Rabu, 31 Maret 2010

BAGAIMANA ALKITAB DISUSUN


Mazmur 119:103-106


Alkitab memiliki struktur
yang terorganisir. Alkitab dirancang untuk membawa pembacanya membaca secara
sistimatis tentang rancangan Tuhan untuk menebus umat manusia dari perbudakan
dosa. Langkah-langlahnya meliputi :

Rancangan.
Tuhan sudah mengetahui terlebih dahulu kondisi umat manusia akan betapa mereka
memerlukan keselamatan. Karena itu, dalam Kejadian 1 dan 2, Ia meletakan dasar
bagi pengorbanan Kristus, sekalipun saat itu sedang menciptakan dunia (Efesus
1:4)

Kebutuhan.
Sepanjang 9 Pasal pertama, manusia dengan jelas mendemonstrasikan betapa mereka
perlu untuk diselamatkan. Kefasikan bertambah sehingga Tuhan harus campur
tangan dengan mengorbankan seekor binatang (Kejadian 3:21), banjir (Kejadian
6:13) dan pemisahan yang terpaksa dibuat (Kejadian 11:9).

Persiapan.
Kisah Israel
diceritakan sebagai pengingat akan Perjanjian Lama. maksudNya adalah: Pertama,
untuk memproklamirkan Yehova sebagai satu-satu Tuhan yang sejati dan kedua,
menggambarkan kedatangan Mesias sehingga Ia akan dikenali.

Penebusan.
Kitab Injil mendokumentasikan bagaimana Yesus Kristus menggenapi rancangan
Allah: kematianNya sepenuhnya membayar lunas hukum atas dosa umat manusia.

Proklamasi.
Kitab Kisah Para Rasul menceritakan bagaimana Injil disebarluaskan.

Penjelasan.
Para pengikut Yesus menulis berbagai surat
yang menyingkapkan pengajaran Roh Kudus agar hikmat semua orang percaya dapat
bertumbuh.

Penyelesaian.
Wahyu menunjukan bagaimana pengikut Tuhan yang setia akan berkumpul bersamaNya
selamanya di dalam langit dan bumi yang baru.

Sekalipun Firman Tuhan harus
dibaca dan dipelajari sedikit demi sedikit, jangan lupa bahwa Alkitab berfungsi
sebagai suatu kesatuan. Begitu anda memahami garis besar Alkitab, anda dapat melihat
bagaimana Tuhan berkarya dalam masing-masing kitab maupun pasal. Berbagai
elemen berbeda – hukum Taurat, nubuat, puisi, Injil, surat para rasul dll. – saling terhubung
menjadi satu kisah yang sangat menarik.

sumber: http://www.sentuhanhati.com/

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Senin, 22 Maret 2010

KENCANA WINGKA


Wingka ialah pecahan genting, sedangkan kencana berarti emas.
Meskipun sejatinya hanya pecahan genting, ia dianggap sebagai
sebungkah kencana, emas yang amat berharga. Begitulah cara pandang
orang Jawa terhadap sosok anak. Mereka menggunakan istilah kencana
wingka untuk menggambarkan kasih sayang orangtua kepada anak mereka.
Sejelek-jeleknya, sebodoh-bodohnya, atau senakal-nakalnya si anak,
orangtua akan tetap mengasihi dan menyayanginya, bahkan jika perlu
membela kelemahannya itu.

Pandangan ini mengandung kebaikan selama kita menerapkannya secara
wajar. Sayangnya, orang cenderung bersikap berlebihan. Di satu sisi,
sebagian orangtua menganggap anak sebagai kencana yang tidak boleh
dicolek sedikit pun: dimanjakan, dituruti semua permintaan dan
kemauannya, dibiarkan saja ketika melakukan pelanggaran atau tidak
taat. Di sisi lain, ada orangtua yang memperlakukan anak sebagai
"wingka", merendahkan dan menginjak-injaknya, seperti yang terungkap
dalam berbagai kasus kekerasan di dalam rumah tangga.

Alkitab menyetujui pandangan bahwa anak itu kencana. Ya, anak adalah
karunia Tuhan yang sangat berharga. Ia pun diciptakan menurut rupa
dan gambar Allah. Namun, anak kita juga mengandung wingka, tabiat
dosa yang mencemari semua manusia. Jadi, kita sepatutnya mengasihi
dan menghargai anak tanpa mengabaikan kecenderungan berdosa yang
membuatnya suka melawan. Untuk itu, kita tidak boleh melalaikan
pendidikan dan pendisiplinan anak, yang akan membentuknya menjadi
"anak panah di tangan pahlawan", memenuhi panggilan Tuhan bagi
hidupnya -ARS

KASIH BUKAN HANYA DIUNGKAPKAN MELALUI PELUKAN
NAMUN JUGA MELALUI TEGURAN DAN DIDIKAN


Mazmur 127

1 Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah,
sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN
yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
2 Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh
malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia
memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
3 Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada
TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.
4 Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak
pada masa muda.
5 Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya
dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia
berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.


http://alkitab.sabda.org/?Yosua+1-3;
http://alkitab.sabda.org/?Markus+16


Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Melihat ALLAH

Matius 5 : 8; Matius 15 : 17-20

"Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat ALLAH". Suci disini maksudnya tidak bernoda dan dicemari oleh pengaruh dunia dan iblis. Dan konteks kesucian disini adalah batiniah dan bukan lahiriah. Maksudnya sikap hati yang tidak melakukan kejahatan kepada sesama.

Dalam Matius 15 : 17-20 TUHAN Yesus memberikan arahan yang sangat jelas mengenai kesucian yang intinya adalah mengendalikan hati ini. Karena semua tindakan yang jahat bersumber dari pikiran yang jahat, dan pikiran yang jahat keluar dari hati yang jahat.

Seringkali kita datang kepada TUHAN mengharapkan pengampunan dan penyucian dosa kita oleh TUHAN. Namun bagaimana dengan sikap hati kita? Jangan-jangan sikap hati kita seperti ini : "asyik dosa saya sudah dihapus....besok berdosa lagi ahhh" Karena menjadi tanggung jawab kita untuk mengendalikan hati kita, yg kemudian tercermin dalam sikap hidup kita. Harus diingat kita memiliki kehendak bebas untuk memilih berpikir apa dan berhasrat apa. Yang kemudian akan mewujud menjadi perbuatan kita.

Jika kita merasa sebagai Anak TUHAN, Warga Negara Kerajaan Surga tentu kita harus memastikan kehidupan kita mencerminkan hal itu melalui perbuatan-perbuatan kita yang memuliakan TUHAN. Dan perbuatan kita timbul dari pikiran yang senantiasa memikirkan Kebenaran Firman TUHAN. Pikiran kita timbul dari sikap hati kita yang memilih senantiasa ingin menyenangkan TUHAN, memuliakan TUHAN, melekat dengan TUHAN.

GBUs,

http://virtuenotes.blogspot.com

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

"Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku kamu mengenal juga BapaKu."

(Dan 13:1-9.15-17.19-30.33-62; Yoh 8:12-20)

"Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." Kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Engkau bersaksi tentang diri-Mu, kesaksian-Mu tidak benar." Jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Kamu menghakimi menurut ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorang pun, dan jikalau Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku. Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah; Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku." Maka kata mereka kepada-Nya: "Di manakah Bapa-Mu?" Jawab Yesus: "Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku." Kata-kata itu dikatakan Yesus dekat perbendaharaan, waktu Ia mengajar di dalam Bait Allah. Dan tidak seorang pun yang menangkap Dia, karena saat-Nya belum tiba" (Yoh 8:12-20),


• Ketegangan antara Yesus dan orang-orang Farisi yang tidak percaya kepadanya semakin panas, dan mereka ingin menangkapNya tetapi tak mungkin "karena saatNya belum tiba". Mereka tidak percaya dan mengenal Yesus sebagai Mesias, maka semakin Yesus menyatakan jati DiriNya mereka semakin tidak tahu. Maka baiklah kita mawas diri "apakah kita mengenal Yesus dan Bapa di sorga". Mengenal Yesus berarti bergaul akrab denganNya, dan karena Dia Allah maka bagaimanapun juga kita akan dikuasaiNya, serta mau tidak mau harus mentaati sabda-sabdaNya dan meneladan cara hidup dan cara bertindakNya. Dengan mengenalNya kita hidup dan berjalan di dalam terang, sehingga melalui cara hidup dan cara bertindak kita dapat menerangi mereka yang barada di dalam kegelapan. Kita adalah saksi-saksi Yesus, Sang Terang Dunia sejati. Menjadi saksi terang berarti senantiasa mewartakan kebenaran-kebenaran, maka untuk itu mau tidak mau pasti akan menghadapi aneka tantangan, hambatan dan masalah dari mereka yang kurang atau tidak beriman. Kita diharapkan menyikapi segala sesuatu tidak menurut ukuran manusia, melainkan menurut ukuran Tuhan, tidak hanya berhenti pada ukuran manusia, melainkan sampai ke yang ilahi/spiritual. Maka dengan ini kami mengingatkan kita semua: marilah kita hidup dan bertindak sesuai dengan spiritualitas atau charisma pendiri oorganisasi atau paguyuban kita, entah sebagai imam, bruder, suster atau awam. Secara umum, sebagai orang-orang yang percaya kepada Yesus diharapkan semakin kristiani, sehingga dengan dan dalam semangat iman kristiani kita hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
• "Maka berseru-serulah seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya. Serentak mereka bangkit melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel telah membuktikan dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian palsu. Lalu mereka diperlakukan sebagaimana mereka sendiri mau mencelakakan sesamanya"(Dan 13:60-61). Dengan cerdas dan berani Daniel berhasil membongkar kedok dan kebohongan `kedua orang tua-tua', yang tidak lain adalah tokoh-tokoh hidup bermasyarakat pada zamannya. Daniel berhasil mendobrak kesaksian palsu. Pada masa kini kiranya kita butuh `Danel-Daniel', orang-orang cerdas dan berani membongkar aneka kepalsuan dan kebohongan yang masih marak di dalam kehidupan bersama. Memang keberanian dan kecerdasan macam itu pada umumnya ada dalam diri para mahasiswa-mahasiswi yang baik, cerdas, jujur dan berani, maka kami berharap rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi atau generasi muda hendaknya tetap cerdas, berani dan rendah hati menyuarakan kebenaran-kebenaran dalam rangka mendobrak kebohongan dan kepalsuan. Secara khusus kami juga berharap semoga di dalam berbagai proses pengadilan yang terjadi sungguh diperjuangkan kebenaran-kebenaran; semoga kebenaran memang atas uang dan kedudukan. Entah para hakim, jaksa maupun pembela kami dambakan sungguh menjadi pejuang dan pembela kebenaran-kebenaran; demikian juga rekan-rekan yang berada di jajaran POLRI. Semoga mereka yang kaya akan uang atau harta benda juga tidak mudah memberi uang pelicin atau sogokan demi keuntungan diri sendiri.

"Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa" (Mzm 23:3b-6)

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Hidup Ini adalah Pilihan


Hidup ini memang memiliki banyak makna.
Makanya kita harus menjalankanya dengan penuh bermakna, agar tidak
sia-sia.Salah satunya adalah : Hidup ini adalah pilihan. Setiap detik kita
diperhadapkan dengan pilihan. Hal ini memang sudah dirancangkan TUHAN sejak
semula. Karena TUHAN kita adalah ALLAH yang demokratis. Namun demokratis yang
benar bertanggung jawab. Dalam arti kalau kita menyalahgunakan fasilitas
demokratis yang diberikan-NYA sebenarnya itu kesalahan kita sendiri. Masih
bingung?

Pernah gak pada saat berjalan-jalan tiba-tiba
ada pikiran yang muncul, yang bahkan sebelumnya tidak pernah terpikirkan? Entah
pikiran negatif atau pikiran positif, tiba-tiba saja masuk ke pikiran kita.
Mungkin juga saat diperhadapkan situasi yang dapat membuat kita tersinggung,
ada perasaan ingin marah, ngamuk, kalap, dan kata lain yang tepat untuk
menggambarkannya. Atau saat melihat orang lain yang kesusahan, tiba-tiba kita
merasa iba. Kosakata yang saya gunakan untuk menamai hal itu itu saya sebut
stimulus. Yup, stimulus positif atau negatif bisa tiba-tiba masuk dalam pikiran
kita. Tanpa bisa kita cegah bukan?

Nah pada saat stimulus itu masuk memang
tidak dapat kita cegah, namun –di sinilah demokratisnya TUHAN kita itu- kita
mempunyai kehendak bebas untuk memilih, pilihan itu adalah :


Memikirkan impuls itu lebih lanjut


·
Kalau impuls yang datang postif
(kebaikan, kesalehan), kita akan memikirkan bagaimana kebaikan itu dilakuan,
sampai akhirnya kebaikan itu nyata dalam tindakan kita.

·
Kalau impuls yang datang negatif
(melakukan dosa), kita akan memikirkan bagaimana melakukannya, membayangkan
kenikmatan dari melakukan dosa tersebut (sampai di sini saja, kita telah
berdosa dalam pikiran), sampai akhirnya dosa itu kita lakukan dalam tindakan
kita.


Memilih untuk men-delete (seperti komputer) impuls tersebut
tanpa mau memasukkannya ke pikiran.


Kalau boleh mengandaikan dalam sebuah
perumpamaan : "Kita tidak dapat menghalangi burung terbang di atas kepala kita,
namun kita dapat mencegahnya/mengusirnya agar tidak bersarang di kepala kita."

Demokratis bukan? Kita diberikan pilihan
oleh TUHAN, mau melakukan dosa atau tidak. Resiko ditanggung sendiri. Sayangnya
kecendrungan manusia itu adalah menuruti keinginan dagingnya sendiri, yang
–sekali lagi- sayangnya adalah melakukan dosa. Pokoknya melakukan dosa itu
pasti memuaskan hawa nafsu kedagingan kita deh. Sehingga karena terlalu banyaknya dosa tanpa pernah bertobat, kita tidak
dapat membedakan atau malah tertukar setiap stimulus yang datang.

Berarti TUHAN lepas tangan dong? Kok DIA
menciptakan manusia lengkap dengan kesadarannya namun akhirnya tunduk pada
dosa? Nah TUHAN Yang Maha Kuasa itu tidak pernah gagal rencana-NYA. Ada dua hal yang
diberikan-NYA bagi manusia berdosa :


Karya penebusan di dalam Yesus Kristus, diri kita sudah
ditebus, segala dosa kita sudah dihapus.
Setelah dosa dihapus, bukan berarti stimulus (terutama yang
negatif) itu berhenti. Namun kalau kita hidup melekat dengan TUHAN, kita
akan diberikan hikmat untuk membedakan setiap simulus yang datang; apakah itu sesuai dengan kehendak TUHAN :
Apa yang baik, yang berkenan kepada ALLAH, dan yang sempurna. Dan kecendrungan
untuk menerima stimulus yang positif (sesuai kehendak ALLAH) ini, sekaligus menolak stimulus negatif.


Lihat TUHAN bertanggung jawab kan? DIA tidak
meninggalkan kita begitu saja. Hanya seringkali kita keliru dalam mempergunakan
kehendak bebas (free will) kita dalam memilih.

http://maribermakna.blogspot.com


__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

PERKATAAN MULUT KITA


2 Korintus 2:23-3:5

Gosip seringkali dianggap
sebagai hiburan yang tidak berbahaya, khususnya bila dibandingkan dengan
kejahatan seperti pembunuhan atau perzinahan. Setan telah membuat hal bergosip
sebagai hal yang tidak berbahaya, namun bila kita mengupas tipu muslihat itu,
kita akan melihat kebenarannya. Dalam Alkitab, Tuhan mencantumkan bergosip di
antara dosa yang merusak (Roma 1:28-31).

Tidak ada satupun dari
gossip yang tidak berbahaya. Entah percakapan itu bersifat kejam atau
semata-mata pengisi waktu, target dari percakapan itu dapat dipermalukan atau
terluka. Seorang teman saya berketetapan untuk mencari sumber dari kisah buruk
tentang dirinya. Ia bertanya kepada satu per satu orang, "Dari mana kamu
mendengarnya?" Setelah menanyai 17 pendeta, akhirnya ia menemukan orang yang
membuat cerita itu. Orang itu mengakui bahwa ia telah berspekulasi dengan suatu
situasi dimana ia hanya mengetahui sedikit tentangnya. Reaksi berantai yang merusak
dimulai dengan satu orang yang salah menyimpulkan sewaktu ia bercakap-cakap
dengan temannya.

Sekalipun sang korban tidak
pernah mengetahui percakapan yang terjadi dibelakangnya, gosip tetap memiliki
konsekuensi. Orang yang menyebarkan gosip menyingkapkan apa yang ada di dalam
pikiran mereka: "Yang diucapkan mulut
meluap dari hati" (Matius 12:34). Lidah beracun mengalir bersama rasa
cemburu, kebencian atau keangkuhan yang ada di dalam hati.

Gosip memiliki kuasa untuk
menyakitkan perasaan, menghancurkan reputasi dan memecah belah jemaat. Kita
tidak memiliki hak untuk merusak hidup seorang seperti itu. Bahkan, Tuhan
adalah satu-satunya tempat kita berpaling saat kita mendengar tentang sesuatu.
Saat-saat seperti demikian lebih membutuhkan doa daripada lidah yang bergunjing
tentang kemalangan seseorang (Galatia
6:2)

|||||| sumber: http://www.sentuhanhati.com/
||||||

Masalahnya
Adalah Dosa


Nehemia 1
1 Yohanes 1:9
Ulangan 28-29;
Markus 14:54-72

Seberapa
besar kemampuan manusia dalam menyelesaikan masalah? Manusia memang memiliki
kepintaran, sehingga sanggup menyelesaikan banyak permasalahan yang ada di
dunia. Buktinya adalah kemajuan teknologi. Teknologi muncul karena ada masalah
yang dihadapi manusia. Namun, jika kita bertanya seberapa besar kemampuan manusia
dalam menyelesaikan dosa, jawabannya adalah tidak ada. Hanya Tuhan yang sanggup
menyelesaikan dosa manusia.

Nehemia
sangat menyadari hal tersebut ketika ia harus menyelesaikan permasalahan
bangsanya. Nehemia tahu bahwa bangsanya bukan hanya memiliki masalah secara
politis, melainkan dosalah yang menjadi akar persoalan dari kehidupan bangsanya
tersebut. Oleh sebab itu, hal pertama yang dilakukannya adalah datang kepada
Tuhan dan berdoa. Ia mengakui bahwa dirinya serta bangsanya telah berbuat dosa,
mengakibatkan mereka dibuang ke Babel.
Ia lalu memohon pengampunan dosa. Nehemia sadar bahwa yang sanggup memulihkan
kondisi bangsanya adalah Allah sendiri. Ia memohon agar Tuhan mengampuni dan
memulihkan Yerusalem.

Berbagai
masalah dalam hidup kita tak jarang berakar pada dosa. Jangan hanya berfokus
pada masalah itu sendiri, lihatlah lebih dalam kepada dosa yang menyebabkannya.
Sebelum kita "membereskan" masalah kita, baiklah terlebih dahulu kita
membereskan dosa kita di hadapan Tuhan. Bertobatlah, dan mintalah ampun
kepada-Nya. Pemulihan relasi dengan Tuhan ini dapat menjadi dasar dan sumber
kekuatan bagi kita untuk menghadapi masalah yang ada.

REKONSILIASI DENGAN TUHAN ADALAH
DASAR HIDUP YANG KOKOH

|||||| sumber: http://www.renunganharian.net/ ||||||

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Senin, 15 Maret 2010

PENGHAKIMAN ORANG
PERCAYA


2 Korintus 5:9-10



Kursi penghakiman Kristus
mungkin tidak menjadi perhatian utama kita ketika kita masih menjalani hidup.
Namun demikian, kita harus memikirkan hal ini dengan serius. Sebab apa yang
Alkitab nyatakan tentang peristiwa ini dapat memotivasi kita untuk menjalani
hidup yang berkenan kepada Tuhan.

Suatu hari kelak, semua
orang percaya akan berdiri di hadapan Kristus untuk dievaluasi atas siapa diri
mereka dan apa yang mereka telah lakukan. Yesus akan menyingkapkan
perkara-perkara tersembunyi di dalam hati, menyingkapkan setiap motivasi dan
menilai segala pekerjaan kita dengan nilai kekekalannya (1 Korintus 4:5). Tidak
seperti ruang pengadilan di dunia, hal ini tidak akan menjadi waktu untuk
membuat pembelaan; kita tidak akan memiliki pembelaan apapun. Sebaliknya, kita
akan sepenuhnya sepakat dengan keputusan Tuhan.

Maksud Tuhan dalam penghakiman
ini adalah untuk mengganjar kita atas apa saja yang telah kita perbuat, entah
itu baik atau yang tidak bernilai. Perbuatan yang baik akan menerima
ganjarannya, namun tidak demikian dengan yang tidak bernilai. Tuhan akan
mempertimbangkan 3 hal dalam penghakiman ini. Pertama, seberapa
banyak kebenaran yang anda ketahui? Kedua, seberapa banyak
kesempatan yang telah Ia berikan kepada anda? Ketiga, apa yang
telah anda lakukan dengan segala yang Ia percayakan kepada anda?

Kita akan menyesal dan menangis
atas kesempatan-kesempatan yang hilang untuk melayani Tuhan, namun Ia akan
menghapus tangisan itu dengan kasih dan pengampunanNya yang besar.

Kepastian akan penghakiman
kita di masa depan seharusnya mempengaruhi bagaimana kita hidup sekarang. Bila
kita tidak berhati-hati, kesibukan dari budaya kita akan mencuri motivasi kita
untuk hidup demi hal-hal yang kekal. Mari kita menjalani satu ambisi dalam
hidup ini – yaitu untuk menyenangkan
Tuhan.

|||||| sumber: http://www.sentuhanhati.com/
||||||

Mengapa Perlu ke
Gereja?


Ibrani 10:22-26
Ulangan 23-25; Markus 14:1-26


Dalam
rubrik Surat Pembaca di sebuah majalah gereja, ada seseorang yang mengirimkan surat berikut: "Saya sudah
pergi ke gereja selama 30 tahun. Selama itu saya telah mendengar ribuan kali
khotbah. Tetapi, hingga kini saya tidak bisa mengingat satu per satu khotbah
yang pernah saya dengar itu. Jadi, rasanya saya telah memboroskan banyak waktu,
begitu juga para pendeta itu dengan khotbah-khotbah mereka."

Surat itu memicu banyak tanggapan dari pembaca majalah
tersebut. Sampai akhirnya seorang pembaca lain menulis demikian: "Saya sudah
menikah selama 30 tahun. Selama itu istri saya telah memasak ribuan kali untuk
saya. Hingga kini saya tidak bisa mengingat satu per satu masakan istri saya. Tetapi
saya tahu, bahwa masakan-masakan itu telah memberi tubuh saya kekuatan yang
diperlukan untuk hidup sampai sekarang."

Disadari
atau tidak, sebetulnya ada banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh dengan
kita ke gereja; baik melalui ibadah yang kita ikuti—firman yang ditabur, doa
yang dipanjatkan, dan nyanyian yang dinaikkan dalam ibadah; akan menjadi "pupuk
yang subur" bagi pertumbuhan iman kita—maupun melalui persekutuan dengan sesama
saudara seiman; di mana kita dapat saling memperhatikan, saling mendukung dalam
kasih dan dalam perbuatan baik. Itulah sebabnya penulis Surat Ibrani pun
menasihatkan supaya kita jangan menghindari pertemuan-pertemuan ibadah.

Jadi,
jangan berpikir bahwa ke gereja itu hanya membuang-buang waktu dan tidak ada
manfaatnya sama sekali. Itu salah besar.

PERSEKUTUAN DENGAN TUHAN DAN SAUDARA
SEIMAN

TIDAK AKAN SIA-SIA

Penulis: Ayub Yahya

|||||| sumber: http://www.renunganharian.net/ ||||||

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

"Pergilah, anakmu hidup!"

(Yes 65:17-21; Yoh 4:43-54)

"Dan setelah dua hari itu Yesus berangkat dari sana ke Galilea, sebab Yesus sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. Maka setelah Ia tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan-Nya di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu. Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit. Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya." Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: "Anakmu hidup." Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea" (Yoh 4:43-54),


• Sehat dan sakit erat kaitannya dengan beriman dan kurang/tidak beriman. Beriman berarti mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan, sehingga cara hidup dan cara bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan, mentaati dan melaksanakan aneka tatanan dan aturan yang terkait dengan hidup, panggilan dan tugas pengutusannya. Maka pegawai istana menghadap Yesus, Tuhan, mohon penyembuhan bagi anaknya yang sakit, hampir mati, dan Yesus pun menanggapi "Pergilah, anakmu hidup". Pegawai istana `pergi' kepada Tuhan dan kemudian diminta `pergi' kepada anaknya, apa artinya semua ini? Hal itu berarti hidup doa/rohani tak terpisahkan dari hidup sehari-sehari yang mengerahkan tenaga dan waktu. "Ora et labora", berdoa dan bekerja, bagaikan mata uang bermuka dua, dapat dibedakan tetapi tak dapat dipisahkan. Dengan ini kami mengajak dan mengingatkan kita semua: apakah kita sedang sakit, dalam keadaan sakit (sakit hati, sakit jiwa, sakit akal budi, sakit tubuh?), jika memang sedang sakit marilah kita berobat atau bertobat. Dengan jujur kiranya kita semua harus mengakui dan menghayati diri sebagai yang sedang sakit, mungkin tidak 100 % sakit, maka marilah kita bersama-sama dan saling membantu untuk meningkatkan dan memperdalam integrasi hidup rohani/doa dan kerja atau kesibukan kita. Dengan kata lain dalam masa Prapaskah ini kami mengajak kita semua untuk semakin tekun dan rajin serta setia baik dalam berdoa maupun bekerja alias melaksanakan tugas pekerjaan sehari-hari.
• "Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati" (Yes 65:17). Tuhan tidak akan mengingat-ingat lagi kesalahan dan dosa-dosa kita masa lalu, maka sebagai orang beriman kita dipanggil juga untuk tidak mengingat-ingat kesalahan, dosa dan kekurangan orang lain maupun diri kita sendiri, dengan kata lain di dalam hidup sehari-hari hendaknya kita senantiasa berpedoman pada `positive thinking', berpikiran positif. Dengan dan dalam berpikiran positif kita berarti senantiasa melihat dan mengimani apa yang baik, indah, mulia dan luhur baik dalam diri kita masing-masing maupun sesama atau saudara-saudari kita. Dengan demikian kita akan hidup sehat, segar bugar, panjang usia, sebagaimana tertulis dalam kitab Yesaya "Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hanya hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk, sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda" (Yes 65:20). Memang hal ini tidak hanya karena usaha dan jerih payah kita saja, melainkan juga karena anugerah dan rahmat Tuhan. Sebagai usaha dan jerih payah kita antara lain dapat berupa usaha untuk hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan sesuai pedoman `empat sehat lima sempurna', berolahraga dan beristirahat secara teratur. Maka kami berharap kepada para orangtua yang memiliki anak-anak balita atau remaja untuk memperhatikan hal tersebut, dan tentu saja dengan teladan konkret dari para orangtua sendiri. Biasakan makan dan minum sesuai pedoman kesehatan, berolahraga yang murah dan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, antara lain berjalan kaki cepat atau lari-lari.

"Aku akan memuji Engkau, ya TUHAN, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku. TUHAN, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur. Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai"
(Mzm 30:2.4-6)

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Kamis, 11 Maret 2010

PROYEKSI IMAN KRISTEN


Galatia 2 : 19-20

Kita menerima anugerah keselamatan dalam TUHAN Yesus Kristus bukan berarti kita sekadar diperkenankan masuk Surga, tetapi juga dipermuliakan bersama dengan Yesus dalam Kerajaan-NYA (Roma 8 : 17). Untuk proyeksi dipermuliakan bersama dengan Yesus, harus diselenggarakan proses pendewasaan atau penyempurnaan agar orang percaya menjadi serupa dengan Yesus (Galatia 2 : 19-20). Serupa dengan Yesus sebenarnya lebih tepat dipahami sebagai mengenakan kehidupan-NYA. Proses inilah yang membawa orang percaya dapat mengambil bagian dalam kekudusan-NYA, sebab TUHAN menghendaki orang percaya kudus seperti DIA kudus (1 Petrus 1 : 16).

Oleh karena keselamatan adalah usaha TUHAN mengembalikan manusia menjadi segambar dengan diri-NYA, maka proses keselamatan ini tidak akan dapat berlangsung atau terselenggara tanpa Yesus Kristus. Adapun alasannya sebagai berikut :

Pertama, hanya dengan beriman kepada Yesus Kristuslah kita menerima kuasa supaya menjadi anak-anak ALLAH (Yohanes 1 : 12-13). Kuasa di sini adalah potensi untuk dapat sempurna seperti Yesus. Jadi jelaslah bahwa kalau Yesus mengatakan, "Kamu harus sempurna seperti BAPA" (Matius 5 : 48), kesempurnaan bukanlah hal yang mustahil terealisasi dalam kehidupan orang percaya.

Kedua, hanya Yesus teladan iman yang dapat membawa iman kita kepada kesempurnaan. Teladan iman di sini juga berarti bahwa Yesuslah satu-satunya model atau prototype manusia yang dikehendaki ALLAH (Ibrani 12 : 1-2). Tanpa menemukan model tersebut dan mengusahakan untuk mempersonifikasikannya, seseorang tidak memperoleh keselamatan dalam Yesus Kristus.

Ketiga, hanya Yesus yang dapat melatih atau mendidik seseorang dapat sampai kepada kesempurnaan melalui Firman-NYA. Dalam hal ini Yesus bukan saja memberi ajaran-NYA, tetapi diri-NYA sendiri. Melalui proses pemuridan, BAPA Surgawi akan menemukan pribadi anak-NYA di dalam diri orang percaya pada hari penghakiman nanti di akhir zaman.

Keempat, hanya orang-orang yang menderita bersama Kristus yang akan dipermuliakan bersama Yesus Kristus dalam Kerajaan-NYA (Lukas 22 : 29; Roma 8 : 17, 30; dll). Injil harus dapat mengubah seseorang, dari orang berdosa yang rusak, dimuridkan untuk menjadi seperti Yesus yang memikul salib dan sepenanggungan dengan DIA.

Sumber : Alkitab, renungan Truth 11 Maret 2010.
http://maribermakna.blogspot.com

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

OH TUHAN, PEGANGLAH
TANGANKU!!



"...Aku tetap di dekatMu; Engkau memegang tangan
kananku.." Mazmur 73:23



Setiap hari kita berinteraksi dengan begitu banyak
orang. Di keluarga, di tempat kerja, di sekolah, atau dimanapun kita akan
membuat hubungan dengan begitu banyak orang.

Tidak jarang, tiba-tiba timbul
persoalan atau juga konflik dalam hubungan kita dengan orang lain.

Namun, bagaimana kita menyikapi konflik tersebut?

Apakah kita percaya
bahwa Tuhan bisa memakai orang-orang di sekitar kita, bahkan yang sedang
berkonflik dengan kita, untuk membentuk karakter dalam hidup kita?

Itulah
hidup!

1. Jagalah hati.
Firman Tuhan berkata : " Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari
situlah terpancar kehidupan." Ketika kita menerima kata-kata atau perlakuan yang
menyakitkan, jagalah hati. Jika kita bisa menjaga kondisi hati kita untuk tidak
mudah terpengaruh emosi dan tindakan orang lain, kita akan mampu melepaskan
pengampunan dan lepas dari belenggu sakit hati.


2. Jagalah perkataan.
Kita tidak hanya perlu memperhatikan apa yang kita ucapkan, tetapi juga cara
mengucapkannya. Ada kalanya hanya karena salah ucap, atau nada suara dan
ungkapan sinis bisa memancing sebuah pertengkaran. Hindarilah
perkataan-perkataan yang tajam dan tidak perlu.


3. Jangan ungkit
kegagalan masa lalu. Ingat, mungkin kita sedang bicara dengan orang yang pernah
gagal di masa lalu. Daripada mengungkit-ungkit masa lalu yang bisa menimbulkan
kesalahpahaman, lebih baik membicarakan hal-hal yang
sekarang.


4. Jangan menunjukkan
perkataan yang sombong. Tidak perlu memuji diri karena sebuah perbuatan yang
pernah kita lakukan. Sikap rendah hati adalah kunci dalam menjalin komunikasi
yang positif. Belajarlah untuk bersukacita ketika orang lain menerima pujian,
sekalipun saat itu kita pun layak menerimanya.


Belajarlah setiap hari
untuk mendatangkan damai sejahtera bagi setiap orang.

" ...sehingga kamu
hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak bergantung
pada mereka. "
( 1 Tesalonika 4 : 12 )

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

MELEWATI MASA-MASA
PENCOBAAN

Kejadian 39:19-23

Saat masalah hidup tampak
tidak dapat diatasi, kita membutuhkan seseorang untuk menemani dan menolong
kita melihat kesulitan-kesulitan itu melalui mata Tuhan kita yang berdaulat.
Yusuf adalah orang yang seperti itu. Meskipun ia hidup ribuan tahun yang lalu,
kisahnya masih berbicara kepada kita dengan pandangan yang luar biasa mengenai
maksud Tuhan bagi hidup kita.

Yusuf mengalami berbagai
macam pencobaan – kebencian, penolakan dan penghianatan oleh kakak-kakaknya;
kehilangan rumah, keluarga dan kebebasan; difitnah dan hilang kemerdekaan;
kesepian serta kekecewaan karena telah dilupakan. Hidupnya dipenuhi serangkaian
kesulitan dan situasi ketidakadilan, namun Alkitab tidak pernah mencatat adanya
kepahitan atau balas dendam ketika Yusuf mengalami semua keadaan ini.

Meskipun memang tampaknya
Tuhan telah mengabaikan pria muda ini, tetapi sesungguhnya Ia sedang melakukan
karya yang luar biasa di dalam hati Yusuf. Tuhan memiliki rancangan yang besar
baginya dan Ia tahu bahwa pencobaan-pencobaan ini akan menjadi alat yang paling
efektif untuk mempersiapkan hambaNya demi pekerjaan yang terbentang di depan.

Saat Yusuf meresponi setiap
situasi dengan beriman kepada Tuhan dan ketaatan dalam melakukan setiap tugas
yang diberikan kepadanya, satu fakta
menjadi jelas bagi semua orang yang mengenalnya; bahwa Tuhan menyertai Yusuf
(Kejadian 41:38-39)

Kita perlu mengingat hal ini
saat kita melalui masa-masa yang sukar: Tuhan menyertai kita sekalipun keadaan
kita tampaknya menyatakan bahwa Ia telah meninggalkan kita. Kita mungkin
memiliki sedikit kendali atas kesulitan yang kita hadapi, namun setiap orang
memiliki pilihan untuk memberi tanggapan yang positif. Yusuf mengajak kita, mendorong kita untuk mempercayai Tuhan.

|||||| sumber: http://www.sentuhanhati.com/
||||||

Bersikap
Adil

Yesaya 11:1-5
Ulangan 14-16; Markus 12:28-44

Dua
orang pemuda melamar kerja. Yang pertama pandai, ulet, dan jujur, tetapi tidak
pandai bicara. Penampilannya pun kurang rapi. Pemuda kedua seorang pemalas yang
tidak jujur, tetapi bermulut manis dan berpakaian necis. Ketika diwawancara,
ternyata si pemuda kedua diterima! Sebuah keputusan yang tidak adil, tetapi
dapat dipahami. Kita cenderung menilai seseorang berdasar kesan pertama. Tidak
objektif, sebab kita tidak tahu isi hatinya. Akibatnya, kita jadi sulit
bersikap adil.

Dalam
dunia yang tidak adil, Nabi Yesaya menubuatkan akan datangnya Mesias sebagai
Hakim Adil. Nubuat ini menunjuk pada Kristus. Dia bisa bersikap adil sebab
memiliki Roh hikmat dan pengertian. Dia mengenal isi hati seseorang; bisa
melihatnya secara objektif, sehingga dapat bersikap adil. Penghakiman-Nya bukan
berdasarkan kesan pertama yang menipu. Tidak juga dipengaruhi oleh apa kata
orang (ayat 3). Mesias akan membela mereka yang selama ini menjadi korban ketidakadilan
dari penguasa. Dia akan berpihak kepada mereka yang tidak diperlakukan secara
adil: lemah, tersisih, dan tidak dimengerti.

Apakah
Anda merasa diperlakukan tidak adil? Apakah orang kerap salah memahami Anda?
Datanglah kepada Yesus yang mengenal Anda luar-dalam. Dia tidak akan menghakimi
Anda seperti orang lain. Tuhan kita Raja Keadilan! Periksalah juga bagaimana
cara Anda menilai sesama, terutama bawahan Anda. Sudahkah Anda bersikap adil?
Apakah penilaian Anda sering dipengaruhi oleh apa kata orang atau kesan pertama
Anda tehadapnya? Mintalah hikmat agar Dia memampukan Anda bersikap adil.

SETIAP ORANG YANG MENGAKU DIRI ANAK
TUHAN

HARUS MENJADI PEJUANG KEADILAN

Penulis: Juswantori Ichwan

|||||| sumber: http://www.renunganharian.net/ ||||||

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Sepujuk surat utk sahabat


Sahabatku,
Jangan pernah terlibat di dalam dunia tanpa berdoa terlebih dahulu. Selalu ada godaan untuk memperpendek jam doa mu. Setelah seharian melakukan pekerjaan yang melelahkan, saat kamu berlutut di malam hari untuk berdoa dengan mata yg letih, jangan menggunakan rasa kantuk mu sebagai alasan untuk tidak berdoa dan untuk beristirahat.
Kemudian di saat pagi tiba dan kamu menyadari bahwa kamu bangun kesiangan, tolaklah godaan untuk tidak melakukan saat teduh di pagi hari atau untuk melakukannya dengan tergesa-gesa.

Sekali lagi, kamu tidak menggunakan waktu untuk "berjaga-jaga dan berdoa".
Kewaspadaan mu telah dikorbankan, dan saya sangat yakin bahwa akan terjadi kerusakan yang tidak bisa diperbaiki. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada kita setiap hari.

Sahabatku..
Godaan sedang menanti untuk berhadapan dengan mu, dan kamu tidak mempersiapkan diri untuk bisa menahan godaan-godaan itu.
Di dalam jiwa mu, kamu memiliki rasa bersalah, dan kamu tampaknya berada jauh daripada-Nya.
Tentu saja bukan hal yang kebetulan jika kamu cenderung untuk tidak memenuhi semua tanggung jawab mu dengan baik pada hari - hari itu, saat kamu membiarkan kelelahan dan keletihan kamu mengganggu kehidupan doa mu.

Sahabat...
Saat kamu mengikuti kemalasan mu, waktu-waktu doa yang hilang tidak akan pernah bisa ditebus lagi.
Kita mungkin bisa belajar dari pengalaman, tetapi kita akan kehilangan kesegaran dan kekuatan yang dialirkan di dalam waktu-waktu doa itu.

Yesus, Anak Allah yang maha kuasa saja merasa perlu untuk bangun pagi-pagi sekali setiap hari untuk mencurahkan isi hatiNya kepada BapaNya di dalam doa.
Tidakkah kita merasa lebih terdorong untuk berdoa kepada DIA yang memberikan " setiap pemberian yg baik dan setiap anugerah yg sempurna" ( Yakobus 1 : 17 ) dan yg telah berjanji untuk menyediakan semua yg kita perlukan?

Sahabat....
Kita semua mengetahui hal ini ----- kehidupan yang tanpa doa adalah suatu kehidupan yang tidak memiliki kuasa----
Ini mungkin suatu kehidupan yang penuh dengan begitu banyak kegiatan dan kesibukan, tetapi ini menjadi sebuah kehidupan yang jauh dari DIA,,,Sang Pemberi Kehidupan...


Jesus allways love n bless you..


...Dan TUHAN akan menyertai;
DIA akan selalu menjadi Penolong kita,
Dan akan membuktikan kasih-Nya cukup bagi kita semua ...setiap hari...

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

PERBUATAN BAIK

Dibanding para selebriti Indonesia, nama Agus Bambang Priyanto memang kalah tenar. Namun, majalah Time mendaulatnya menjadi salah satu Asean Heroes tahun 2003, berkat upayanya yang tak kenal lelah memimpin penyelamatan para korban bom Bali; mengangkut korban tewas; membopong mereka yang terluka; mengumpulkan harta milik korban untuk diserahkan kepada keluarga; mengatur lalu lintas ambulans.

Bambang bukan petugas. Ia rakyat biasa. Ia melakukan semua itu secara spontan, tanpa diminta.

Untuk menerima penghargaan itu, termasuk hadiah uang ratusan juta, Bambang diundang ke Jepang. Namun, ia menolak pergi. Ia merasa bukan pahlawan. Menurutnya, apa yang ia lakukan adalah sesuatu yang wajar dilakukan setiap orang ketika melihat sesamanya menderita.

Tentang uang hadiah, Bambang beralasan, tidak layak menerima hadiah di atas penderitaan orang lain.

Alangkah indahnya hidup bermasyarakat, apabila setiap orang terdorong untuk saling berbuat baik; bukan untuk saling memanfaatkan. Kepada jemaat Galatia Paulus juga menasihatkan agar mereka tidak jemu-jemu berbuat baik (ayat 9). Dengan begitu, mereka telah memenuhi hukum Kristus (ayat 2).

Tentu tidak harus dalam peristiwa besar seperti yang dilakukan oleh Agus Bambang Priyanto, tetapi juga bisa dalam kejadian sehari-hari. Kuncinya adalah kepekaan dan ketulusan untuk menolong sesama.

Hari ini, adakah sesama yang membutuhkan perbuatan baik kita; mungkin tetangga sebelah rumah, atau rekan sekerja di kantor, atau siapa saja? Semoga kita tidak membiarkan kesempatan berbuat baik itu berlalu begitu saja -AYA

LAKUKAN PERBUATAN BAIK KEPADA ORANG LAIN
MINIMAL SATU PERBUATAN UNTUK SATU HARI

Ayat Alkitab: Galatia 6:1-10

1 Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu
pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke
jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu
sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.

2 Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu
memenuhi hukum Kristus.

3 Sebab kalau seorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama
sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri.

4 Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia
boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat
keadaan orang lain.

5 Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri.

6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi
segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan
pengajaran itu.

7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan.
Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

8 Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai
kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh,
ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.

9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah
datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi
lemah.

10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita
berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-
kawan kita seiman.

www.wiloto.com

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

KEBENARAN

Yohanes 8 : 31-32

Dengan menerima Firman TUHAN dan mematuhi-NYA, kita akan mengenal kebenaran yang memerdekakan, yang tidak lain adalah TUHAN Yesus sendiri (Yohanes 14 : 6). IA bukan saja mengajarkan kebenaran, tetapi diri-NYA sendirilah kebenaran itu. Itulah sebabnya sebagai pengikut Yesus kita mempelajari isi Alkitab, bukan hanya untuk mengisi otak kita, sehingga kita menjadi pandai secara akali, tetapi yang terpenting ialah meneladani seluruh kehidupan TUHAN Yesus, sehingga pantas disebut Kristen. Bukankah sebutan "Kristen" atas orang percaya berarti "seperti Kristus", atau "pengikut Kristus", "orang yang mengikuti jejak Kristus"?

Kata kebenaran dalam teks ini adalah 'alethia', yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan truth. Kata Yunani lain yang diterjemahkan "kebenaran" adalah 'dikaiosune', tetapi dalam versi Inggris ditulis righteousness (misalnya di Matius 5 : 6; 5 : 20). Di Matius 5 : 20, kata ini diterjemahkan "hidup keagamaan", sebab 'dikaiosune' dapat juga diterjemahkan "nilai karakter atau tindakan", "justifikasi/pembenaran". Jadi 'dikaiosune' lebih berarti kebenaran dalam tingkah laku baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan; yaitu sikap hati, sikap batin dan pola berpikir.

Sementara 'alethia' menunjuk kebenaran yang bertalian dengan pemahaman terhadap eksistensi TUHAN. Perlu diketahui bahwa ketika Injil Yohanes ditulis, Kekristenan sedang bergumul hebat menghadapi ajaran sesat di zaman Helenis tersebut, yaitu semangat gnostik. Pengaruh filsafat Yunani memberi kesan bahwa ajaran gnostik sejajar dengan kebenaran Injil. Filsafat Yunani dianggap begitu mulia, sampai-sampai kemudian timbul praktik berteologi yang salah, yaitu usaha untuk memahami kebenaran Injil dengan filsafat Yunani sebagai alatnya. Filsafat Yunani juga diakui orang sebagai kebenaran. Yohanes menangkisnya dengan menegaskan bahwa TUHAN Yesus Kristus lah "Kebenaran" itu.

Kalau filsafat diluar Injil diakui sebagai kebenaran oleh orang percaya, maka mata hatinya akan menjadi buta, dan pengertiannya akan menjadi tumpul untuk memahami kebenaran Injil yang sangat luar biasa. Yesuslah Logos yang menjadi manusia (Yohanes 1 : 1). Firman yang menunjuk kepada Hikmat ALLAH. Dalam hal ini kebenaran tidak bersifat relatif, tetapi absolut. Dengan TUHAN Yesus sebagai ukurannya. Kebenaran itu subyektif ditinjau dari pribadi Kristus, bukan subyektif dari sudut pandang manusia, sebab tidak ada manusia yang benat (Roma 3 : 23). Dalam hal ini kebenaran itu tidak tergantung pada perspektif manusia, tetapi perspektif ALLAH.

Sumber : Alkitab, renungan Truth 8 Maret 2010.
http://maribermakna.blogspot.com

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

BELAJAR MENGALAH UNTUK MENANG,


Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka belajar, sifatnya baik.

Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang.


Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.
Pembeli berteriak: "3x8 = 23, kenapa kamu bilang 24?
"Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: "Sobat, 3x8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi".
Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: "Siapa minta pendapatmu?
Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan".


Yan Hui: "Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?"
Pembeli kain: "Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?"
Yan Hui: "Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu". Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius.


Setelah Confusius tahu duduk persoalannya, Confusius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa: "3x8 = 23.
Yan Hui, kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia." Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya.


Ketika mendengar Confusius bilang dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain.


Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas.Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confusius
tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya.


Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya.


Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai,
dan memberi Yan Hui dua nasehat : "Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh."


Yan Hui bilang baiklah lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan tiba2 angin kencang disertai petir,
kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba2 ingat nasehat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu.


Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah terbukti.


Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba dirumahnya sudah larut malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya.


Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya.


Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasehat Confusius, jangan membunuh.
Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya.


Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata: "Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?"


Confusius berkata: "Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir,
makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh".


Yan Hui berkata: "Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum."
Confusius bilang: "Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku.


Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3x8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu.
Tapi jikalau guru bilang 3x8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa.
Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting?"


Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : "Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun.


Murid benar2 malu." Sejak itu, kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu mengikutinya.


Cerita ini mengingatkan kita: Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangan kamu, apalah artinya.


Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah kebenaran, tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih penting.


Banyak hal ada kadar kepentingannya.
Janganlah gara2 bertaruh mati2an untuk prinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat.


Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang.


Bersikeras melawan PELANGGAN. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat kita kasih sample barang lagi, kita akan mengerti).


Bersikeras melawan BOSS. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat penilaian bonus akhir tahun, kita akan mengerti).


Bersikeras melawan SUAMI. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (suami tidak betah di rumah).


Bersikeras melawan SAHABAT/KAWAN. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Bisa-bisa kita kehilangan seorang sahabat/kawan).

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Sesuatu yang tidak dia miliki


Dua orang laki-laki tinggal berdekatan, Sungai mengalir membatasi tanah
kedua orang ini. sebut saja mereka pak Bobi dan Pak Agung. Pak Bobi
memiliki kebun jagung dan Pak Agung punya kebun kentang. Suatu ketika
sapi pak agung melintasi sungai dan masuk ke kebun pak bobi serta
memakan sebagian besar jagungnya, maka pak bobi marah dan menangkap sapi
itu dan mengikatnya dalam kandang dan menuntut pak agung untuk menganti
setiap butir jagung yang dimakan sapi itu, dan memerintahkan pak agung
untuk membuat kandang supaya sapi nya tidak merusak ladang jagungnya
lagi. Baik pak agung dan Pak Bobi adalah petani miskin, sehingga pak
agung membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menganti semua jagung dan
membangun kadang sapi itu. Dan keluarga Pak bobi selama itu sangatlah
senang karena dapat meminum susu sapi secara gratis.

Waktupun berlalu, tak sangka Babi peliharaan pak bobi melintasi sungai
dan masuk keladang kentang pak agung dan dengan rakusnya memakan kentang
yang ada dalam ladang tersebut. Pak Agung menangkap babi itu dan
memasukan kekandang mereka. Pak Bobi resah dan berpikir pak agung akan
membalasnya, maka pak bobi siap-siap mencari alasan. ke esok harinya pak
bobi melihat pak agung datang dengan istrinya dengan babi ditangan, pak
bobi heran mengapa mereka menbawa babi nya, bukanya dikurung.Dengan
lantang pak bobi berteriak dari dalam rumah "jangan mendekat, aku punya
senjata, kalau kalian berani melukai babi ku akan ku tembak".

Pak Agung menjawab bahwa mereka tidak bermaksud untuk melukai babi atau
keluarga pak bobi, mereka hanya bermaksud untuk mengembalikan babi itu
saja. Pak Bobi terkejut dan keluar dari rumahnya, dan berkata kepada pak
Agung "KALIAN PUNYA KEBUN DAN TERNAK, AKU JUGA PUNYA, TETAPI KAMU
MEMILIKI SESUATU YANG TIDAK AKU PUNYA". Apa itu ?

Tetangga itu menjawab dengan tersenyum, "KAMI ORANG KRISTEN, KAMI
DIPERINTAHKAN UNTUK TIDAK BOLEH MEMBALAS DAN MENDEMDAM". Sejak itulah
kedua keluarga itu menjadi dekat dan Keluarga Pak Bobi percaya pada
"KRISTUS" oleh karena kesaksian keluarga Pak Agung.

Bagaimana dengan kita ? apakan masih mempunyai Dendam dan suka membalas
perbuatan orang pada kita ? Renungkanlah...... "TUHAN MEMBERKATI" AMIN.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

GARAM TAWAR


Ketika garam dikumpulkan dari wilayah Laut Mati, ada garam yang asin
dan baik untuk bumbu dapur, ada pula garam yang tawar. Garam yang
tawar ini tidak dibuang, tetapi disimpan di Bait Allah di Yerusalem.
Pada musim dingin ketika hujan turun, ubin pelataran Bait Allah
menjadi licin, dan garam tawar itu ditaburkan untuk mengurangi
kelicinan. Begitulah, garam yang tawar itu diinjak-injak orang
banyak.

Garam memiliki ciri-ciri yang menggambarkan bagaimana seharusnya
pengaruh umat beriman terhadap kehidupan dunia sekitarnya. Garam
biasanya digunakan sebagai penyedap rasa. Orang percaya seharusnya
menegakkan kesadaran moral suatu bangsa, sehingga dalam setiap aspek
kehidupan, baik sosial, politik, ekonomi, budaya maupun pendidikan,
dapat dirasakan adanya pengaruh dari cara-cara Allah. Jika digunakan
untuk menggarami buah anggur, garam membuat buah itu terasa manis.
Orang percaya seharusnya dapat pula "memaniskan" kepahitan hati
orang-orang yang merasa tertindas dan tersingkir.

Garam dapat digunakan untuk mematikan rumput-rumput liar yang tumbuh
pada retakan jalan setapak. Pelanggaran moral yang terjadi di bangsa
ini seharusnya dapat dilenyapkan oleh pengaruh jemaat Tuhan. Garam
dapat melembutkan es. Kita seharusnya dapat "mencairkan" kebekuan
hati orang yang mengeraskan diri dan menentang kebenaran Allah. Dan
garam dapat mengawetkan makanan atau membuatnya tidak segera
membusuk. Umat kristiani seharusnya juga mempunyai pengaruh yang
melindungi bangsa ini dari kemerosotan moral.

Apakah kita "asin" dan memberi dampak bagi masyarakat sekitar? -ARS

Gereja yang hidup adalah satu-satunya harapan bagi dunia yang sekarat-Andrew Murray

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Minggu, 07 Maret 2010

ORANG YANG TUHAN DAPAT PAKAI


Kisah Para Rasul 2:1-14

Dipanggil Yesus untuk hidup
sebagai murid dan pelayanan, Petrus meninggalkan karir nelayannya untuk
memimpin jemaat di Yerusalem. Kita dapat belajar dari perubahan Petrus, yang
mengalami saat-saat buruk dan yang baik.

Petrus adalah orang pertama
yang mengakui secara terbuka bahwa Yesus adalah Mesias. Saat Tuhan bertanya
kepada para murid, apa yang mereka yakini tentang diriNya, Petrus angkat bicara
dan berkata, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (Matius 16:16).
Dengan berani ia mengakui imannya di depan orang lain. Ia tidak merasa takut
dengan apa opini mereka nantinya. Dengan cara yang serupa, dasar bagi
indentitas kita, baik di depan publik maupun secara pribadi, haruslah
menunjukan bahwa kita merupakan pengikut Kristus. Perkataan dan tindakan kita
harus memproklamasikan bahwa kita adalah milikNya.

Setalah Kristus ditahan,
iman Petrus goyah. Saat ia dituduh pernah bersama-sama dengan Yesus, ia
menyangkalnya. Sebagaimana Tuhan telah perkirakan, sang rasul itu menolak
mengakui hubungan mereka sebanyak 3 kali. Dan betapa hancur hati sang murid
memikirkan apa yang ia telah lakukan (Matius 26:69-75). Namun setelah
kebangkitanNya, Yesus mengampuni Petrus dan kemudian memanggilnya untuk
mengasihi "domba-domba yang hilang"
di dunia ini (Yohanes 21:!5-17). Setelah dipenuhi oleh Roh Kudus pada hari
Pentakosta, Petrus memulai pelayanannya dengan memberitakan Injil kepada ribuan
orang (Kisah Rasul 2:6-11). Dengan kuasa Tuhan, banyak orang diselamatkan.

Petrus adalah satu contoh
yang baik tentang tipe orang yang dapat dipakai oleh Bapa surgawi – seorang
dengan kekuatan dan kelemahan, yang terus belajar dari kesalahannya dan
berserah kepada Tuhan demi tujuan-tujuanNya. Sudahkah anda membuat komitmen
untuk mengikuti rancangan Tuhan?

|||||| sumber: http://www.sentuhanhati.com/

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Sikap Terhadap Pluralisme

Lukas 9 : 51-56

Ketika sebuah desa Samaria menolak Yesus-baik sebagai seorang Yahudi maupun karena ajaran-NYA. IA memarahi murid-murid-NYA yang ingin menghancurkan desa tersebut. Ini menunjukkan sikap Yesus yang toleran dan mengasihi bahkan terhadap orang yang menolak-NYA.

Perlu diwaspadai, di kalangan Kristen telah berkembang sikap toleransi yang tidak proporsional terhadap berbagai agama, pandangan, falsafah, dan gaya hidup, yang mengkristal dalam bentuk paham dan pandangan. Paham atau pandangan tersebut sampai mengurangi ketegasan iman Kristen yang jelas mengemukakan bahwa Yesus Kristuslah satu-satunya jalan keselamatan. Berbagai alasan dikemukakan sebagai dasar argumentasi guna melegalkan pandangan yang memungkinkan bahwa keselamatan juga terdapat dalam agama-agama lain. Pandangan ini bisa berujung pada pengkhianatan terhadap kebenaran Injil yang orisinal.

Seorang penulis Kristen mengatakan bahwa toleransi bukanlah teologi, melainkan suatu sikap etika yang tentu harus dibangun di atas prinsip-prinsip kebenaran. Dalam perspektif Kristen, etika toleransi adalah etika yang bersumber pada prinsip-prinsip kebenaran Kristen dan teologi Kristen.

Etika toleransi bertentangan dengan apa yang diusulkan oleh kaum pluralis Kristen, yang membangun falsafah yang sifatnya universal (global), sampai mengorbankan ketegasan mengenai keselamatan. Falsafah pluralis itu didasarkan pada prinsip kebenaran umum yang diakui oleh semua agama di dunia. Dengan pandangan ini, kebenaran absolut dari Alkitab pun disangkal. Bila ini diterima, maka misi penginjilan secara otomatis tidak lagi dibutuhkan, sebab penginjilan pada dasarnya dianggap sebagai perusak harmonisasi hidup bersama dalam masyarakat majemuk.

Selain pluralisme agama, ada juga pluralisme teologis. Pluralisme teologis ialah sikap menerima semua bentuk dan hasil penafsiran tentang iman dalam kehidupan Gereja TUHAN. Teologi yang diupayakan kaum pluralis teologis ini bersumber dari dalam dan dari luar Alkitab. Hasilnya ialah gabungan dari semua "kebenaran" yang ada. Pandangan ini melahirkan sikap relativisme : Menganggap bahwa kebenaran itu pada hakikatnya adalah relatif. Relativisme telah menguasai hampir semua bidang kehidupan dan penelitian, di antaranya di bidang etika dengan etika situasional, dan di bidang agama dengan mencanangkan tidak adanya kebenaran yang mutlak. Berhati-hatilah, sebab ini pandangan yang salah. Ingat, Yesus bertoleransi, tetapi tetap mengatakan bahwa diri-NYA lah kebenaran yang mutlak itu.

Sumber : Alkitab, renungan "TRUTH"

All glory just for our GOD,
Erick
http://maribermakna.blogspot.com

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Kamis, 04 Maret 2010

KENAPA HARUS PERGI KE GEREJA???...


Cerita 1

Seorang Katolik menulis surat kepada Editor sebuah surat kabar dan
mengeluhkan kepada para pembaca bahwa dia merasa sia-sia pergi ke
gereja setiap minggu.

Tulisnya, "saya sudah pergi ke gereja selama 30 tahun dan selama itu
saya telah mendengar 3000 khotbah. Tapi selama hidup, saya tidak bisa
mengingat satu khotbah pun. Jadi saya rasa saya telah memboroskan
begitu banyak waktu - demikian pun para pastor itu telah memboroskan
waktu mereka dengan khotbah-khotbah itu."

Surat itu menimbulkan perdebatan yang hebat dalam kolom pembaca.
Perdebatan itu berlangsung berminggu-minggu sampai akhirnya ada
seseorang yang menulis demikian: "Saya sudah menikah selama 30 tahun.
Selama ini istri saya telah memasak 32.000 jenis masakan. Selama hidup
saya tidak bisa mengingat satu pun jenis masakan itu yang dilakukan
istri saya. Tapi saya tahu bahwa masakan-masakan itu telah memberi saya
kekuatan yang saya perlukan untuk bekerja. Seandainya istri saya tidak
memberikan makanan itu kepada saya,maka saya sudah lama meninggal."

Sejak itu tak ada lagi komentar tentang khotbah.

Cerita 2

Nenek Granny sedang menyambut cucu-cucunya pulang dari sekolah.

Mereka adalah anak-anak muda - anak muda yang sangat cerdas dan sering menggoda nenek mereka.

Kali ini, Tom mulai menggoda dia dengan berkata, "Nek, apakah nenek masih pergi ke gereja pada hari minggu?"

"Tentu!"

"Apa yang nenek peroleh dari gereja?

Apakah nenek bisa memberitahu kami tentang Injil minggu lalu..?"

"Tidak, nenek sudah lupa.

Nenek hanya ingat bahwa nenek menyukainya."

"Lalu apa khotbah dari pastor?"

"Nenek tidak ingat.

Nenek sudah semakin tua dan ingatan nenek melemah.

Nenek hanya ingat bahwa ia telah memberikan khotbah yang memberi kekuatan, Nenek menyukai khotbah itu."

Tom menggoda, "Apa untungnya pergi ke gereja jika nenek tidak mendapatkan sesuatu dariNya?"

Nenek itu terdiam oleh kata-kata itu dan ia duduk di sana termenung.

Dan anak-anak lain tampak menjadi malu.

Kemudian nenek itu berdiri dan keluar dari ruangan tempat mereka semua duduk, dan berkata, "Anak-anak, ayo ikut nenek ke dapur."

Ketika mereka tiba di dapur, dia mengambil tas rajutan dan
memberikannya kepada Tom sambil berkata, "Bawalah ini ke mata air, dan
isilah dengan air, lalu bawa kemari!"

"Nenek, apa nenek tidak sedang melucu?

Air didalam tas rajutan....!

"Nek, apa ini bukan lelucon?" tanya Tom.

"Tidak.., lakukanlah seperti yang kuperintahkan.

Saya ingin memperlihatkan kepadamu sesuatu."

Maka Tom berlari keluar dan dalam beberapa menit ia kembali dengan tas yang bertetes-teskan ..

"Lihat,nek," katanya. "Tidak ada air di dalamnya."

"Benar," katanya.

"Tapi lihatlah betapa bersihnya tas itu sekarang.

Anak-anak, tidak pernah kamu ke gereja tanpa mendapatkan sesuatu yang baik, meskipun kamu tidak mengetahuinya."

Cerita 3

KISAH NATAL

Suatu ketika, ada seorang pria yang menganggap Natal sebagai sebuah takhayul belaka.

Dia bukanlah orang yang kikir.

Dia adalah pria yang baik hati dan tulus, setia kepada keluarganya dan bersih kelakuannya terhadap orang lain.

Tetapi ia tidak percaya pada kelahiran Kristus yang diceritakan setiap gereja di hari Natal.

Dia sunguh-sungguh tidak percaya.

"Saya benar-benar minta maaf jika saya membuat kamu sedih," kata pria itu kepada istrinya yang rajin pergi ke gereja.

"Tapi saya tidak dapat mengerti mengapa Tuhan mau menjadi manusia.

Itu adalah hal yang tidak masuk akal bagi saya "

Pada malam Natal, istri dan anak-anaknya pergi menghadiri kebaktian tengah malam di gereja.

Pria itu menolak untuk menemani mereka.

"Saya tidak mau menjadi munafik," jawabnya.

"Saya lebih baik tinggal di rumah.

Saya akan menunggumu sampai pulang."

Tak lama setelah keluarganya berangkat, salju mulai turun.

Ia melihat keluar jendela dan melihat butiran-butiran salju itu berjatuhan.

Lalu ia kembali ke kursinya di samping perapian dan mulai membaca surat kabar.

Beberapa menit kemudian, ia dikejutkan oleh suara ketukan.

Bunyi itu terulang tiga kali.

Ia berpikir seseorang pasti sedang melemparkan bola salju ke arah jendela rumahnya.

Ketika ia pergi ke pintu masuk untuk mengeceknya, ia menemukan sekumpulan burung terbaring tak berdaya di salju yang dingin.

Mereka telah terjebak dalam badai salju dan mereka menabrak kaca jendela ketika hendak mencari tempat berteduh.

Saya tidak dapat membiarkan makhluk kecil itu kedinginan di sini, pikir pria itu.

Tapi bagaimana saya bisa menolong mereka?

Kemudian ia teringat akan kandang tempat kuda poni anak-anaknya.

Kandang itu pasti dapat memberikan tempat berlindung yang hangat.

Dengan segera pria itu mengambil jaketnya dan pergi ke kandang kuda tersebut.

Ia membuka pintunya lebar-lebar dan menyalakan lampunya. Tapi burung-burung itu tidak masuk ke dalam.

Makanan pasti dapat menuntun mereka masuk, pikirnya.

Jadi ia berlari kembali ke rumahnya untuk mengambil remah-remah roti
dan menebarkannya ke salju untuk membuat jejak ke arah kandang.

Tapi ia sungguh terkejut.

Burung-burung itu tidak menghiraukan remah roti tadi dan terus melompat-lompat kedinginan di atas salju.

Pria itu mencoba menggiring mereka seperti anjing menggiring domba,
tapi justru burung-burung itu berpencaran kesana-kemari, malah menjauhi
kandang yang hangat itu.

"Mereka menganggap saya sebagai makhluk yang aneh dan menakutkan," kata
pria itu pada dirinya sendiri, "dan saya tidak dapat memikirkan cara
lain untuk memberitahu bahwa mereka dapat mempercayai saya.

Kalau saja saya dapat menjadi seekor burung selama beberapa menit, mungkin saya dapat membawa mereka pada tempat yang aman."

Pada saat itu juga, lonceng gereja berbunyi.

Pria itu berdiri tertegun selama beberapa waktu, mendengarkan bunyi lonceng itu menyambut Natal yang indah.

Kemudian dia terjatuh pada lututnya dan berkata, "Sekarang saya mengerti," bisiknya dengan terisak.

"Sekarang saya mengerti mengapa KAU mau menjadi manusia."

Saudaraku, sering kita mengalami kejenuhan untuk pergi ke gereja dan
merasa tak ada gunanya, semoga cerita di atas ini bisa lebih meneguhkan
kita akan pentingnya ke gereja.

Life Is So Beautiful Friendship Forever

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Anugerah
Efesus 2 : 8-10


Dari banyak kata yang sering muncul di kalangan orang Kristen, kata "anugerah" adalah salah satunya. Dalam bahasa Ibrani, anugerah disebut 'khen' (dengan topi diatas huruf e), dan dalam bahasa Yunani 'kharis'. Dua kata ini memiliki kesamaan pengertian, yaitu "pemberian atau perbuatan baik dari seseorang yang berkedudukan tinggi (atasan) kepada orang yang levelnya lebih rendah". Kata 'khen' dan 'kharis' juga berarti "sebuah pemberian tanpa melihat kepantasan si penerima pemberian tersebut", dan juga berarti "pemberian yang memiliki nilai tinggi dan sangat dibutuhkan". Kata "anugerah" sama pengertiannya dengan "kasih karunia" atau "rahmat"

Agar dapat menerima anugerah TUHAN secara benar, maka kita harus mengerti di mana letak anugerah dalam keselamatan yang TUHAN berikan kepada kita. Apakah terletak kepada cara menerima keselamatan? Atau, apakah anugerah itu terletak pada nilai keselamatan itu sendiri, yaitu kesediaan ALLAH menjadi manusia? Apakah nilai anugerah terletak pada kedua-duanya?

Doktrin keselamatan hanya oleh anugerah (Inggris : 'only by grace'; Latin : 'sola gratia') terambil dari Efesus 2 : 8-9. Teks ini lebih populer pada ajaran yang menekankan kemutlakan kedaulatan ALLAH dalam menentukan keselamatan atas setiap individu. Sayangnya, tidak jarang pengajaran ini memberi tekanan yang tidak pada proporsinya terhadap proses penyelamatan umat manusia. Dikatakan untuk menerima keselamatan, manusia tidak perlu berbuat apa-apa, yang penting pengakuan bibir dan perasaan percaya. Dikesankan bahwa sekalipun seorang manusia bertindak pasif, asal dia orang terpilih, maka ia bisa selamat. Padahal dalam Perjanjian Baru sesuai yang diajarkan oleh TUHAN Yesus, tidak ada satu ayat pun yang menyatakan bahwa cara menyambut keselamatan juga bernilai anugerah. Selalu ada tantangan, pertaruhan atau barter untuk mengikut TUHAN Yesus atau dalam menerima anugerah tersebut. Manusia menyambut keselamatan itu dengan aktif melalui iman (ayat 8), dan iman tanpa perbuatan adalah mati (Yakobus 2 : 26).

Kata-kata "bukan hasil usahamu tetapi pemberian ALLAH... bukan hasil pekerjaanmu" kalau tidak diteropong dengan benar bisa membangkitkan suatu kesan bahwa perbuatan baik tidak diperlukan. Bahkan membangun kecurigaan, seolah-olah perbuatan baik dalam Kekristenan dapat menjadi ancaman dan bisa merusak doktrin keselamatan 'sola gratia'. Sesungguhnya, manusia menerima anugerah secara aktif, sehingga perbuatan baik itu sejalan dengan 'sola gratia' (ayat 10). Marilah memahami hal ini dengan benar, sehingga kita menerima keselamatan secara maksimal.

Sumber : Alkitab, renungan "TRUTH"

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

"Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita".


(Yer 17:5-10; Luk 16:19-31)

"Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang."(Luk 16:19-26),


• Gus Dur (alm) memang kaya akan humor yang berbobot alias berisi. Antara lain ketika bertemu dengan Bapak Kardinal, Gus Dur berkata "Bapak Kardinal itu enak kalau nanti naik ke sorga, lebih enak daripada saya". "Gimana itu Gus', pertanyaan Kardinal untuk minta penjelasan lebih lanjut. "Di sorga itu yang ada ialah yang tidak ada di dunia ini. Bapak Kardinal tidak nikah alias tidak boleh menikmati perempuan cantik, maka di sorga nanti disediakan perempuan-perempuan cantik dan dengan bebas memilih dan menikmati semaunya, sedangkan saya di dunia ini tidak boleh makan sate babi, maka di sorga nanti paling hanya disediakan sate babi", demikian penjelasan Gus Dur lebih lanjut. Apa yang dijelaskan oleh Gus Dur ini hemat saya senada dengan kutipan Warta Gembira hari ini "Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita". Saya merasa hal ini merupakan pengajaran atau katekese sederhana, maka marilah kita mawas diri: apa yang telah dan belum kita lakukan selama hidup di dunia ini. Jika di dunia ini kita berfoya-foya, maka di sorga nanti kita harus matiraga, sebaliknya jika di dunia ini kita matiraga, maka di sorga nanti kita dapat berfoya-foya seenaknya; jika kita jarang atau tak pernah berdoa, maka nanti harus berdoa terus menerus, dst…
• "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN" (Yer 17:5-7). Sebagai orang beriman kita dipanggil untuk menjadi "orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan", maka marilah kita mawas diri perihal harapan, dambaan, cita-cita atau impian-impian kita, yang menggerakkan dan menggairahkan hidup kita. Harapan, dambaan, cita-cita dan impian kita hendaknya sesuai dengan janji-janji yang pernah kita ikrarkan atau diientegrasikan ke dalam janji tersebut. Dengan kata lain hendaknya harapan kita sesuai dengan aturan dan tatanan yang terkait dengan hidup dan panggilan kita masing-masing alias hidup dan bertindak secara konstitusional, menghayati visi atau spiritualitas hidup bersama dalam kesibukan dan pelayanan sehari-hari. Maka baiklah pada masa Prapaskah ini kita buka kembali buku atau catatan perihal konstitusi, pedoman hidup, anggaran dasar, dst.., kita bacakan dan renungkan serta fahami kembali. Kami percaya bahwa dalam setiap organisasi atau paguyuban hidup bersama pasti ada aturan atau cara bertindak yang harus diikuti atau dilaksanakan oleh seluruh anggotanya, maka alangkah indahnya jika semua anggota memahami semua aturan yang terkait dan kemudian melaksanakannya. Mungkin tidak sempat membaca dan merenungkan seluruh buku, maka baiklah kita renungkan apa yang menjadi motto hidup bersama, yang pada umumnya singkat dan padat. Dengan ini juga kami mengingatkan siapa saja yang hanya mengandalkan kekuatannya sendiri untuk bertobat; marilah saling membantu dan bergotong-royong dalam menghayati panggilan maupun melaksanakan tugas pengutusan.

"Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin."(Mzm 1:1-4)

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Senin, 01 Maret 2010

"Hendaklah kamu murah hati sama seperti Bapamu adalah murah hati."


(Dan 9:4b-10; Luk 6:36-38)

"Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Luk 6:36-38), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
• Murah hati berarti hatinya dijual murah kepada siapapun yang berminat meminta atau membelinya alias memberi perhatian kepada siapapun tanpa pandang bulu. Kita semua telah menerima kemurahan hati alias diperhatikan terus menerus oleh Tuhan melalui mereka yang telah berbuat baik kepada kita, yang mengasihi kita, dst ..antara lain orangtua, kakak-adik, guru/pendidik, sahahat dst… , sehingga diri kita masing-masing dalam keadaan seperti sekarang ini. Maka marilah kita tanggapi sabda atau perintah Yesus: "Hendaklah kamu murah hati sama seperti Bapamu adalah murah hati". Saling bermurah hati alias memperhatikan ini hendaknya pertama-tama dan terutama dihayati di dalam keluarga, di antara semua anggota keluarga. Apa yang diterima dan dialami di dalam dan melalui keluarga akan menjadi kekuatan dan modal yang handal untuk terus dikembangkan dan diperdalam di dalam kehidupan bersama yang lebih luas, seperti di dalam tempat kerja/ tugas atau di masyarakat. Ingatlah dan hayatilah bahwa `hati' diberikan kepada orang lain alias memberi perhatian, hati kita tidak akan berkurang melainkan justru semakin bertambah, yaitu kita juga semakin diperhatikan oleh lebih banyak orang daripada kita tidak memperhatikan orang lain. Semakin kita memperhatikan orang lain, kita sendiri juga semakin diperhatikan orang lain. Baiklah motto "to be man or woman with/for others" kita hayati dan sebarluaskan bersama-sama, sehingga kita semua tumbuh berkembang dalam hal keutamaan sosial atau solidaritas maupun keberpihakan pada yang miskin dan berkekurangan.
• "Ya TUHAN, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami dan bapa-bapa kami patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau. Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia, dan tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya" (Dan 9:8-10). Doa atau keluh kesah ini kiranya juga baik menjadi doa dan keluh kesah kita, mengingat dan memperhatikan bahwa kita semua telah dan sering berbuat dosa, tidak setia pada panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing. Marilah menyadari kelemahan, dosa dan berbagai pelanggaran yang telah kita lakukan serta kemudian dengan rendah hati mohon kasih pengampunan Tuhan. Mungkin baik pada masa Prapaskah atau Tobat ini kita kenangkan dan ingat siapa-siapa saja yang telah kita sakiti atau lukai, dan kemudian dengan rendah hati mohon kasih pengampunan dari orang yang bersangkutan; sekiranya tidak mungkin langsung mohon pengampunan pada orang yang bersangkutan, baiklah kita mohon kasih pengampunan Tuhan melalui pengakuan dosa pribadi di hadapan imam. Serentak saat kita menyadari dan mengakui dosa dan pelanggaran kita, saat itu juga hendaknya segera memperbaharui diri atau bertobat, antara lain ketika ada orang yang menyakiti atau melukai kita dalam bentuk apapun hendaknya diampuni dan dikasihi. Hidup saling mengasihi dan mengampuni itulah panggilan dan tugas kita sebagai orang beriman, khususnya yang beriman kepada Yesus Kristus. Mariilah kita hayati juga bagian dari doa Bapa Kami, doa harian, yang sering kita doakan "Ampunilah kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami". Kasih pengampunan merupakan dasar dan sumber hidup damai sejahtera sejati, kiranya kita semua mendambakan hidup damai sejahtera sejati, maka marilah saling mengasihi dan mengampuni dimanapun dan kapanpun.

"Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang kami; kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemah kami. Tolonglah kami, ya Allah penyelamat kami, demi kemuliaan nama-Mu! Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu! Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan kebesaran lengan-Mu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh!" (Mzm 79:8-9.11)

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

PRIORITAS UTAMA DALAM HIDUP INI


Lukas 10:38-42


Gereja dipenuhi oleh orang-orang
yang senang dengan kesibukan. Ayo lakukan! Mari kita pergi sekarang! Buka kelas
baru! Kerahkan tim pelayanan! Yang menyedihkan, terlalu sering segala aktivitas
yang kita lakukan justru membuat kita keluar dari jalur. Kita terlalu banyak melakukan
namun tidak menjadi.

Bacaan Alkitab hari ini memberikan
gambaran sempurna tentang dikotomi antara "melakukan versus menjadi", melalui
peran unik yang dimainkan oleh Maria dan Marta. Dengan mudah kita dapat
mengetahui bahwa Marta adalah orang yang senang melakukan. Ia sibuk
membersihkan, menghidangkan masakan, dan melakukan kegiatan ini dan itu.
Sedangkan Maria lebih memilih untuk menjadi—ia ingin berada di dekat Yesus dan
menikmati momen indah di dalam hadirat-Nya.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan
respon yang ditunjukkan kedua bersaudara ini. Marta seringkali dipersalahkan
dalam peristiwa ini, namun sesungguhnya, ia sekadar ingin memenuhi kebutuhan
tuannya. Ia ingin menjalankan pelayanannya, sementara Maria rindu untuk
menyembah Allah.

Di dalam Lukas 10:41-42, Yesus
memang menegur Marta, namun Yesus tidak pernah berkata bahwa Marta bersalah
karena segala yang dilakukannya itu. Yang dikatakan-Nya adalah bahwa kesibukan
yang ditunjukkan Marta bukanlah hal yang terbaik untuk saat itu. Teguran ini
juga sangat tepat ditujukan bagi gereja, yang dipanggil Tuhan terutama untuk
menghormati Dia. Baru kemudian setelah kita dimampukan oleh Roh-Nya dan
mengalami perjumpaan yang intim dengan Allah, saat itulah kita benar-benar siap
untuk melakukan kegiatan pelayanan apapun.

Gereja
tetap memerlukan kedua tipe seperti yang diperankan Marta dan Maria. Tipe
manakah yang biasa Anda lakukan? Bila Anda seperti Marta, apakah Anda
memprioritaskan persekutuan yang intim dan konsisten dengan Allah di
tengah-tengah segala aktivitas Anda? Dan bila Anda seperti Maria, apakah Anda
menjadikan penyembahan pribadi Anda sebagai tenaga penggerak yang menggerakkan
pelayanan Anda?


__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

"Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu"
(Ul 26:16-19; Mat 5:43-48)

"Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Mat 5:43-48),


• Musuh adalah apa saja atau siapa saja yang tidak saya senangi, yang mengganggu kita, yang tidak sesuai dengan selera pribadi kita, dan pada umumnya dengan mudah kita akan membencinya. Ajaran Yesus sebagaimana diwartakan hari ini memang berat dan mulia:"Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar". Ia sendiri telah menghayati yang Ia ajarkan, yaitu ketika tergantung di kayu salib Ia mendoakan mereka yang memusuhi atau mengejeknya. Sebagai orang yang percaya kepadaNya kita dipanggil untuk menghayati sabdaNya serta meneladan cara bertindakNya, antara lain mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka yang menganiaya kita. Marilah kita hadirkan atau kenangkan apa atau siapa saja yang menjadi musuh-musuh kita untuk kita kasihi atau mereka yang mempersulit hidup kita untuk kita doakan. Mungkin yang paling mudah adalah makanan atau minuman, maka marilah kita nikmati aneka makanan dan minuman yang sehat meskipun tidak enak/tidak nikmat di lidah. Enak dan tidak enak, nikmat dan tidak nikmat dalam hal makanan hitungannya kiranya tidak lebih dari satu menit dan hanya beberapa detik saja, yaitu di lidah. Kami berharap dalam hal makan dan minum kita tidak hanya mengikuti selera pribadi melainkan sesuai dengan aturan atau norma kesehatan. Jika dalam hal makan dan minum tidak ada masalah atau yang dimusuhi, hemat kami dengan mudah kita mengasihi musuh maupun mendoakan mereka yang telah menganiaya kita.
• "Pada hari ini TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan ini; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu. Engkau telah menerima janji dari pada TUHAN pada hari ini, bahwa Ia akan menjadi Allahmu, dan engkau pun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya" (Ul 26:16-17). Kutipan ini kiranya baik menjadi permenungan atau refleksi kita, dimana kita diingatkan dan diajak untuk `melakukan atau melaksanakan aneka macam ketetapan dan peraturan' yang terkait dengan hidup, panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing. Secara jujur kiranya banyak diantara kita harus mengakui bahwa kita memusuhi atau tidak suka terhadap beberapa ketetapan atau peraturan, entah itu di tempat kerja, masyarakat pada umumnya atau di jalanan. Yang mungkin paling sulit kiranya mengatur diri sendiri dalam rangka melakukan ketetapan atau peraturan. Jika kita tidak dapat mengatur diri sendiri, kamar kerja atau kamar tidur kita sendiri, almari pakaian kita sendiri, dst.. maka kita juga akan menemui kesulitan alias malas untuk melakukan aneka ketetaban dan peraturan, maka baiklah pertama-tama dan terutama marilah mengatur diri kita sendiri, mendisiplinkan diri kita dalam rangka mengusahakan hidup sehat, segar bugar. Serentak mengatur diri kita perhatikan juga aneka peraturan yang berlaku di tempat kerja atau tempat belajar kita masing-masing, dimana kita cukup memboroskan waktu dan tenaga kita. Sikapilah aneka peraturan dalam dan dengan kasih, karena peraturan dibuat dan diberlakukan atas dasar dan demi kasih, dijiwai oleh cintakasih dan agar mereka yang melakukan peraturan semakin terampil dalam mengasihi. Orang beriman sejati akhirnya berada `diatas peraturan', bukan berarti melanggar peraturan tetapi peraturan dihayati sebagai sarana atau wahana hidup baik, mulia dan bahagia, dimana orang tidak merasa berat melakukan peraturan tetapi melakukan peraturan dengan gairah dan gembira.

"Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati, Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh. Sekiranya hidupku tentu untuk berpegang pada ketetapan-Mu!"(Mzm 119:1-2.4-5)

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

JERAT KEBOHONGAN


Kebohongan atau dusta itu beranak pinak. Begitu seseorang berbohong,
maka selanjutnya ia akan terus diseret dalam kebohongan-kebohongan
lainnya. Jadinya seperti lingkaran setan. Kebohongan satu ditutupi
oleh kebohongan lainnya. Akibatnya bisa sangat fatal.

Itulah yang terjadi pada Marion Jones-Thompson, pelari putri terkenal
dari Amerika. Jones berbohong tentang skandal doppingnya saat merebut
medali di Olimpiade Sidney, Australia, tahun 2000. Jones berbohong
kepada keluarganya, kepada agen dan sponsornya, kepada para
penggemarnya, seterusnya kepada para polisi, terakhir kepada tim juri
pengadilan. Ia beralasan, hidupnya yang sedang bergelimang kesuksesan
akan hancur lebur jika skandal itu terbongkar. Jadi, ia memilih
berbohong. Namun, Jones salah. Ia memang sempat "tertolong", tetapi
hanya untuk sementara. Selanjutnya ia justru terjerumus pada
kehancuran yang lebih parah. Karier dan reputasinya benar-benar
amblas.

Daud pernah melakukan tindakan "kotor"; mencemari Batsyeba, lalu
merekayasa kematian Uria, suami Batsyeba, prajuritnya yang setia.
Natan memperingatkan Daud atas kekejiannya tersebut. Sebagai raja
yang berkuasa, Daud bisa saja "membungkam" Natan. Lalu hidup dalam
kebohongan.

Akan tetapi, Daud tidak melakukan itu. Ia bertobat;
mengakui, dan menyesali perbuatannya. Betul, Daud tetap harus
menanggung akibat dari dosanya itu (ayat 14), namun setidaknya ia
terhindar dari akibat yang lebih parah (ayat13).

Maka, berhati-hatilah dengan kebohongan. Sebab di balik "kelegaan"
sementara yang didapat, di sana tersimpan kepahitan yang sangat.


KEJUJURAN ADALAH PILIHAN TERBAIK
SEPAHIT APA PUN

Ayat Alkitab: 2Samuel 12:1-14

1. TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan
berkata kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang
kaya, yang lain miskin.

2 Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi;

3 si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak
domba betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak
domba itu menjadi besar padanya bersama-sama dengan anak-anaknya,
makan dari suapnya dan minum dari pialanya dan tidur di
pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya.

4 Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa
sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk
memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia
mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan
memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu."

5 Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia
berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang
melakukan itu harus dihukum mati.

6 Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali
lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak
kenal belas kasihan."

7 Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu!
Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi
engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau
dari tangan Saul.

8 Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri
tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum
Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah
lagi ini dan itu kepadamu.

9 Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang
jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan
dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia
sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.

10 Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari
keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku
dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.

11 Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan
Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri.
Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan
memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan
isteri-isterimu di siang hari.

12 Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi
Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara
terang-terangan."

13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa
kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah
menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.

14 Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah
sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan
mati."

www.wiloto.com

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

RENUNGAN UNTUK SAHABAT

hidup adalah sebuah anugerah ...
tidak lahir dari sebuah kesalahan seperti kata orang
justru kesalahan itulah yang membuat semuanya tidak jelas

Allah mempunyai tujuan yang jelas tentang hidup ini (Yer 29:11) ...
seperti seseorang yang membuat kursi untuk duduk dan meja untuk meletakkan sesuatu di atasnya ...
Allah membuat manusia dan memberikan ia kehidupan
dengan satu tujuan ....
untuk memuliakan Dia ....
Dari Allah ... oleh Allah dan untuk Allah .... kita hidup

Namun oleh karena Yesus ...
Kita ada di dunia ini untuk sebuah tugas mulia ,,,
Kita ada karena Yesus ....
Untuk menyatakan kepada dunia bahwa Yesus hidup dan sangat mengasihi dunia ini ....

Memang sih ....
Kita lahir dari orang tua kita ...
sampai masa yang ditetapkan ....
Kemudian ,, .... Ia melahirkan kita kembali sesuai kehendak-Nya (Yoh 1:13) - itulah yang kita sebut kelahiran kembali (reborn)

Akhirnya ....
Aku adalah anak Allah, milik kepunyaan-Nya sendiri ...
Hidupku bukan aku lagi, tetapi Yesus yang memiliki hidupku ini
Aku hidup untuk Yesus ... dan untuk kemuliaan-Nya

itulah HIDUPku ....
itulah TUJUAN hidupku ...
itulah JATI DIRIKU .... yang sebenarnya ..

Jesus Loves You


__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

TERSENYUM TIAP HARI


‎​‎​*Bukan karena hidup bahagia maka kamu tersenyum, tetapi karena kamu tersenyum, hidup menjadi bahagia..

*Bukan karena semua orang bersahabat maka kamu tersenyum, tetapi karena kamu tersenyum, semua orang menjadi bersahabat...

*Bukan karena pekerjaan menyenangkan maka kamu tersenyum, tetapi
karena kamu tersenyum, pekerjaan jadi menyenangkan.

*Bukan karena keluarga harmonis kamu tersenyum, tetapi karena kamu tersenyum, keluarga menjadi harmonis...

*Bukan dunia yang menciptakan senyuman, Senyuman yang menciptakan dunia!

Always smile...
Have a blessed day.. everyday..
God Bless U

Always in His Love,

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com