Kisah Para Rasul 2:1-14
Dipanggil Yesus untuk hidup
sebagai murid dan pelayanan, Petrus meninggalkan karir nelayannya untuk
memimpin jemaat di Yerusalem. Kita dapat belajar dari perubahan Petrus, yang
mengalami saat-saat buruk dan yang baik.
Petrus adalah orang pertama
yang mengakui secara terbuka bahwa Yesus adalah Mesias. Saat Tuhan bertanya
kepada para murid, apa yang mereka yakini tentang diriNya, Petrus angkat bicara
dan berkata, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (Matius 16:16).
Dengan berani ia mengakui imannya di depan orang lain. Ia tidak merasa takut
dengan apa opini mereka nantinya. Dengan cara yang serupa, dasar bagi
indentitas kita, baik di depan publik maupun secara pribadi, haruslah
menunjukan bahwa kita merupakan pengikut Kristus. Perkataan dan tindakan kita
harus memproklamasikan bahwa kita adalah milikNya.
Setalah Kristus ditahan,
iman Petrus goyah. Saat ia dituduh pernah bersama-sama dengan Yesus, ia
menyangkalnya. Sebagaimana Tuhan telah perkirakan, sang rasul itu menolak
mengakui hubungan mereka sebanyak 3 kali. Dan betapa hancur hati sang murid
memikirkan apa yang ia telah lakukan (Matius 26:69-75). Namun setelah
kebangkitanNya, Yesus mengampuni Petrus dan kemudian memanggilnya untuk
mengasihi "domba-domba yang hilang"
di dunia ini (Yohanes 21:!5-17). Setelah dipenuhi oleh Roh Kudus pada hari
Pentakosta, Petrus memulai pelayanannya dengan memberitakan Injil kepada ribuan
orang (Kisah Rasul 2:6-11). Dengan kuasa Tuhan, banyak orang diselamatkan.
Petrus adalah satu contoh
yang baik tentang tipe orang yang dapat dipakai oleh Bapa surgawi – seorang
dengan kekuatan dan kelemahan, yang terus belajar dari kesalahannya dan
berserah kepada Tuhan demi tujuan-tujuanNya. Sudahkah anda membuat komitmen
untuk mengikuti rancangan Tuhan?
|||||| sumber: http://www.sentuhanhati.com/
__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar