Senin, 15 Maret 2010

PENGHAKIMAN ORANG
PERCAYA


2 Korintus 5:9-10



Kursi penghakiman Kristus
mungkin tidak menjadi perhatian utama kita ketika kita masih menjalani hidup.
Namun demikian, kita harus memikirkan hal ini dengan serius. Sebab apa yang
Alkitab nyatakan tentang peristiwa ini dapat memotivasi kita untuk menjalani
hidup yang berkenan kepada Tuhan.

Suatu hari kelak, semua
orang percaya akan berdiri di hadapan Kristus untuk dievaluasi atas siapa diri
mereka dan apa yang mereka telah lakukan. Yesus akan menyingkapkan
perkara-perkara tersembunyi di dalam hati, menyingkapkan setiap motivasi dan
menilai segala pekerjaan kita dengan nilai kekekalannya (1 Korintus 4:5). Tidak
seperti ruang pengadilan di dunia, hal ini tidak akan menjadi waktu untuk
membuat pembelaan; kita tidak akan memiliki pembelaan apapun. Sebaliknya, kita
akan sepenuhnya sepakat dengan keputusan Tuhan.

Maksud Tuhan dalam penghakiman
ini adalah untuk mengganjar kita atas apa saja yang telah kita perbuat, entah
itu baik atau yang tidak bernilai. Perbuatan yang baik akan menerima
ganjarannya, namun tidak demikian dengan yang tidak bernilai. Tuhan akan
mempertimbangkan 3 hal dalam penghakiman ini. Pertama, seberapa
banyak kebenaran yang anda ketahui? Kedua, seberapa banyak
kesempatan yang telah Ia berikan kepada anda? Ketiga, apa yang
telah anda lakukan dengan segala yang Ia percayakan kepada anda?

Kita akan menyesal dan menangis
atas kesempatan-kesempatan yang hilang untuk melayani Tuhan, namun Ia akan
menghapus tangisan itu dengan kasih dan pengampunanNya yang besar.

Kepastian akan penghakiman
kita di masa depan seharusnya mempengaruhi bagaimana kita hidup sekarang. Bila
kita tidak berhati-hati, kesibukan dari budaya kita akan mencuri motivasi kita
untuk hidup demi hal-hal yang kekal. Mari kita menjalani satu ambisi dalam
hidup ini – yaitu untuk menyenangkan
Tuhan.

|||||| sumber: http://www.sentuhanhati.com/
||||||

Mengapa Perlu ke
Gereja?


Ibrani 10:22-26
Ulangan 23-25; Markus 14:1-26


Dalam
rubrik Surat Pembaca di sebuah majalah gereja, ada seseorang yang mengirimkan surat berikut: "Saya sudah
pergi ke gereja selama 30 tahun. Selama itu saya telah mendengar ribuan kali
khotbah. Tetapi, hingga kini saya tidak bisa mengingat satu per satu khotbah
yang pernah saya dengar itu. Jadi, rasanya saya telah memboroskan banyak waktu,
begitu juga para pendeta itu dengan khotbah-khotbah mereka."

Surat itu memicu banyak tanggapan dari pembaca majalah
tersebut. Sampai akhirnya seorang pembaca lain menulis demikian: "Saya sudah
menikah selama 30 tahun. Selama itu istri saya telah memasak ribuan kali untuk
saya. Hingga kini saya tidak bisa mengingat satu per satu masakan istri saya. Tetapi
saya tahu, bahwa masakan-masakan itu telah memberi tubuh saya kekuatan yang
diperlukan untuk hidup sampai sekarang."

Disadari
atau tidak, sebetulnya ada banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh dengan
kita ke gereja; baik melalui ibadah yang kita ikuti—firman yang ditabur, doa
yang dipanjatkan, dan nyanyian yang dinaikkan dalam ibadah; akan menjadi "pupuk
yang subur" bagi pertumbuhan iman kita—maupun melalui persekutuan dengan sesama
saudara seiman; di mana kita dapat saling memperhatikan, saling mendukung dalam
kasih dan dalam perbuatan baik. Itulah sebabnya penulis Surat Ibrani pun
menasihatkan supaya kita jangan menghindari pertemuan-pertemuan ibadah.

Jadi,
jangan berpikir bahwa ke gereja itu hanya membuang-buang waktu dan tidak ada
manfaatnya sama sekali. Itu salah besar.

PERSEKUTUAN DENGAN TUHAN DAN SAUDARA
SEIMAN

TIDAK AKAN SIA-SIA

Penulis: Ayub Yahya

|||||| sumber: http://www.renunganharian.net/ ||||||

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar