PENCOBAAN
Kejadian 39:19-23
Saat masalah hidup tampak
tidak dapat diatasi, kita membutuhkan seseorang untuk menemani dan menolong
kita melihat kesulitan-kesulitan itu melalui mata Tuhan kita yang berdaulat.
Yusuf adalah orang yang seperti itu. Meskipun ia hidup ribuan tahun yang lalu,
kisahnya masih berbicara kepada kita dengan pandangan yang luar biasa mengenai
maksud Tuhan bagi hidup kita.
Yusuf mengalami berbagai
macam pencobaan – kebencian, penolakan dan penghianatan oleh kakak-kakaknya;
kehilangan rumah, keluarga dan kebebasan; difitnah dan hilang kemerdekaan;
kesepian serta kekecewaan karena telah dilupakan. Hidupnya dipenuhi serangkaian
kesulitan dan situasi ketidakadilan, namun Alkitab tidak pernah mencatat adanya
kepahitan atau balas dendam ketika Yusuf mengalami semua keadaan ini.
Meskipun memang tampaknya
Tuhan telah mengabaikan pria muda ini, tetapi sesungguhnya Ia sedang melakukan
karya yang luar biasa di dalam hati Yusuf. Tuhan memiliki rancangan yang besar
baginya dan Ia tahu bahwa pencobaan-pencobaan ini akan menjadi alat yang paling
efektif untuk mempersiapkan hambaNya demi pekerjaan yang terbentang di depan.
Saat Yusuf meresponi setiap
situasi dengan beriman kepada Tuhan dan ketaatan dalam melakukan setiap tugas
yang diberikan kepadanya, satu fakta
menjadi jelas bagi semua orang yang mengenalnya; bahwa Tuhan menyertai Yusuf
(Kejadian 41:38-39)
Kita perlu mengingat hal ini
saat kita melalui masa-masa yang sukar: Tuhan menyertai kita sekalipun keadaan
kita tampaknya menyatakan bahwa Ia telah meninggalkan kita. Kita mungkin
memiliki sedikit kendali atas kesulitan yang kita hadapi, namun setiap orang
memiliki pilihan untuk memberi tanggapan yang positif. Yusuf mengajak kita, mendorong kita untuk mempercayai Tuhan.
|||||| sumber: http://www.sentuhanhati.com/
||||||
Bersikap
Adil
Yesaya 11:1-5
Ulangan 14-16; Markus 12:28-44
Dua
orang pemuda melamar kerja. Yang pertama pandai, ulet, dan jujur, tetapi tidak
pandai bicara. Penampilannya pun kurang rapi. Pemuda kedua seorang pemalas yang
tidak jujur, tetapi bermulut manis dan berpakaian necis. Ketika diwawancara,
ternyata si pemuda kedua diterima! Sebuah keputusan yang tidak adil, tetapi
dapat dipahami. Kita cenderung menilai seseorang berdasar kesan pertama. Tidak
objektif, sebab kita tidak tahu isi hatinya. Akibatnya, kita jadi sulit
bersikap adil.
Dalam
dunia yang tidak adil, Nabi Yesaya menubuatkan akan datangnya Mesias sebagai
Hakim Adil. Nubuat ini menunjuk pada Kristus. Dia bisa bersikap adil sebab
memiliki Roh hikmat dan pengertian. Dia mengenal isi hati seseorang; bisa
melihatnya secara objektif, sehingga dapat bersikap adil. Penghakiman-Nya bukan
berdasarkan kesan pertama yang menipu. Tidak juga dipengaruhi oleh apa kata
orang (ayat 3). Mesias akan membela mereka yang selama ini menjadi korban ketidakadilan
dari penguasa. Dia akan berpihak kepada mereka yang tidak diperlakukan secara
adil: lemah, tersisih, dan tidak dimengerti.
Apakah
Anda merasa diperlakukan tidak adil? Apakah orang kerap salah memahami Anda?
Datanglah kepada Yesus yang mengenal Anda luar-dalam. Dia tidak akan menghakimi
Anda seperti orang lain. Tuhan kita Raja Keadilan! Periksalah juga bagaimana
cara Anda menilai sesama, terutama bawahan Anda. Sudahkah Anda bersikap adil?
Apakah penilaian Anda sering dipengaruhi oleh apa kata orang atau kesan pertama
Anda tehadapnya? Mintalah hikmat agar Dia memampukan Anda bersikap adil.
SETIAP ORANG YANG MENGAKU DIRI ANAK
TUHAN
HARUS MENJADI PEJUANG KEADILAN
Penulis: Juswantori Ichwan
|||||| sumber: http://www.renunganharian.net/ ||||||
__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar