 2:4; Rm 1:17; Ibr 10:38)

A = Ajaib kuasanya (2Tim 3:15-17)
"Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."
Bukti terbesar akan Alkitab ialah kuasa dalam buku tersebut mengubah kehidupan seseorang. Baca Yoh 5:39
Orang jahat, pemabuk dan peminum, pencuri, bahkan pembunuh diubah menjadi seorang yang taat pada Allah
Bahkan perkawinan keluarga yang telah diambang perceraian, diselamatkan dan diubahkan kuasa oleh firman Allah

Setiap manusia normal merindukan rumah tangga yang rukun dan bahagia
Ada pepatah mengatakan :
• Enam bulan pertama setelah pernikahan-SUAMI YANG BICARA isteri mendengar.
• Enam bulan kedua setelah pernikahan – ISTERI YANG BICARA suami yang dengar.
• Enam bulan ketiga setelah pernikahan, DUA-DUA BICARA TETANGGA YANG MENDENGAR.

Dalam keluarga yang berdoa dan belajar Alkitab, ditemukan hanya satu perceraian dalam seratus perkawinan.
DATA PENELITIAN INI MENUNJUKKAN BAHWA ALKITAB MEMPUNYAI PERANAN PENTING DALAM MENYATUKAN DAN MERUKUNKAN RUMAH TANGGA
Kebenaran membebaskan manusia dari seorang pemabuk jadi seorang ayah yg penuh kasih sayang, dari seorang yang kecanduan narkoba dll.
Apakah Kebenaran Itu? Baca Yoh 17:17 (Kuduskanlah mereka dalam kebenaran, Firman-Mu adalah kebenaran.
Alkitab adalah kebenaran tertulis
Namun Firman Tuhan, hanya dapat mengubah orang yang mau diubah, yaitu orang mau menerima Orang yang ada dalam Alkitab yaitu Yesus Kristus.
Yesus adalah Kebenaran yang hidup (Yoh 14:6)

B = Bijaksanalah dan berbahagialah orang yang menghidupkannya (Mzm 119:98; Why 1:3)
Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku. Mzm 119:98 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat. Why 1:3
• Bagaikan kompas dan peta yang menuntun perjalanan manusia menuju hidup bahagia dan sejati
• Tanpa Alkitab, manusia akan melakukan apa saja yang benar menurut pemikiran dan perasaannya
• Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut (Ams 14:12; 16:25)

Siapakah yang mau menerima Alkitab sebagai Penuntun untuk mencapai Hidup Bahagia?

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

HATI YANG BERSYUKUR

Mazmur 100:5

Alkitab mengajarkan kepada
kita, "Mengucap syukurlah dalam segala
hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu"
( 1 Tesalonika 5:18). Arahan ini nampaknya mudah ketika kehidupan berjalan
baik. Namun bila situasi yang menyakitkan muncul, mengucap syukur bisa menjadi
hal yang sulit dilakukan.

Sangat menarik untuk
mencatat bahwa perintah untuk bersyukur kepada Tuhan dalam segala hal ini
ditulis oleh Paulus rasul yang karena kesetiaannya kepada Kristus membuat ia
mengalami penganiayaan yang berat. Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana ia
dapat bersyukur kepada Tuhan.

Sekalipun banyak situasi
yang ia tidak sukai terjadi, Paulus mengetahui bahwa kekayaannya di dalam Kristus
Yesus jauh melebihi segala ketidaknyamanan di dunia ini. Renungkanlah segala
berkat yang ia hargai, yang tersedia bagi semua orang percaya. Pertama-tama,
kita diundang untuk memiliki hubungan pribadi dengan Allah yang sejati Tuhan
segala ciptaan yang berdaulat, maha tahu dan ada dimana-mana. Kedua,
Pencipta mengasihi kita dengan kasih yang kekal dan tanpa syarat. Ketiga, Ia mengutus anakNya untuk mati sebagai
penebusan bagi utang dosa sehingga kita dapat hidup kekal bersamaNya. Sebagai
hasilnya, ketika kita menaruh kepercayaan kita kepada Yesus, kita terbebas dari
rasa takut akan kematian.

Dan daftar berkat ini masih
panjang: Tuhan mengangkat orang percaya sebagai anak-anakNya dan memateraikan
mereka dengan RohNya (Efesus 4:30). Ia memiliki rancangan untuk setiap
kehidupan – dan menganugerahkan karunia yang khusus dan kuasa untuk membuatnya
terjadi. Ia pun berjanji untuk memenuhi segala kebutuhan dengan sumber dayaNya
yang tidak terbatas (Filipi 4:19) dan memberikan FirmanNya dan Roh KudusNya
untuk menuntun kita.

Tidak mengherankan mengapa
Paulus begitu bersyukur! Hitunglah berkatnya sebagai berkat anda dan biarkan
Tuhan mengetahui betapa bersyukurnya anda.

|||||| sumber: http://www.sentuhanhati.com/
||||||

Menyikapi Pujian

Galatia 5:16-26
Galatia 5:25,26
Kisah Para Rasul 19:11-20:1; 2 Korintus 1-3

Sepasang angsa bersiap meninggalkan danau yang airnya mulai mengering. Seekor
kodok memohon untuk bisa ikut dengan mereka pindah ke danau lain. Namun, angsa
bingung bagaimana cara membawa si kodok. Si kodok punya ide brilian, "Kalian
gigit kedua ujung akar rumput ini, saya akan menggigit bagian tengahnya.
Kemudian bawalah saya terbang." Angsa setuju. Mereka pun terbang. Di angkasa,
sekelompok burung memuji kecerdikan mereka dan bertanya, "Kalian sungguh
cerdik, siapa yang punya ide secemerlang ini?" Si kodok menjawab dengan bangga,
"Ide saya." Saat itu terlepaslah gigitannya, ia pun jatuh ke bawah dan mati.

Pujian ibarat pedang bermata dua. Bisa produktif kalau kita sikapi dengan
rendah hati; sebagai motivasi dan alasan untuk berbuat lebih baik. Akan tetapi,
bisa juga kontraproduktif kalau kita sikapi dengan besar kepala; sebagai bentuk
kemenangan dan kebanggaan diri. Maka, penting sekali menyikapi pujian dengan
penguasaan diri. Tanpa penguasaan diri kita akan mudah dimabukkan oleh pujian.
Mabuk pujian awal kehancuran. Seperti yang terjadi pada si kodok.

Penguasaan diri adalah bagian dari hidup yang dipimpin Roh. Sedangkan gila
hormat dan mabuk pujian adalah bagian dari hidup yang dipimpin daging. Hidup
yang dipimpin Roh berbuahkan hal-hal yang indah (ayat 22,23), sebaliknya hidup
yang dipimpin daging berbuahkan hal-hal yang buruk (ayat 19-21). Seseorang yang
menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan dagingnya (ayat 24). Itu berarti,
ia juga harus selalu menguasai dirinya. Termasuk ketika menerima pujian.

TERIMALAH PUJIAN SEBAGAI PENGUATAN
BAHWA KITA DAPAT MELAKUKAN HAL YANG MENYENANGKAN TUHAN DAN SESAMA

Penulis: Ayub Yahya

|||||| sumber: http://www.renunganharian.net/ ||||||

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Selasa, 24 November 2009

SIAPA ITU YESUS

1 Korintus 15:1-4

Banyak orang mengenal nama
"Yesus", tetapi sedikit orang yang sungguh-sungguh mengenal siapa Dia. Ini tragis
karena pemahaman yang benar mengenai identitas dan misi Kristus berhubungan
dengan takdir kekekalan setiap orang.

Bagaimana mungkin kita
mengenal siapa Yesus Kristus itu dan apa yang Ia telah perbuat? Bapa telah
memberikan sumber yang sangat terpercaya: Alkitab. Orang yang bijak akan
menghabiskan waktu secara rutin untuk membaca Firman Tuhan demi memperoleh
pengetahuan tentang sang Juruselamat dan membangun hubungan yang intim
denganNya.

Alkitab memberi tahu kita
bahwa Yesus adalah Allah:

Kristus yang ada sebelum kelahiranNya sendiri –
bahkan, sebelum masa di mulai. Nabi Mikha mengatakan tentang asal-usulNya
(Mikha 5:2) dan Paulus menyebutNya sebagai sang Pencipta (Kolose 1:5-6).

Yesus mengklaim bahwa Ia setara dengan Allah
yang tidak kelihatan dan merupakan refleksi sempurna dariNya (Yohanes
10:30; Yohanes 14:9).Sang Juruselamat melakukan mujizat - seperti membangkitkan orang mati – yang
hanya mungkin terjadi oleh kuasa supranatural (Yohanes 11:43-44).Kristus menerima penyembahan dan mengampuni dosa.
Kedua tindakan ini hanya pantas dilakukan oleh Tuhan (Matius 9:2-8;
Yohanes 9:38).

Banyangkanlah Yesus datang
ke dunia sebagai seorang bayi. Bayangkan kuasa yang ada di dalam palungan yang
kecil itu – Allah yang maha kuasa sedang terbaring di dalam palungan yang
terbuat dari pohon yang Ia ciptakan, dibawah bintang-bintang yang Ia tebarkan
di langit.

Firman Tuhan menyatakan
dengan jelas bahwa hanya ada satu jalan
kepada hidup yang kekal: percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat
(Kisah Rasul 4:12). Pertimbangkanlah semua bukti dan kemudian buatlah keputusan
yang bijak untuk mengikut Dia.

Sayang
Binatang Juga

Amsal 12:5-11

Amsal 12:10
1 Korintus 9-12

William Wilberforce (1759-1833) dikenal sebagai tokoh yang menyerukan
penghapusan perbudakan di Inggris. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial
dan mendukung misi penginjilan ke India. Seakan belum cukup, rupanya
ia prihatin juga terhadap "perbudakan" binatang. Ia menentang tontonan anjing
lawan banteng dan ikut mendirikan kelompok penyayang binatang. Film
biografinya, Amazing Grace, dibuka dengan adegan yang menunjukkan sikap welas
asihnya terhadap binatang itu. Ia menghentikan seorang sais kereta yang sedang menyepak dan
mencambuki kudanya yang tergelincir karena kelelahan.

Kepedulian terhadap binatang sejatinya salah satu ciri orang benar. Ketika
menguraikan beberapa kontras antara orang benar dan orang fasik, Salomo sengaja
mencantumkan perhatian pada hewan sebagai salah satu contohnya. Tentu ia tidak
sekadar iseng. Ia pasti membaca kitab Taurat. Peraturan hari Sabat, misalnya,
bukan hanya berlaku bagi manusia, tetapi juga kesempatan beristirahat bagi
binatang (Keluaran 23:12). Hewan juga tidak boleh dipekerjakan secara
berlebihan (Ulangan 25:4). Salomo tentu juga menyimak kisah Bileam, yang
dihardik Tuhan karena membangkang dan mencambuki keledainya secara bengis
(Bilangan 22:21-33).

Binatang memang tidak memiliki martabat yang seluhur manusia. Tetapi, justru
karena manusia bermartabat lebih tinggi, ia bertugas melindungi binatang sesuai
dengan peraturan Tuhan. Menyayangi binatang, jadinya, termasuk ibadah juga.
Jangan sembrono memperlakukan binatang peliharaan, ternak, atau hewan liar yang
memerlukan perlindungan.

KALAU TUHAN SAJA BEGITU PEDULI PADA NASIB BINATANG,
SUDAH SEMESTINYA ORANG BENAR MENURUTI TELADAN-NYA

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Sabtu, 21 November 2009

Penguasaan Diri: Mengatasi Kemarahan

Bacaan: 1 Petrus 4:7


Alkitab berjanji bahwa berkat Tuhan dan kehidupan yang akan diperintahkan Tuhan
kepada orang-orang yang mau belajar untuk hidup rukun dan damai [Mazmur
133:1-3], Belajar menguasai diri adalah salah satu faktor untuk hidup rukun dan damai
dengan orang lain.

Saya telah mengamati kehancuran hidup secara
emosional dan rohani disebabkan hanya karena kurangnya penguasaan diri.

Para hamba Tuhan yang dapat mengguncang dunia
dengan pemikiran-pemikiran mereka yang jenius telah jatuh karena tidak dapat
menguasai diri mereka sendiri. Para pemimpin Negara, pemimpin bisnis dan para tokoh
masyarakat yang memiliki kemampuan membentuk tujuan dunia telah jatuh ke dalam
masalah memalukan karena kurangnya penguasaan diri.

Alkitab berkata,"Kesudahan segala sesuatu sudah dekat, karena itu kuasailah dirimu dan
jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa." [1 Petrus 4:7].

Kemarahan adalah salah satu bidang kristis yang harus diatasi untuk dapat
menjalani kehidupan yang berhasil dan berbuah-buah bagi Tuhan.

Apakah Anda pernah benar-benar marah? Maksud saya, kemarahan yang membuat wajah
Anda merah, mata Anda membelalak, mulut Anda berbusa? Bagus – itu artinya
normal!

Kemarahan adalah perasaan kuat yang ditanamkan Tuhan ke dalam diri kita yang
digunakan untuk maksud-maksud atau tujuan yang membangun atau menghancurkan.

Apakah yang membuat Anda marah? Anda diperlakukan dengan tidak benar? Atau
seseorang memanfaatkan atau merugikan Anda? Atau seseorang yang telah memfitnah
sehingga Anda gagal mendapat promosi atau kenaikan pangkat? Atau seorang
sahabat mengkhianati Anda?

Saat Anda benar-benar marah, apakah Anda berdosa? Apakah semua kemarahan adalah
dosa? Apakah kemarahan bisa menolong Anda?

Alkitab berkata,"Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa"
[Efesus 4:26].

Kemarahan tidak menjadi masalah jika alasannya ilahi. Jadi pertanyaannya
menjadi: apakah motivasi kemarahan itu?

Kemarahan Ilahi:

Saat Yesus menyucikan Bait Allah, Dia adalah potret dari kemarahan yang benar
[Matius 21:12-13]. Yesus marah terhadap mereka yang telah menipu dan mencari
keuntungan pribadi dari orang-orang yang tulus hati hendak beribadah. Yesus
mengusir mereka semua dan membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang
merpati.

Apakah pesan dari pemandangan ini? Apakah Yesus menyimpang dari karakter-Nya
yang lemah lembut dan penuh kasih? Apakah Yesus sudah kehilangan penguasaan
diri? Apakah Yesus berdosa? Jawabannya adalah TIDAK.

Pemandangan ini memiliki 2 [dua] pesan bagi kita:

Pertama, Kemarahan adalah bentuk ungkapan kasih yang paling
jelas apabila alasan kemarahan itu adalah benar.

Yesus yang penuh kasih dan belas kasihan menunjukkan kemarahan-Nya. Sambil
berkata kepada mereka:"Ada
tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang
penyamun." [Matius 21:13]

Ada saatnya
untuk meninggalkan ketenangan kita yang menyenangkan dan mengizinkan kemarahan
yang benar mendorong kita untuk bertindak secara ilahi.

Kita telah menyaksikan Iblis menelan anak-anak kita dengan narkoba, seks bebas,
pemberontakan, menghancurkan pernikahan-pernikahan kita, serta merusak keuangan
dan kesehatan kita tanpa protes.

Kita harus menumpahkan kemarahan yang benar seperti yang diungkapkan dalam
perkataan Raja Daud:"Allah bangkit, maka terseraklah
musuh-musuh-Nya." [Mazmur 68:2].

Tuhan tidak menciptakan kita untuk menjadi pecundang bagi musuh kita. Dia
menciptakan kita untuk menjadi pemenang bahkan lebih dari pemenang. Kita adalah duta besar Yesus Kristus di bumi.

Contoh Kemarahan Ilahi:

Suatu hari Abraham Lincoln berdiri di dermaga New Orleans, ia menyaksikan seorang wanita
berkulit hitam dijual sebagai budak, dengan meninggalkan suami dan putranya. Lincoln meremas tangannya
hingga berdarah. Sementara ia berpikir, itu salah. Dan jika aku mendapat
kesempatan, aku akan menghentikannya.

Kemarahan hatinya meledak menjadi sebuah tekad yang kuat untuk menghentikan
perbudakan itu. Ketetapan hatinya yang membuatnya tabah menghadapi kegagalan
demi kegagalan dalam hidupnya. Namun pada akhirnya, ia menjadi Presiden Amerika
Serikat.

Abraham Lincoln telah mencapai impiannya. Sekarang ia memiliki kekuatan untuk
mengakhiri perbudakan. Maka saat ia menjadi Presiden Amerika Serikat, ia
menandatangani Proklamasi Persamaan Hak, yang mengakhiri perbudakan. Itulah
bentuk kemarahan yang benar.

Kedua, Pemandangan di Bait Allah ini adalah bahwa kemarahan
itu bukan perasaan berdosa.

Sama halnya tidak ada raket yang buruk yang ada hanyalah pemain yang buruk.
Tidak ada perasaan yang buruk, yang ada hanyalah orang yang buruk. Semua
perasaan diberikan oleh Tuhan.

Setiap bayi lahir dengan emosi kemarahan. Jika Anda lalai memberinya makan,
lihatlah betapa marahnya ia. Tetapi, saat bayi itu berusia 30 tahun, ia
seharusnya belajar untuk mengekang kemarahannya jika makan malam tidak segera
disiapkan.

Ada 2 [dua]
jenis kemarahan yang dapat merusak:

Pertama, Kemarahan yang tidak
terkendali:

Saya pernah menyaksikan seseorang membanting raket tennis sampai hancur karena
pukulannya melenceng keluar dari garis lapangan. Apakah itu kesalahan dari
raket tennisnya? Tentu saja tidak. Bisakah kemarahan yang tidak terkendali itu
mengarahkan kembali pukulan tersebut kembali sehingga bolanya itu jatuh ke
dalam lapangan? Tentu saja tidak bisa.

Saya mempelajari ada beberapa akibat kemarahan yang tidak terkendali:

Pertama, kemarahan yang tidak terkendali
dapat menganggu kesehatan dan membunuh diri kita sendiri

Tahukah Anda mengapa Beethoven menjadi tuli?
Karena kemarahannya yang tidak terkendali yang menyebabkan ketuliannya. Sahabat
saya bercerita bahwa seorang sahabatnya mendadak meninggal dunia setelah
menumpahkan kemarahannya yang tidak terkendali terhadap istrinya.

Para dokter dewasa ini memberitahukan kita
bahwa kemarahan yang tidak terkendali dapat memproduksi racun-racun kimiawi di
dalam tubuh kita yang dapat menyebabkan penyakit-penyakit seperti: kanker dan
jantung.

Kemungkinan orang-orang mudah menumpahkan kemarahannya cenderung beresiko
mengalami stroke lebih besar daripada orang-orang yang hidup dalam damai Tuhan
di hati dan pikirannya.

Orang-orang yang menyimpan kemarahan sering kali tidak menyadari bahwa mereka
sedang meracuni kehidupan mereka sendiri. Jika kita terus memendam kemarahan,
kita tidak sedang menyakiti orang lain, kita tidak sedang menyakiti perusahaan
atau boss yang memperlakukan kita tidak adil, kita tidak sedang menyakiti
Tuhan. Kita hanya menyakiti diri kita sendiri.

Saat Anda mengizinkan diri Anda diri Anda hidup dalam kemarahan yang tidak
terkendali, Anda sedang berdosa. Anda juga nyatanya sedang membunuh diri Anda
sendiri.

Kedua, Kemarahan yang tidak terkendali
dapat menghancurkan harapan dan impian Anda.

Ketidakmampuan Musa untuk mengendalikan kemarahannya pertama kali muncul saat
ia membunuh orang Mesir yang sedang memukuli seorang budak Ibrani.

Kemarahan ini muncul kembali saat Musa turun dari Gunung
Sinai dan menyaksikan orang Israel
sedang menyembah patung lembu emas. Dalam kemarahan yang tidak terkendali, ia
melemparkan loh-loh kesepuluh perintah Allah dan menghancurkan sampai
berkeping-keping.

Dalam masing-masing kejadian ini kemarahan Musa tersebut benar seperti
kemarahan Yesus di Bait Allah. Tetapi, Musa menanggapi dengan kemarahan yang
tidak terkendali.

Kemarahan yang tidak terkendali jenis ini muncul ketiga kalinya dalam Bilangan
20, saat Allah memerintahkan Musa untuk "berbicara kepada Bukit Batu" sehingga
air yang sangat dibutuhkan umat Israel
akan keluar darinya. Musa sangat marah terhadap pemberontakan umatnya sehingga
ia memukuli bukit batu itu dengan kemarahan.

Kekecewaannya pada kelakuan orang lain mempengaruhi hubungannya dengan Allah.

Apakah Anda juga demikian? Jika demikian, ingatlah tanggapan Allah terhadap
tindakan kemarahan terakhir Musa yang tidak terkendali itu. Allah melarang Musa
masuk ke tanah perjanjian bersama orang Israel.

Tiga kali dalam Kitab Ulangan, Musa berdoa supaya Allah mengubah pikiran-Nya
dan Allah berkata bahwa penghakiman-Nya akan tetap berlaku.

Kemarahan Musa yang tidak terkendali telah membunuh impiannya. Kemarahan menghalangi
penggenapan tujuan ilahinya!

Apakah impian-impian Anda telah dihancurkan oleh kemarahan Anda yang tidak
terkendali? Apakah pernikahan Anda telah disalibkan oleh kata-kata penuh
kebencian, yang diucapkan dalam kemarahan? Apakah hubungan Anda dengan
anak-anak Anda telah dihancurkan oleh kata-kata kemarahan? Apakah hubungan Anda
dengan orang percaya lain telah rusak karena kemarahan Anda yang tidak
terkendali?

Inilah saatnya bertobat! Kemarahan dapat menghancurkan impian dan masa depan
hidup Anda.

Ketiga, Kemarahan yang tidak terkendali
dapat memisahkan hubungan antar keluarga.

Kemarahan yang tidak terkendali memisahkan anak sulung dari ayahnya yang penuh
kasih. Saat adiknya yang bungsu, anak yang hilang, kembali setelah
menyia-nyiakan hidupnya dalan uang ayahnya di negeri yang jauh, ayahnya yang
mengampuni dia menyembelih anak sapi yang tambun untuk merayakannya. Ini
membuat sang kakak begitu marah sehingga ia tidak mau bergabung dengan pesta
itu. Ia merasa bahwa ia telah diperlakukan tidak adil karena ia telah setia
kepada ayahnya namun ia tidak pernah menerima pesta semacam itu.

Kemarahan sisulung memisahkan dirinya dari ayah dan adiknya. Bagaimana dengan
Anda? Apakah kemarahan Anda memisahkan diri Anda dari orang-orang yang Anda
kasihi?

Ingat, kemarahan membuat Anda hidup dalam "kesepian."

Kedua, Kemarahan yang salah arah:

Kita barangkali lebih sering mengalami kemarahan yang salah arah daripada
kemarahan yang tidak terkendali.

Suatu kali saat saya menonton televisi, saya menonton adu banteng jantan. Saya
melihat seorang pria dengan sebilah pedang di tangannya menusuk tubuh
banteng itu sampai berdarah-darah, hal itu membuat banteng itu mengamuk.

Dalam kemarahan banteng itu mengejar kain merah yang dipegang oleh sang
matador. Banteng itu mengabaikan sumber masalahnya yang sesungguhnya: tetapi
kemudian banteng jantan itu berpaling ke kanan dan melempar matador itu
beberapa meter ke udara. Sapi jantan itu akhirnya menyerang masalah yang
sebenarnya.

Apakah yang membuat Anda marah? Apakah Anda sedang menyerang masalah yang
sebenarnya atau gejala-gejala masalah itu? Apakah Anda secara membabi buta
menyerang selembar jubah merah atau menyelesaikan masalah itu?

Kapan kemarahan itu membuat kita berdosa? Saat kita marah tanpa sebab. Adalah
salah jika kita menjadi pahit hati atau benci dan mengucapkan kata-kata yang
penuh kebencian kepada orang lain.

"Sipemarah
membangkitkan pertengkaran" [Amsal 15:18], "Lebih baik tinggal di padang gurun daripada
tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah" [Amsal
21:19]

Bagaimana kita menguasai kemarahan yang tidak terkendali dan salah arah?

Pertama, Kita harus dipenuhi oleh Roh Kudus

Kita tidak dapat menguasai emosi kita dengan kekuatan kemauan kita sendiri,
namun sekali Roh Kudus menguasai kita, perasaan-perasaan kita akan terkendali.

Rasul Paulus menulis dalam Galatia
5:22-23,"Tetapi buah Roh ialah: kasih,
sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetian,
kelemahlembutan, penguasaan diri." Yang adalah lawan dari kemarahan dan
kehilangan penguasaan diri.

Buah Roh hanya mungkin jika Anda hidup dalam, Roh. Ini merupakan proses setiap
hari dalam hal mati terhadap diri sendiri dan meminum air
hidup firman Tuhan.

Apakah Anda penuh dengan Roh atau penuh dengan diri sendiri? Apakah Anda
digerakkan oleh Roh Kudus atau dikendalikan roh jahat?

Kedua, Kita harus belajar untuk
memaafkan pelanggaran.

"Akal budi membuat seseorang panjang
sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran." [Amsal 19:11]

Ada kisah
tentang seorang anak laki-laki, ayah dan ibunya sering bertengkar dihadapan
anak mereka lalu mereka memutuskan untuk bercerai. Ibu anak ini menikah lagi
dengan orang lain.

Dalam keluarga yang baru ini, anak ini sering melihat ibunya disiksa oleh ayah
tirinya. Kejadian ini membuat dia sangat marah terhadap ayah tirinya itu.
Ketika ia beranjak dewasa, anak laki-laki ini masuk sekolah jurusan seni.
Gurunya pun yang berasal dari suku yang sama dengan ayah tirinya -mengejek dia
dengan berkata bahwa ia tidak masuk hitungan. Kemudian anak laki-laki ini
menendang gambar itu dan keluar dari sekolah tersebut dalam kemarahan.

Ia memendam kemarahan terhadap suku ayah tirinya. Kemarahannya mendorong
dirinya untuk belajar menjadi orang yang hebat. Setelah ia menjadi orang yang
hebat, ia membalas semua perbuatan ayah tirinya dan gurunya. Ia membunuh dengan
sadis suku tersebut sebagai ungkapan kemarahannya. Ia membunuh 6 juta orang
dari suku itu. Anda mau tahu siapa anak laki-laki ini? Dia adalah Adolf Hitler!

Kristus adalah teladan kita tentang
bagaimana menanggapi ketidakadilan. Setelah menyucikan Bait Allah dengan
Murka Allah. Ia secara pribadi diserang oleh pemerintah Romawi saat Ia
ditangkap dan dituduh secara tidak adil.

Para prajurit menampar muka-Nya, meludahi-Nya,
mengolok-olok-Nya dan memahkotai-Nya dengan mahkota duri. Tanggapan-Nya? "Tetapi
Yesus sama sekali tidak menjawab lagi." [Markus 15:5]. Yesus berdiri di
depan Pilatus tanpa berkata apapun, bahkan
walaupun Ia memiliki kuasa di sorga dan di bumi.

Itu adalah kemarahan yang terkendali.

Amsal 16:32 berkata,"Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan,
orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota."

Apakah seseorang melukai perasaan Anda 10 tahun yang lalu, dan Anda masih belum
bisa melupakannya? Lupakanlah kesalahan orang lain itu, dan kehidupan Anda akan
bahagia.

Ketiga, Jangan berteman dengan
orang-orang yang lekas marah.

Amsal 22:24-25 berkata,"Jangan
berteman dengan orang yang lekas gusar…supaya engkau jangan… memasang jerat
bagi dirimu sendiri."

Pemudi, jika Anda berpacaran dengan seorang pemuda yang dikuasai kemarahan yang
tidak terkendali, tinggalkanlah dia hari ini. Pemuda, jika Anda berpacaran
dengan seorang pemudi yang suka marah tidak terkendali, cinta pada pandangan
pertama disembuhkan oleh pandangan kedua. Teruslah mencari!

Ayah, apakah Anda mempunyai seorang anak yang
beralih dari kemarahan yang satu kepada yang lainnya? Salomo menyarankan
nasehat ini: "Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikkan
akan mengusir [kebodohan] itu daripadanya." [Amsal 22:15].

Saat saya masih kanak-kanak dan kehilangan penguasaan diri, ibu saya selalu
menolong saya dengan sabuk di tangannya. Saya belajar menguasai kemarahan saya.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

The Power of Love

Kidung 8:6,"…Cinta kuat seperti maut…"

Kekuatan Cinta diumpamakan dengan seperti kekuatan maut. Kita bisa membayangkan
betapa . semuanya tidak berdaya.

Seperti itulah besarnya kekuatan cinta.

Yesus Kristus itu bukan Pribadi yang suka
menyerang;

Yesus tidak pernah mengajar, "bunuh setiap orang yang menolak Aku dan
pengajaran-Ku; hancurkan mereka dan binasakan sampai ke anak cucunya." Yesus
tidak pernah mengajarkan orang menjadi ofensif secara fisik.

Yesus Kristus juga bukan Pribadi yang suka membela diri saat diserang atau
dianiaya.

Hal itu dibuktikan saat Dia ditangkap; Ia tidak melawan dan mengirim 12 [dua
belas] pasukan malaikat-Nya untuk menolong Dia saat dianiaya oleh tentara
Romawi. Ia diam dan tidak membela dirinya.

Tetapi Yesus adalah Pribadi yang penuh kasih. Dia menggunakan kekuatan kasih
untuk menghadapi setiap serangan yang dilemparkan ke atas diri-Nya. Puncak dari
seluruh serangan selama masa hidupnya adalah dari Getsemani sampai Golgota.

Yesus menghadapinya dengan kasih kepada Allah Bapa semua serangan Iblis dan Ia menghadapi dengan Roh-Nya dan puncaknya
adalah saat roh maut menghantam diri-Nya dan Ia berkata, "Ya, Bapa ke dalam
tangan-Mu Kuserahkan Roh-Ku." dan pada saat Ia menyerahkan nyawa-Nya, tubuh-Nya
mati, Iblis berpikir bahwa ia telah mengalami kemenangan namun di alam maut,
justru Yesus mematahkan roh maut dan mengalami kebangkitan pada hari ketiga
sebagai tanda kemenangan-Nya atas Iblis; Dosa dan Maut.

Kunci kemenangan Kristus adalah Ia menggunakan Kasih dengan cara yang tepat.
Kita dapat melihat betapa dahsyatnya kekuatan kasih itu. Kekuatan yang sanggup
menghancurkan Iblis dan perbuatan-perbuatannya.

Contoh: Kedahsyatan kekuatan Kasih [2 Raja-Raja 6:14-23]

Raja Aram marah besar karena
setiap rencananya selalu diketahui oleh Elisa sehingga ia bermaksud untuk
mengepung dan menyerang Israel
dengan mengirim tentara Aram
dalam jumlah yang besar.

Bagaimana Elisa menghadapi serangan tentara Raja Aram itu?

Ia tidak ofensif dan juga tidak defensif tetapi absorsif yaitu menyerapnya
dengan Kasih...

Ia berdoa agar Tuhan membutakan mata tentara Aram yang sedang mencarinya; lalu
membawa mereka masuk ke dalam benteng Samaria; begitu mereka masuk orang Israel
mengepung mereka, lalu Elisa berdoa agar Tuhan membuka mata mereka; mereka
sadar bahwa mereka sedang terkepung oleh orang Israel.

Raja Israel
berkata, "apakah kita bunuh saja mereka itu?" namun Elisa berkata, "Jangan,
apakah kamu biasa membunuh orang yang ditawan?" Apakah yang dilakukan oleh
Elisa terhadap tentara Aram
yang besar itu?

Mereka dipatahkan oleh Kasih... mereka diberikan makanan dan minuman dan
diberikan Kasih yang tulus; setelah puas dan kenyang, mereka disuruh pulang ke
negerinya.

Alkitab mencatat, "Sejak saat itu, tidak ada lagi gerombolan tentara Aram yang memasuki Israel..."

Sekali lagi, kasih membuktikan kekuatannya. Tentara Aram
ditaklukkan oleh kasih yang tulus dan mereka tidak pernah memasuki wilayah Israel
lagi.

Jadi, hidup itu perlu disiasati dengan strategi Ilahi. Strategi ilahi untuk
menyiasati kehidupan adalah hidup di dalam kasih Allah.

Kasih nampaknya lemah justru itulah strategi yang digunakan Allah untuk
membinasakan Iblis dan perbuatan-perbuatannya.

Ketika Tentara Amerika berada di Afganistan, mereka diperintahkan untuk
menjatuhkan bom di depan pintu gua tempat persembunyian tentara Taliban bukan
di atas guanya untuk menghancurkan musuh.

Para pilot pesawat tempurnya berpikir itu
adalah tindakan bodoh dan aneh, bagaimana mungkin musih bisa dikalahkan dengan
menjatuhkan bom di luar sasaran.

Tetapi Komandan mereka memiliki strategi khusus yaitu dengan menjatuhkan bom di
luar sasaran maka mereka dapat menghancurkan musuh melalui senjata kimia itu
yang dapat mengisap oksigen sampai radius 20 km hingga tewas tanpa menghancurkan senjata
dan semua dokumen yang diperlukan.

Dalam 1 Korintus 13:8 mengatakan "Kasih Allah tidak berkesudahan..." dengan
kata lain Kasih Allah tidak pernah gagal, pudar, lenyap atau berakhir. Karena
Allah adalah kasih, maka kalau kasih dapat lenyap, Allah pun dapat lenyap.

Namun, Allah tidak pernah gagal, dan kasih-Nya juga demikian. Oleh karena itu
betapa pentingnya hidup di dalam kasih Allah.

Bagaimana mengembangkan dan hidup di dalam kasih Allah itu?

Pertama, Kita harus belajar untuk merasakan dan memahami Kasih Allah

"Sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta
berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala
orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan
dalamnya kasih Kristus." [Efesus 3:17-18]

Sebelum kita bisa mengasihi orang lain, kita harus bisa merasakan dan memahami
betapa dalamnya Tuhan mengasihi kita.

Mengapa Tuhan menginginkan kita untuk belajar merasakan dan memahami betapa
besar kasihNya lepada kita?

Sebab "Kita dapat mengasihi karena Allah telah lebih dahulu mengasihi kita." [1
Yohanes 4:19].

Cobalah belajar untuk melihat besarnya kasih Allah: Dia telah menebus semua
dosa dan menanggung semua sakit penyakit kita. Dia telah mengangkat derajat
hidup kita. Dia telah memberikan orang-orang yang baik dan mengasihi kita.

Mengapa begitu penting merasakan kasih Tuhan? Karena orang-orang yang tidak
dikasihi [merasa dikasihi] cenderung sulit mengasihi orang lain.

Ketika seseorang tidak merasakan kasih yang tulus dan sejati, ia cenderung
tidak bisa mengasihi orang lain, sebab kita tidak bisa memberikan apa yang
tidak kita miliki.

Seorang anak yang merasa dikasihi oleh keluarganya dan orang-orang di
sekitarnya, ia cenderung bisa menghargai dan bersikap ramah dengan orang lain.

Sebaliknya seorang anak yang tidak merasa dikasihi, ia cenderung menarik
perhatian yang negatif, bersikap kasar dan kurang menghargai orang lain.

Belajar mengasihi berarti belajar untuk merasakan dan memahami betapa lebarnya
dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus.

Kedua, Kita harus belajar berpikir dengan pikiran Kasih

"dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri,
tetapi kepentingan orang lain juga.

Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus." [Filipi 2:4-5]

Apakah arti berpikir dengan pikiran Kristus?

Kita harus belajar untuk mulai memberikan perhatian kepada kebutuhan orang
lain; masalah-masalah orang lain; keinginan dan harapan orang lain; atau
luka-luka orang lain bukan hanya menaruh perhatian kepada kepentingan sendiri.

Faktanya, orang yang terluka cenderung melukai orang lain.

Jika seseorang melukai kita sesungguhnya ia melakukan itu karena ia sedang
terluka. Apa yang perlu kita lakukan untuk menghadapi mereka?

Seharusnya, kita tidak hanya memperhatikan kelemahan atau kejahatan mereka
tetapi kita pun harus belajar untuk memikirkan alasan perbuatannya dengan cara
melihat kebutuhan mereka. Kita harus belajar melihat kebutuhan mereka. Mereka
butuh dikasihi, dihargai atau diterima.

Saya pernah mendapat cerita tentang seorang Pendeta, ketika ia sedang berjalan
kaki menuju kediamannya tiba-tiba dihadang oleh seorang laki-laki sambil
menodongkan pisau. Laki-laki itu meminta semua uang dan benda berharga.

Pendeta itu dengan tenang dan lembut berkata, "Saya tidak membawa uang yang
cukup untuk diberikan kepada Anda namun apabila Anda berkenan datanglah ke
rumah saya, di sana
saya masih menyimpan sejumlah uang dan saya akan berikannya kepada Anda.
Laki-laki itu tidak dapat tahan menghadapi Pendeta itu, ia berlutut sambil
menangis dan memohon maaf atas tindakannya. Namun demikian, Pendeta tersebut
tetap mendesaknya untuk menerima sejumlah uang yang disimpannya itu. Pada akhirnya,
laki-laki itu mengambil keputusan untuk bertobat dan mempercayai Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamatnya.

Pendeta itu telah berpikir dengan pikiran kasih. Ia berhasil melihat tindakan
laki-laki itu sebagai reaksi dari kebutuhan hidup yang tidak dapat di atasinya.

Namun, ketika ia berpikir dengan pikiran kasih justru ia telah menyelamatkan
jiwa laki-laki tersebut.

Seringkali, kita menemukan orang-orang yang menjengkelkan.

Kalau kita mau belajar untuk berpikir dengan pikiran kasih, kita akan berpikir
bahwa justru merekalah orang-orang yang paling membutuhkan kasih dari kita.

Kita tidak boleh mengatasi dengan kemarahan dan membalas mereka yang telah
menjengkelkan kita. Kemarahan kita justru akan menguatkan cengkraman Iblis atas
hidup mereka.

Belajarlah berpikir dengan pikiran kasih; ucapkanlah perkataan yang mengandung
damai sejahtera dan perkataan berkat untuk mereka sebab semua itu akan
melemahkan cengkraman Iblis atas hidup mereka.

Kita tidak bisa mengubah perasaan kita tetapi kita dapat mengubah cara berpikir
kita tentang orang yang telah menjengkelkan kita.

Ketika kita mengubah cara berpikir mengenai seseorang secara bertahap kita
sedang mengubah perasaan hati kita terhadap orang tersebut.

Kita harus belajar mengganti cara berpikir yang hanya memperhatikan kelemahan,
kejelekan atau kejahatan orang tersebut sebaiknya kita mulai berpikir mengenai
kebutuhan-kebutuhannya, semuanya itu akan mengubah perasaan kita, menjadi
perasaan yang penuh kasih.

Mulailah belajar berpikir dengan pikiran kasih.

Ketiga, Kita harus belajar mengampuni musuh-musuh kita.

"Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain
apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan
telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." [Kolose 3:13]

Adalah tidak mungkin untuk mengasihi seseorang dengan sungguh-sungguh dan pada
saat yang sama jengkel atau dendam dengan orang lain. Hati
kita harus utuh.

Kita tidak bisa sungguh-sungguh mengasihi pasangan kita jika kita masih marah
dengan orang tua kita. Kita tidak bisa mengasihi anak-anak kita jika kita masih
marah dengan pasangan kita.

Kita tidak bisa memberikan kasih yang sepenuhnya saat hati kita tercemar dengan
racun kebencian.

Kita mungkin masih mempunyai masalah dengan masa lalu dan menyimpan dendam dan
kebencian terhadap seseorang. Inilah penyebab mengapa kita tidak bisa mengasihi
pasangan kita.

Apabila kita mau belajar mengasihi orang lain sekarang, kita harus menutup
pintu terhadap kekecewaan dan kepahitan masa lalu. Hanya
ada satu caranya yaitu mengampuni.

Ampunilah orang-orang yang telah melukai diri Anda. Pengampunan adalah untuk
kepentingan Anda sendiri bukan karena dia layak untuk diampuni.

Apabila Anda melakukannya maka hati Anda akan pulih dan Anda dapat mengasihi
sepenuh hati orang-orang yang Anda kasihi.

Penutup:

Kasih Allah adalah kekuatan yang dahsyat. Salib
Kristus adalah wujud dan bukti kasih Allah.

Kasih yang telah membinasakan perbuatan Iblis yaitu Dosa, kutuk, sakit
penyakit, kelemahan, kemiskinan, kematian.

Kunci mengalami kemenangan dan kebahagiaan adalah memiliki kasih Allah dan
hidup di dalam kasih-Nya.

Anda harus belajar untuk merasakan Kasih dengan mengakui betapa besar kasih
Anda kepada Allah dan firman-Nya; berpikir dengan pikiran kasih dan belajar
mengampuni.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Kamis, 19 November 2009

Kekuatan Pengampunan

Seorang wanita berkulit hitam yang telah renta dengan pelahan bangkit berdiri
di suatu ruang pengadilan di Afrika Selatan.
Umurnya kira-kira 70, di wajahnya tergores penderitaan yang dialaminya
bertahun-tahun. Di depan, di kursi terdakwa, duduk Mr. Van der Broek, ia
telah dinyatakan bersalah telah membunuh anak laki-laki dan suami wanita itu.

Beberapa tahun yang lalu laki-laki itu datang ke rumah wanita itu. Ia mengambil
anaknya, menembaknya dan membakar tubuhnya. Beberapa tahun kemudian, ia kembali
lagi. Ia mengambil suaminya. Dua tahun wanita itu tidak tahu apa yang terjadi
dengan suaminya. Kemudian, van der Broek kembali lagi dan mengajak wanita itu
ke suatu tempat di tepi sungai. Ia melihat suaminya diikat dan disiksa. Mereka
memaksa suaminya berdiri di tumpukan kayu kering dan menyiramnya dengan bensin.
Kata-kata terakhir yang didengarnya ketika ia disiram bensin adalah, "Bapa,
ampunilah mereka."

Belum lama berselang, Mr. Van den Broek ditangkap dan diadili. Ia dinyatakan
bersalah, dan sekarang adalah saatnya untuk menentukan hukumannya. Ketika
wanita itu berdiri, hakim bertanya, "Jadi, apa
yang Anda inginkan? Apa yang harus dilakukan pengadilan terhadap orang ini yang
secara brutal telah menghabisi keluarga Anda?"

Wanita itu menjawab, "Saya menginginkan tiga hal. Pertama, saya ingin dibawa ke
tempat suami saya dibunuh dan saya akan mengumpulkan debunya untuk
menguburkannya secara terhormat." Setelah berhenti sejenak, ia melanjutkan,
"Suami dan anak saya adalah satu-satunya keluarga saya. Oleh karena itu
permintaan saya kedua adalah, saya ingin Mr. Van den Broek menjadi anak saya.
Saya ingin dia datang dua kali sebulan ke ghetto (perumahan orang kulit hitam)
dan melewatkan waktu sehari bersama saya hingga saya dapat mencurahkan padanya
kasih yang masih ada dalam diri saya."

"Dan, akhirnya," ia berkata, "permintaan saya yang ketiga. Saya ingin Mr. Van
den Broek tahu bahwa saya memberikan maaf bagi dia karena Yesus Kristus mati
untuk mengampuni. Begitu juga dengan permintaan terakhir suami saya. Oleh
karena itu, bolehkah saya meminta seseorang membantu saya ke depan hingga saya
dapat membawa Mr. Van den Broek ke dalam pelukan saya dan menunjukkan padanya
bahwa dia benar-benar telah saya maafkan."

Ketika petugas pengadilan membawa wanita tua itu ke depan, Mr. Van den Broek
sangat terharu dengan apa yang didengarnya hingga pingsan. Kemudian, mereka
yang berada di gedung pengadilan – teman, keluarga, dan tetangga – korban
penindasan dan ketidakadilan serupa – berdiri dan bernyanyi "Amazing
grace, how sweet the sound that saved a wretch like me. I once was lost, but
now I'm found. 'Twas blind, but now I see. (Anugerah yang ajaib, sungguh merdu
suara yang telah menyelamatkan orang yang malang
seperti saya. Saya pernah hilang, tetapi sekarang saya ditemukan. Saya pernah
buta, tetapi sekarang saya melihat)."

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Selasa, 17 November 2009

Kekuatan dari Sukacita

Nehemia 8:11,"…Jangan kamu
bersusah hati, sebab sukacita karena Tuhan itulah perlindunganmu."

Sukacita adalah salah satu buah Roh Kudus yang sangat penting bagi setiap orang
percaya. Alkitab berkata,"Sukacita karena Tuhan itulah perlindunganmu." Ada perlindungan dan
kekuatan saat kita bersukacita karena Tuhan, dengan mengingat kasih dan
kebaikan-Nya atas hidup kita.

Kejadian 4:6-7, firman Tuhan kepada Kain:"Mengapa
hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau
berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di
depan pintu; ia sangat menggoda engkau tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

Bagaimana cara Kain dapat berkuasa atas dosa? Bersukacita karena Tuhan! Muka
muram, tanpa sukacita tidak ada perlindungan dan tidak ada kekuatan untuk
menghadapi musuh.

Iblis berusaha mencuri sukacita karena Tuhan,
dengan cara selalu mengarahkan dan membawa pikiran kita kepada kekecewaan dan
dukacita melalui ingatan-ingatan masa lalu yang buruk.

Oleh karena itu, banyak orang menjadi stress, tertekan hidupnya, gelisah dan
tidak bisa tidur karena mereka telah kehilangan sukacita karena Tuhan.

Alkitab mencatat bahwa Ada
3 hal yang akan menimpa seseorang yang kehilangan sukacita karena Tuhan
[Ulangan 28:47-48] yaitu:

1. Mereka akan hidup dalam ketakutan dan kekalahan, tanpa pengharapan

2. Mereka akan hidup dalam kekurangan dan kemiskinan

3. Mereka akan hidup dalam ikatan belenggu sampai binasa.

Apakah yang terjadi bilamana kita mengembangkan sukacita karena Tuhan?

1. Mereka akan hidup dalam kemenangan, keberanian dan penuh harapan

2. Mereka akan hidup dalam kelimpahan dalam segala hal

3. Mereka akan hidup dalam kemerdekaan dan kelepasan dari semua ikatan.

Bagaimanakah menumbuhkan sukacita?

Pertama, Kita harus mengembangkan iman
dan keyakinan yang kuat [Roma 10:17]

Ada hubungan
yang erat antara sukacita, iman dan firman Tuhan. Seberapa banyak kita
'memakan' firman Allah maka sebesar itulah iman kita akan bertumbuh, seberapa
besar iman kita maka itulah yang akan menentukan sukacita kita [Yeremia 15:16]

Selama kita hidup dalam ketakutan dan ketidakpercayaan, maka kita tidak akan
pernah mengalami sukacita karena Tuhan.

Bisa saja kita merasa senang, tetapi ada perbedaan besar antara sukacita dengan
rasa senang.

Rasa senang tergantung oleh lingkungan di luar: saat kita mendapatkan uang,
berlibur, atau mendapatkan apa yang diinginkan.

Tetapi sukacita karena Tuhan adalah hasil hubungan kita dengan Roh Kudus dan
firman-Nya.

Sukacita tidak bisa dilepaskan dari iman.

Iman tidak bisa tumbuh tanpa pengenalan akan firman Tuhan. anda hanya akan
memperoleh sukacita saat Anda bergaul dengan Roh Kudus dan firman-Nya.

Iblis berusaha mencuri sukacita kita dan menukarnya dengan dukacita dengan cara
mencuri janji Tuhan yang telah kita miliki.

Tanpa firman, maka hidup kita akan kosong dan
tanpa harapan.

Kedua, Kita harus belajar melayani
[Filipi 2:17, 1 Tes 2:19-20]

Paulus memberikan dirinya untuk melayani jemaat di Filipi dan Tesalonika,
sekalipun ia harus mencucurkan darah dalam melayani mereka justru ia
mendapatkan sukacita yang berlimpah.

Hilangnya sukacita oleh karena sikap yang mementingkan diri sendiri alias
egois. Seringkali, sikap ini muncul di saat kita sedang menghadapi pencobaan
atau kesulitan.

Tuhan memulihkan keadaan Ayub setelah Ayub meminta doa untuk sahabat-sahabatnya
[Ayub 42:10]

Amsal 11:7 berkata,"Orang yang murah hati, berbuat baik kepada diri sendiri."

Sukacita karena Tuhan muncul saat Anda melayani orang lain dengan hati yang
tulus dan penuh belas kasihan.

Ketiga, Menghampiri hadirat Allah
[Mazmur 16:11]

Di hadirat Allah ada sukacita berlimpah-limpah. Semakin tekun kita berdoa dan
menyembah Tuhan dengan hati yang penuh kasih maka semakin kental hadirat-Nya
memenuhi diri kita.

Semakin kental hadirat-Nya semakin besar sukacita dan kelepasan yang kita
alami.

Sebaliknya semakin jauh hidup kita dari hadirat Allah, kita mulai mengurangi
saat-saat berdoa dan menyembah Tuhan maka hidup kita akan menjadi kering dan
kosong maka selanjtnya tidak ada harapan, tidak ada sukacita dan
perlindungan dari Tuhan.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Senin, 16 November 2009

KOK KOSONG ?

Seorang pengusaha kaya menunjukkan kepada tamunya halaman belakang rumahnya. Tamu itu bertanya, "Kenapa Anda sampai memiliki tiga kolam renang?"

"Jawabnya sederhana saja," jelas pengusaha itu. "Kolam pertama adalah kolam renang air hangat dan kolam kedua adalah kolam renang air dingin."

"Lalu mengapa kolam yang ketiga itu kosong?" tanya tamunya.

"Tentu saja aku harus adil pada teman-temanku. Jadi kolam ketiga itu aku buat khusus untuk teman-temanku yang tidak bisa berenang!"

Biarlah kita memutuskan bagi kita sendiri apa yang adil, menentukan bersama-sama apa yang baik. (Ayub 34:4<http://sabdaweb.sabda.org/passages/?p=Ayub%2034:4>)

Boneka untuk Adikku<http://renungan-harian-kita.blogspot.com/2007/12/boneka-untuk-adikku.html>
Hari terakhir sebelum Natal, aku terburu-buru ke supermarket untuk membeli hadiah2 yang semula tidak direncanakan untuk dibeli. Ketika melihat orang banyak, aku mulai mengeluh: "Ini akan makan waktu selamanya, sedang masih banyak tempat yang harus kutuju" "Natal benar2 semakin menjengkelkan dari tahun ke tahun. Kuharap aku bisa berbaring, tidur, dan hanya terjaga setelahnya" Walau demikian, aku tetap berjalan menuju bagian mainan, dan di sana aku mulai mengutuki harga-harga, berpikir apakah sesudahnya semua anak akan sungguh-sungguh bermain dengan mainan yang mahal.

Saat sedang mencari-cari, aku melihat seorang anak laki2 berusia sekitar 5 tahun, memeluk sebuah boneka. Ia terus membelai rambut boneka itu dan terlihat sangat sedih. Aku bertanya-tanya untuk siapa boneka itu. Anak itu mendekati seorang perempuan tua di dekatnya: 'Nenek, apakah engkau yakin aku tidak punya cukup uang?' Perempuan tua itu menjawab: 'Kau tahu bahwa kau tidak punya cukup uang untuk membeli boneka ini, sayang.' Kemudian Perempuan itu meminta anak itu menunggu di sana sekitar 5 menit sementara ia berkeliling ke tempat lain. Perempuan itu pergi dengan cepat. Anak laki2 itu masih menggenggam boneka itu di tangannya.

Akhirnya, aku mendekati anak itu dan bertanya kepada siapa dia ingin memberikan boneka itu.'Ini adalah boneka yang paling disayangi adik perempuanku dan dia sangat menginginkannya pada Natal ini. Ia yakin Santa Claus akan membawa boneka ini untuknya' Aku menjawab mungkin Santa Claus akan membawa boneka untuk adiknya, dan supaya ia jangan khawatir. Tapi anak laki2 itu menjawab dengan sedih 'Tidak, Santa Claus tidak dapat membawa boneka ini ke tempat dimana adikku berada saat ini. Aku harus memberikan boneka ini kepada mama sehingga mama dapat memberikan kepadanya ketika mama sampai di sana.' Mata anak laki2 itu begitu sedih ketika mengatakan ini 'Adikku sudah pergi kepada Tuhan. Papa berkata bahwa mama juga segera pergi menghadap Tuhan, maka kukira mama dapat membawa boneka ini untuk diberikan kepada adikku.' Jantungku seakan terhenti.

Anak laki2 itu memandangku dan berkata: 'Aku minta papa untuk memberitahu mama agar tidak pergi dulu. Aku meminta papa untuk menunggu hingga aku pulang dari supermarket.' Kemudian ia menunjukkan fotonya yang sedang tertawa. Kamudian ia berkata: 'Aku juga ingin mama membawa foto ini supaya tidak lupa padaku. Aku cinta mama dan kuharap ia tidak meninggalkan aku tapi papa berkata mama harus pergi bersama adikku.' Kemudian ia memandang dengan sedih ke boneka itu dengan diam.

Aku meraih dompetku dengan cepat dan mengambil beberapa catatan dan berkata kepada anak itu. 'Bagaimana jika kita periksa lagi, kalau2 uangmu cukup?' 'Ok' katanya. 'Kuharap punyaku cukup.' Kutambahkan uangku pada uangnya tanpa setahunya dan kami mulai menghitung. Ternyata cukup untuk boneka itu, dan malah sisa. Anak itu berseru: 'Terima Kasih Tuhan karena memberiku cukup uang' Kemudian ia memandangku dan menambahkan: 'Kemarin sebelum tidur aku memohon kepada Tuhan untuk memastikan bahwa aku memiliki cukup uang untuk membeli boneka ini sehingga mama bisa memberikannya kepada adikku. DIA mendengarkan aku. Aku juga ingin uangku cukup untuk membeli mawar putih buat mama, tapi aku tidak berani memohon terlalu banyak kepada Tuhan. Tapi DIA memberiku cukup untuk membeli boneka dan mawar putih.' 'Kau tahu, mamaku suka mawar putih'

Beberapa menit kemudian, neneknya kembali dan aku berlalu dengan keretaku. Kuselesaikan belanjaku dengan suasana hati yang sepenuhnya berbeda dari saat memulainya. Aku tidak dapat menghapus anak itu dari pikiranku. Kemudian aku ingat artikel di koran lokal 2 hari yang lalu, yang menyatakan seorang pria mengendarai truk dalam kondisi mabuk dan menghantam sebuah mobil yang berisi seorang wanita muda dan seorang gadis kecil. Gadis kecil itu meninggal seketika, dan ibunya dalam kondisi kritis. Keluarganya harus memutuskan apakah harus mencabut alat penunjang kehidupan, karena wanita itu tidak akan mampu keluar dari
kondisi koma. Apakah mereka keluarga dari anak laki2 ini?

2 hari setelah pertemuan dengan anak kecil itu, kubaca di koran bahwa wanita muda itu meninggal dunia. Aku tak dapat menghentikan diriku dan pergi membeli seikat mawar putih dan kemudian pergi ke rumah duka tempat jenasah dari wanita muda itu diperlihatkan kepada orang2 untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum penguburan. Wanita itu di sana, dalam peti matinya, menggenggam setangkai mawar putih yang cantik dengan foto anak laki2 dan boneka itu ditempatkan di atas dadanya. Kutinggalkan tempat itu dengan menangis, merasa hidupku telah berubah selamanya. Cinta yang dimiliki anak laki2 itu kepada ibu dan adiknya, sampai saat ini masih sulit untuk dibayangkan. Dalam sekejap mata, seorang pria mabuk mengambil semuanya dari anak itu.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Kamis, 12 November 2009

APAKAH MENEPATI JANJI ITU PENTING?

Allah menciptakan dunia dan berjanji akan menyelamatkan kita dari
dosa dengan mengirimkan Anak-Nya yang tunggal untuk mati di kayu
salib. Jika kita bertobat dan meminta Yesus untuk tinggal dalam hati
kita, Tuhan akan memegang janji-Nya untuk menyelamatkan kita.

Allah memegang janji-Nya, apakah Dia berharap kita memegang janji
kita? Apakah Allah mendengar setiap perkataan dan janji yang
diucapkan? Akankah Dia membuat para pendeta, politikus, dan pemimpin
dunia lebih bertanggung jawab daripada seluruh dunia untuk apa yang
mereka katakan dan janjikan akan mereka lakukan? Mengapa?

Memegang janji menunjukkan "diri kita yang sebenarnya". Hal itu
menunjukkan apakah kita memiliki moral yang rusak atau tidak rusak
(benih yang berbuah) dalam diri kita sendiri. Integritas, rasa
hormat, penghargaan diri, dan kejujuran adalah segalanya bagi
manusia dan Tuhan. Hidup Kristen seperti apa yang Tuhan ingin kita
jalani? Apakah memegang janji benar-benar merupakan sesuatu yang
penting atau apakah kita memiliki hak untuk mengubah atau
menghapusnya? Apakah dunia menghormati mereka yang mengingkari
janjinya? Ingkar janji berarti rasa percaya dan relasi yang rusak.
Rasa percaya dan hormat adalah dasar dari relasi kita dengan Tuhan.
Dia mengharapkan kita untuk memegang janji kita kepada sesama kita
juga.

TUHAN TIDAK SENANG DENGAN JANJI YANG DIUBAH!

Imamat 27:9-10: "Jikalau itu termasuk hewan yang boleh
dipersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN, maka apapun dari
pada hewan itu yang dipersembahkan orang itu kepada TUHAN haruslah
kudus. Janganlah ia menggantinya dan janganlah ia menukarnya, yang
baik dengan yang buruk atau yang buruk dengan yang baik. Tetapi
jikalau ia menukar juga seekor hewan dengan seekor hewan lain, maka
baik hewan itu maupun tukarnya haruslah kudus."

Saat Anda berjanji kepada seseorang, Anda juga berjanji kepada
Tuhan. Ia mengajar kita di Alkitab bahwa kita tidak boleh
mengingkari janji kita meski kita harus membayar harga yang lebih
besar untuk menepatinya. Janji kita benar-benar dicatat dan kita
bertanggung jawab atas janji-janji tersebut. Mengubah janji kita
adalah suatu hal yang Tuhan tidak perkenan.

PENDETA SEBAGAI GEMBALA KAWANAN DOMBA HARUS MEMILIKI STANDAR MORAL
YANG TINGGI KARENA MEREKA LANGSUNG BERTANGGUNG JAWAB KEPADA TUHAN.
PILAR MASYARAKAT!

1 Timotius 3:14-15: "Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun
kuharap segera dapat mengunjungi engkau. Jadi jika aku terlambat,
sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga
Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar
kebenaran."

Jemaat gereja adalah milik Allah dan tanggung jawab atas mereka
adalah sesuatu yang serius. Secara moral, pendeta harus tidak
bercacat dan kudus. Janji harus dianggap serius! Karena ke mana
pendeta pergi, kawanan domba (jemaat) akan mengikutinya. Untuk
menjadi seperti Yesus, Anda harus memegang janji Anda.

SESEORANG TIDAK BOLEH MENGINGKARI JANJINYA

Bilangan 30-2: "Apabila seorang laki-laki bernazar atau bersumpah
kepada TUHAN, sehingga ia mengikat dirinya kepada suatu janji, maka
janganlah ia melanggar perkataannya itu; haruslah ia berbuat tepat
seperti yang diucapkannya."

Musa yang dipimpin Tuhan mengatakan kepada orang banyak bahwa mereka
harus memegang janji mereka. Kata-kata seseorang sama halnya dengan
surat resmi di mata Tuhan. Mereka yang sudah dengan kehendak
bebasnya berjanji melakukan sesuatu, harus memegang janjinya! Hanya
janji ingkar seorang anak yang bisa ditolerir oleh orang tua, namun
meski begitu koreksi harus dilakukan oleh orang tua untuk mengajar
anak tentang memegang janji (Bilangan 30:3-8).

ARTI PENTING MEMEGANG JANJI ADALAH MASALAH INTEGRITAS!

Mazmur 25:20-21: "Jagalah kiranya jiwaku dan lepaskanlah aku;
janganlah aku mendapat malu, sebab aku berlindung pada-Mu. Ketulusan
dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan
Engkau."

Integritas dan kebajikan adalah dua hal paling penting yang harus
dimiliki oleh orang Kristen. Kebajikan dan integritas memperlihatkan
apa yang kita percayai, dan seberapa konsisten kita berjalan dengan
Yesus. Berdoalah kepada Tuhan untuk membantu Anda memegang janji
Anda dan berusaha tetap kudus di hadapan Allah. Seseorang memiliki
martabat karakter yang sejati saat dia memiliki integritas yang
tinggi!

MENGINGKARI JANJI ADALAH DOSA DAN AKAN DIHUKUM OLEH TUHAN. TUHAN
MENGHUKUM YANG JAHAT!

Imamat 5:4-5: "Atau apabila seseorang bersumpah teledor dengan
bibirnya hendak berbuat yang buruk atau yang baik, sumpah apapun
juga yang diucapkan orang dengan teledor, tanpa menyadari hal itu,
tetapi kemudian ia mengetahuinya, maka ia bersalah dalam salah satu
perkara itu. Jadi apabila ia bersalah dalam salah satu perkara itu,
haruslah ia mengakui dosa yang telah diperbuatnya itu,"

Tuhan mengharuskan orang Kristen untuk memegang janjinya betapa pun
tidak nyamannya atau menyenangkannya hal itu. Kata "ya" cukup
mengikat kita di hadapan Tuhan sebagai janji kepada seseorang.
Satu-satunya janji yang tidak harus kita pegang adalah janji-janji
yang berdosa. Sering kali, janji melibatkan pengorbanan di luar zona
nyaman. Jika Anda menjanjikan sesuatu, Tuhan mengharapkan Anda untuk
menepati janji itu dengan kemampuan terbaik Anda, seolah-olah Anda
melakukannya untuk Allah sendiri.

Kita tidak bisa mengakui dosa kita karena telah mengingkari janji
dan kemudian berpikir bahwa kita sudah bebas dan tidak lagi
bertanggung jawab. Selama Anda masih bisa menepati janji Anda (meski
Anda merasa tidak nyaman dan tidak ingin melakukannya), Anda harus
menemui orang itu, mengakui dosa Anda dan memperbaikinya dengan
menepati janji Anda. Dapatkan Anda datang ke hadirat Tuhan sementara
Anda secara sadar menolak menepati janji Anda? Hubungan seperti apa
yang dapat Anda miliki dengan Tuhan jika Anda mampu atau tidak mampu
menepati janji Anda?

INTEGRITAS BERARTI KEHORMATAN

Amsal 19:1: "Lebih baik seorang miskin yang bersih kelakuannya dari
pada seorang yang serong bibirnya lagi bebal."

Tuhan menganggap integritas sebagai sesuatu yang lebih berharga
daripada kekayaan di dunia ini. Bersikap curang, mencuri, berbohong,
mengingkari janji, menahan-nahan persepuluhan karena ketamakan atau
dendam adalah cara-cara dunia yang Tuhan tidak ingin orang Kristen
melakukannya. Kita dituntut untuk menjalani kehidupan dengan standar
yang lebih tinggi dengan memegang teguh integritas kita. Saat
orang-orang di dunia melihat Anda sebagai orang Kristen, apakah
mereka mengatakan Anda tidak ada bedanya daripada mereka atau apakah
mereka berkata bahwa mereka benar-benar menghormati Anda? Lebih baik
miskin namun memiliki integritas dan kehormatan daripada kaya raya.
Apa nilai hidup Anda? Bisakah Anda membawa materi bersama Anda saat
Anda mati? Kita semua harus meluruskan prioritas kita dan menyadari
bahwa memegang janji itu penting bagi harga diri dan integritas
kita.

SEORANG PENDETA TIDAK BOLEH MENGOMPROMIKAN INTEGERITASNYA, APA PUN
YANG TERJADI

Amsal 12:3: "Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi
akar orang benar tidak akan goncang."

Salomo tahu bahwa kata-kata kita adalah ikatan (janji) kita, dan
mengikuti kata-kata Tuhan adalah sesuatu yang penting sebagai orang
Kristen karena kata-kata-Nya adalah ikatan kita kepada kita.
Karakter kita tercermin dari kata-kata yang kita ucapkan dan janji
yang kita buat. Janji ingkar menimbulkan banyak luka dan sama saja
dengan dosa bohong. Integritas pribadi sebagai orang Kristen dijaga
tetap bernilai oleh Tuhan saat kita menghormati komitmen kita.
Manusia tidak dapat berbuat dosa dan kemudian lolos darinya karena
Tuhan melihat apa pun yang kita katakan dan lakukan. Tak seorang pun
dapat melarikan diri dari tanggung jawabnya (janji yang mereka buat)
dan tidak mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan. Imbalan seperti
apa yang Anda inginkan di surga? Saat Anda melihat wajah Yesus,
akankah Dia memuji Anda karena Anda adalah pelayan yang setia dan
baik atau Dia menangis karena terluka akibat janji ingkar?

KEBOHONGAN ITU MEMPERDAYA

Kejadian 12:11-13: "Pada waktu ia akan masuk ke Mesir, berkatalah ia
kepada Sarai, isterinya: 'Memang aku tahu, bahwa engkau adalah
seorang perempuan yang cantik parasnya. Apabila orang Mesir melihat
engkau, mereka akan berkata: Itu isterinya. Jadi mereka akan
membunuh aku dan membiarkan engkau hidup. Katakanlah, bahwa engkau
adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau,
dan aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau.'"

Sara yang adalah istri Abraham diakui sebagai adik; hal ini secara
moral memperdaya dan menyebabkan luka dan juga rasa malu. Sara kaya
dan cantik dan Abraham yakin bahwa Sara akan diambil darinya.
Abraham juga takut kalau-kalau dia akan dibunuh. Apakah Abraham
percaya bahwa Allah akan menepati janji-Nya untuk melindungi mereka?
Abaraham lupa bahwa apa yang Tuhan katakan akan Dia lakukan, akan
Dia lakukan! Kata-kata-Nya bernilai dan Tuhan memiliki integritas!
Bisakah kita dengan setia meneladani Tuhan dengan memegang kata-kata
kita? Jika kita percaya pada Tuhan bahwa Dia akan memegang
janji-Nya, bisakah orang lain memercayai kita bahwa kita akan
memegang janji kita?

SEKALI KITA MEMBERI JANJI, KITA TIDAK BOLEH MENGUBAHNYA!

Imamat 27:9-10: "Jikalau itu termasuk hewan yang boleh
dipersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN, maka apapun dari
pada hewan itu yang dipersembahkan orang itu kepada TUHAN haruslah
kudus. Janganlah ia menggantinya dan janganlah ia menukarnya, yang
baik dengan yang buruk atau yang buruk dengan yang baik. Tetapi
jikalau ia menukar juga seekor hewan dengan seekor hewan lain, maka
baik hewan itu maupun tukarnya haruslah kudus."

Tuhan mengharapkan kita memegang janji kita meski hal itu membuat
kita membayarnya dengan harga yang mahal. Ia ingin kita memegang
janji kita dan tidak mengubahnya karena keegoisan kita. Tak peduli
betapa sulitnya, memalukannya, dan beratnya, kita masih harus
menepati janji kita dengan kemampuan terbaik kita.

BERTANGGUNGJAWABLAH DENGAN KATA-KATA DAN JANJI ANDA

Tuhan ingin kita menjadi teladan moral dalam hidup sehari-hari.
Kata-kata yang kita ucapkan dan janjikan adalah apa yang akan
menunjukkan nilai-nilai Kristen kita. Kita harus mennghargai
kata-kata itu seolah-olah emas. Orang lain mungkin melihat Yesus
melalui mata kita jika kita jujur dengan kata-kata kita. Hindari
kritik dan luka dengan mendegarkan dulu sebelum Anda berbicara dan
menghormati apa yang sudah Anda janjikan untuk Anda lakukan.

KATA-KATA MENUNJUKKAN PADA DUNIA DAN PADA TUHAN SEBERAPA JUJUR KITA

Yakobus 3:9-10: "Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan
dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa
Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini,
saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi."

Mengatakan kata-kata yang menyenangkan Tuhan dan menghargai janji
yang sudah dibuat. Jika Anda sudah menjanjikan sesuatu dan kemudian
mengingkarinya, maka akan ada luka yang dalam. Hal ini mendukakan
Roh Kudus dan menimbulkan luka yang bertahan sepanjang hidup. Kita
tidak boleh melukai hati anak-anak Tuhan. Saat kita melakukannya,
ada harga yang harus dibayar. Bisakah seseorang berdiri di hadapan
Tuhan sambil menyadari bahwa mereka telah melukai orang lain namun
tidak merasa terhukum? Saya tidak bisa, Anda?

TUHAN TIDAK PERNAH INKAR JANJI DAN DIA TIDAK PERNAH MEMBERI KITA HAK
UNTUK MENGINGKARI JANJI

2 Tawarikh 21:7: "Namun demikian, TUHAN tidak mau memusnahkan
keluarga Daud oleh karena perjanjian yang diikat-Nya dengan Daud,
sesuai dengan yang dijanjikan-Nya, bahwa Ia hendak memberikan
keturunan kepadanya dan kepada anak-anaknya untuk selama-lamanya."

Keturunan yang disebutkan dalam ayat itu adalah Yesus Kristus, Anak
Allah sendiri. Yesus, Juru Selamat dunia, duduk di takhta Daud dan
akan memerintah selamanya. Dia membayar dosa kita di atas kayu
salib. Tuhan memegang janji-Nya dengan memberikan Anak-Nya yang
tunggal untuk menanggung dosa dunia. Janji Tuhan berharga bagi kita
karena dengan terpenuhinya dan digenapinya janji itu, kita menjadi
selamat. Kata-kata memiliki harga dan kita juga harus memegang janji
kita seperti halnya Ia memegang janji-Nya untuk kita.

TUHAN SENANG DENGAN ORANG-ORANG YANG MEMEGANG JANJINYA

Amsal 12:22: "Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN,
tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya."

Kata-kata itu penting dan memiliki banyak nilai saat digunakan
dengan cara yang benar untuk tujuan ilahi. Pernahkah Anda merasakan
saat apa yang dijanjikan kepada Anda diingkari? Bagaimana rasanya?
Pikirkan sesuatu yang benar-benar berharga yang sudah orang lain
janjikan bagi Anda. Mungkin orang itu membuat Anda menunggu lama
untuk sesuatu yang penting bagi Anda. Sekarang pikirkan bagaimana
rasanya jika kemudian janji itu diingkari. Cobalah menjadi orang
lain yang kecewa karena seseorang ingkar janji kepadanya. Sangat
tidak enak rasanya, bukan? Apakah itu kehendak Allah -- membuat rasa
sakit itu? Apakah ada janji yang Anda buat untuk orang lain yang
masih Anda jaga? Apa yang Tuhan ingin Anda lakukan? Tunggu apa lagi,
hargai kata-kata Anda dan lakukanlah!

JANJI YANG KITA KATAKAN HARUS KITA KATAKAN DALAM KEBENARAN DAN
KEJUJURAN (HATI-HATILAH DENGAN APA YANG ANDA JANJIKAN KARENA TUHAN
MENUNTUT ANDA UNTUK BERTANGGUNG JAWAB.)

Efesus 4:24-25: "dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan
menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang
sesungguhnya. Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang
kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota."

Saat kita bersikap seperti orang kudus, yang penuh akan hormat dan
penghargaan atas diri sendiri, Tuhan akan senang. Hidup Kristen
kita harus dilihat oleh semua orang yang kita temui. Kita harus
setiap hari berjuang untuk meninggalkan dosa kita dan mengikuti
teladan Allah. Kita harus setiap hari berusaha mengubah tingkah laku
kita dan mengucapkan kata-kata yang sejalan dengan firman Tuhan.

Berbohong dengan tidak memegang janji menimbulkan luka, kekecewaan,
kekacauan, dan ketidakharmonisan dalam tubuh Kristus. Ini membuat
orang kehilangan rasa hormat dan juga menciptakan konflik dan
menghancurkan relasi. Jangan biarkan iblis memperdaya atau membuat
Anda berpikir bahwa Anda dapat membenarkan tindakan Anda mengubah
janji untuk kepentingan diri sendiri. Luka seperti ini dapat tinggal
dalam hati seseorang bertahun-tahun lamanya.

Kita tidak boleh membiarkan iblis memecah-mecah kita saat yang
terbaik yang bisa kita lakukan adalah menghormati kata-kata kita.
Integritas, kejujuran, kesopanan, kebenaran, dan kebajikan semuanya
dibutuhkan untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa kita mengasihi
mereka. Inilah kehendak Bapa!

HANYA DENGAN MENGATAKAN BAHWA ANDA "AKAN" MELAKUKAN SESUATU, ANDA
SUDAH "BERJANJI"

Matius 5:37: "Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak,
hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal
dari si jahat."

Orang lain akan menghormati Anda dan mengikuti pimpinan Anda jika
Anda jujur. Selalulah berkata-kata dengan benar dan menganggap
serius kata-kata Anda! Hargai kata-kata Anda sehingga Anda benar di
hadapan Tuhan. Integritas dan kehormatan adalah hadiah dari menepati
janji. Mari kita semua mengingat untuk selalu menjalani hidup dengan
standar tinggi yang sudah Tuhan tetapkan untuk kita.


Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
Nama situs: Diana Gray Ministries
Judul asli artikel: Is Keeping Your Promise Important?
Penulis: Diana M. Gray
Alamat URL: http://dianagrayministries.net/bible/bs_vows.html


__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com