Pada akhir shift-nya, Lois, perawat pada bagian intensif dan bedah selama
tiga puluh tahun, sangat ingin pulang ke rumah untuk mandi air panas dan
membaca sebuah novel. Ketika ia keluar dari tempat parkir rumah sakit, ia
melihat stasiun ambulans di dekatnya dan tidak bisa menjelaskan dorongan
untuk berhenti dan menyapa paramedis, sebagian besar telah bekerjasama
dengannya di masa lalu sebagai EMT. Semakin dekat, semakin kuat ia merasa
terdorong untuk berhenti. Dia baru saja memasuki gedung dan menyapa
teman-temannya ketika telepon berdering. "Ada dua kecelakaan mobil," kata
kepala paramedis. "Kami kekurangan orang hari ini dan yakin bisa
menggunakan pengalaman Anda, Lois. Maukah kau ikut bersama kami?" Secara
naluriah, dia naik ke salah satu ambulans. Hari itu matahari terbenam
tergantung di Rocky Mountains, Lois merasakan kekuatan tak terlihat
mendesaknya untuk membantu. Sirene menjerit dan mereka segera tiba di
lokasi kecelakaan. Sementara paramedis lain mendekati laki-laki yang
terluka dalam satu mobil, Lois memeriksa tanda-tanda vital seorang wanita
yang duduk di kendaraan lain. Tidak ada darah atau terlihat tanda-tanda
cedera dan wanita itu tidak berkata apa-apa, tapi menatap pada Lois dengan
pandangan kosong. Lois curiga adanya gegar otak, tapi menyimpan pikiran
itu untuk dirinya sendiri. Berharap membuat wanita itu nyama, dia
berkata, "Sepertinya kau akan baik-baik saja, tapi untuk amannya, kami akan
membawa Anda ke rumah sakit." Diam, wanita itu terus menatap Lois,
seolah-olah matanya akan melompat keluar dari rongganya. Orang yang
terluka itu telah dimasukkan ke ambulans yang melaju cepat dan paramedis
meletakkan perempuan ke atas tandu dan masuk ke ambulans kedua. Saat
perjalanan ke rumah sakit, Lois memegang tangan pasien dan menghiburnya
dengan jaminan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Keesokan paginya
ketika Lois bertugas, ia menemukan bahwa perempuan korban kecelakaan itu
adalah pasien di lantai dimana ia bertugas. Setelah memeriksa bagan, Lois
lega melihat ia cukup sehat untuk dipulangkan. Dia memasuki ruangan dan
memperkenalkan diri. "Aku Lois, perawat Anda. Bagaimana keadaanmu?"
Pasien itu mengkedipkan matanya dan wajahnya menjadi pucat. "Apakah kau
nyata atau aku berhalusinasi?" "Oh, aku nyata, saya jamin." Lois dengan
lembut memegang tangan wanita itu dan memeriksa denyut nadinya. "A. ..
apakah Anda yakin Anda bukan ... seorang malaikat?" Lois tersenyum dan
memasang alat pengukur tekanan darah. "Perawat sering disebut sebagai
malaikat belas kasihan." Pasiennya itu terus menatap Lois dan
berbisik, "Maksud saya malaikat yang sesungguhnya." Lois mengangkat
alis. "Sepasang sayap akan berguna, tapi, percayalah, aku hanya manusia
biasa seperti Anda." Wanita itu menggeleng. "Tadi malam aku dalam
kecelakaan mobil dan berpikir aku akan mati. Matahari sudah tergelincir di
balik pegunungan ketika tiba-tiba seorang malaikat muncul dalam sebuah
lingkaran cahaya. Ketika ia menyentuhku, aku merasakan gelombang cinta dan
aku tahu Allah mengirimnya untuk meyakinkan aku bahwa aku akan hidup." Dia
memegang tangan Lois, "Dan kau terlihat persis seperti dirinya, kecuali
Anda tidak punya sayap!" Sama seperti Lois, Anda adalah manusia biasa dan
bukannya malaikat. Namun Anda bisa Allah pakai untuk menyatakan kasihnya,
ketika Anda taat pada suara Tuhan untuk menolong sesama. Pekalah akan suara
Tuhan, dan taatlah. Tanpa sadar, Anda telah Allah pakai menjadi malaikat
penolong.
Sumber: Chiken Soup for The Soul/beliefnet.com/jawaban.com
__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar